Ahmad Dhani Curiga Ada Pihak Kuat Melindungi Massa di Surabaya
Ahmad Dhani menyayangkan sikap aparat kepolisian yang memulangkannya dari Surabaya akhir pekan lalu.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Dhani menyayangkan sikap aparat kepolisian yang memulangkannya dari Surabaya akhir pekan lalu, setelah dirinya menjadi sasaran kemarahan massa yang menolak gerakan #2019GantiPresiden.
Menurutnya, polisi gagal mengamankan massa tersebut akibat adanya keterlibatan pihak kuat yang memotori insiden tersebut.
"Polisi sebenarnya bisa usir massa, tapi polisi seperti enggak berani. Padahal massa cuma berapa. Rupanya massa ini didukung backing yang kuat, jadi polisi enggak bisa usir, apalagi menangkap," ucap Dhani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
"Sebenarnya sih ini bukan polisi yang salah, tapi ada kekuatan lain yang melebihi polisi yang membuat polisi seperti itu, jadi saya enggak mau bilanglah, kejadiannya sama kayak Neno Warisman, Ratna Sarumpaet, dan lainnya," lanjutnya.
Dengan nada santai, pentolan Dewa 19 itu menjelaskan bahwa dirinya tak ingin meninggalkan Surabaya. Namun, polisi mengimbaunya untuk kembali ke Jakarta.
Dhani menilai seharusnya mengamankan pendemo, bukan mengusirnya.
"Kapolsek Tegalsari itu mendatangi kamar saya dan bilang 'ada massa yang sedang menuju hotel Mas Dhani, saya terpaksa membawa Mas Dhani ke bandara, artinya ngusir ini, dia bilang sekarang juga," cerita Dhani.
"Saya bilang saya belum mau pulang karena mau nonton jazz, tapi dia maksa dan enggak bertanggung jawab. Lah ini polisi kok kan harusnya menegakkan hukum," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, massa mengepung Hotel Majapahit Surabaya tempat menginap Ahmad Dhani serta berorasi soal penolakan #2019GantiPresiden.
Akibat kekisruhan tersebut, Dhani terpaksa meninggalkan kampung halamannya dan kembali ke Jakarta.(*)