TRIBUNNEWS.COM - Kontestan Kontes Dangdut Indonesia (KDI) Waode Sofia mengutarakan permintaan maafnya pada Iis Dahlia.

Sembari menangis, Waode meminta maaf karena dirinya merasa Iis Dahlia menjadi disalahkan atas masalah video pengusiran yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Bahkan di panggung live tersebut Iis dan Waode menangis sambil berpelukan dan saling meminta maaf.

"Buat mama Iis, saya mau minta maaf banget sama Mama Iis," ujar Waode Sofia di atas panggung seperti yang dilansir TribunWow.com dari akun Youtube KDI Official, Rabu (1/8/2018).

"Kenapa Waode minta maaf?" tanya Iis Dahlia sambil merangkul Waode Sofia.

• Prilly Latuconsina Pernah Berpikir Bakal Bosan Pacaran dengan Maxime Bouttier

"Karena pas waktu audisi kemarin itu, gara-gara saya, mama lagi rame sekarang. Padahal kan mama keinginannya itu lebih menginginkan saya itu lebih baik ke depannya. Minta maaf pada Mama Iis kalau ada salah gitu," kata Waode sembari menangis.

Waode Sofia menuturkan bahwa akibat kejadian tersebarnya video audisinya tersebut, Iis Dahlia sampai harus menerima cibiran dari para warganet di akun media sosialnya

Melihat Waode Sofia menangis, Iis Dahlia pun juga terlihat menangis.

"Nggak apa-apa nak. Itu risiko pekerjaan mama. Sekarang mama sedang bekerja menilai kontestan di era sosial media. Mereka nggak ngerti nak, apa yang mama maksud," tutur Iis Dahlia seraya menepuk-nepuk bahu Waode Sofia.

"Mama cuma satu pertanyaan mama dari kemarin itu. Ketika orang berkata Iis begini, Iis begitu. Kalau mama lihat dari kata-katanya itu sakit," lanjutnya.

• Kembali Jomblo, Harry Styles Putus dengan Camille Rowe usai Setahun Pacaran

Setelah itu, Iis Dahlia pun kembali menanyakan apakah Waode Sofia sakit hati ketika dikritik saat audisi.

"Apa yang waktu itu Waode rasa? Karena mama gak peduli apa kata orang, tapi yang mama peduliin adalah Waode. Apa yang saat itu rasa? Waode sakit, kesel sama mama?" tanya Iis Dahlia.

"Nggak, sama sekali nggak kesel sama mama. Cuma saya berpikirnya lebih positif lagi. Mungkin Mama menginginkan saya lebih baik ke depannya lagi," tutur Waode Sofia.

Iis Dahlia pun terlihat mengusap air matanya dan juga air mata Waode Sofia.

Iis menjelaskan bahwa komentar pedasnya tersebut memang agar dirinya dan para juri bisa menciptakan penyanyi dangdut berkualitas yang mempunyai suara dan penampilan yang baik.

"Kadang mungkin cara mama menyampaikan seperti itu, mama juga minta maaf. Tapi itu juga cara mama mendidik anak-anak mama. Siapapun semuanya anak-anak mama, nggak ada yang mama bedain," jelas Iis.

Setelahnya Iis dan Waode pun berpelukan dan diikuti oleh tepuk tangan dari penonton di studio.

• Ditanya Deddy Corbuzier Apakah Pernah dapat Ancaman, Najwa Shihab: Itu Bagian dari Profesi

Sebelumnya Iis Dahlia menjadi bahan perbincangan setelah melontarkan komentar pedasnya saat menjadi juri di sebuah ajang pencarian bakat untuk penyanyi dangdut.

Iis menjadi sasaran bully dan cibiran dari netizen usai video komentarnya tersebut jadi viral.

Awalnya, seorang peserta bernama Waode Sofia, memasuki ruang audisi dengan menggunakan kemeja denim dan tanpa berdandan.

Melihat penampilan Waode yang terlalu sederhana, Iis Dahlia langsung memberikan komentar pedas kepadanya.

"Kamu tadi ketemu teman-teman kamu enggak di luar? Mereka kayak apa mau audisi? Pakai bedak enggak? Pakai lipstik enggak? Pakai baju yang benar enggak?" komentar Iis Dahlia dengan nada tegas.

• Rasakan Perjuangan Berat Seorang Ibu Jelang Melahirkan, Mytha Lestari Ingin Sujud di Depan Mamanya

Tak hanya Iis, dua juri lain juga memberikan komentar pedas kepada peserta yang masih berusia 16 tahun itu.

Bahkan, ketiga juri tersebut mengusir Waode sebelum mendengar nyanyiannya.

Namun, setelah Waode dirias dan memakai gaun cantik, para juri pun dengan senang hati mendengarkan nyanyiannya.

Meski begitu, banyak warganet menyasar akun media sosial Iis Dahlia dan menuliskan beragam komentar pedas. (TribunWow.com/Ekarista R.P)

Berita ini telah diterbitkan di TribunWow.com dengan judul Waode Sofia dan Iis Dahlia Saling Peluk dan Minta Maaf di Atas Panggung KDI