TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak mudah bagi penyanyi Krisdayanti (43) untuk terjun ke dunia politik, dan maju menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dari PDIP.

Meskipun dilamar oleh PDIP untuk terjun ke politik, berbagai persiapan harus dilewati oleh Krisdayanti dari soal pemberkasan persyaratan untuk maju dan mewakili aspirasi dari masyarakat daerah pemilihan (dapil).

Krisdayanti menjelaskan apa saja yang ia siapkan untuk maju menjadi bacaleg PDIP, dan incar kursi DPR periode 2019-2024.

"Tapi saya juga enggak pernah mempersiapkan berkas-berkas sebanyak ini. Bisa dibilang berkas-berkas terbanyak dan terepot. Mungkin kalau tidak ini, saya tidak punya kesempatan untuk mengurus ke pengadilan, ke polisi buat SKCK, dan lain-lain," kata Krisdayanti ketika ditemui disela-sela pelatihan dan pembekalan politik Artis Nusantara di DPP PDIP, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).

Setelah mengurus berkas persyaratan, wanita yang akrab disapa Yanti itu harus menghadapi psikotes yang dianggapnya cukup berat.

Istri pengusaha Raul Lemos itu mengaku menerima 600 pertanyaan saat menghadapi psikotes sebagai syarat lolos menjadi Bacaleg PDIP.

"Saya tes psikotest dengan 600 pertanyaan yang melatih kesabaran, mempunyai tenggang rasa sama orang lain, kalau dalam keadaan marah menjaga emosi," katanya.

"Segala tes dilakukan, kesehatan jasmani dan rohani, alhamdulillah semua lolos. Yang paling terpenting itu tes psikologi itu sih dan memang saya belum pernah lakukan sebelumnya," katanya.

Krisdayanti mengatakan, semua tes tersebut untuk membuktikan bahwa selebriti memiliki hak yang sama untuk maju berpolitik.

"Persiapannya itu bukan artis yang asal comot. Kami senang semua memiliki latar belakang budaya agar bisa mengemban amanah dari rakyat," kata Krisdayanti.

(Wartakotalive/Arie Puji Waluyo)