5 Aksi Kolaboratif Yang Hanya Ada di Soundrenaline 2018
Festival musik kini tak hanya menjadi ajang bagi para pecinta musik untuk bertemu dengan para musisi favorit
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival musik kini tak hanya menjadi ajang bagi para pecinta musik untuk bertemu dengan para musisi favorit mereka. Namun jangkauannya semakin meluas seiring dengan pilihan hiburan yang semakin banyak di dalamnya. Kolaborasi demi kolaborasi diciptakan dengan sangat kreatif untuk menarik setiap individu yang membutuhkan liburan singkat agar dapat berekspresi sebebas mungkin.
Perjalanan progresif dari suatu festival musik tersebut jelas tampak pada gelaran Soundrenaline yang kini memasuki tahun ke-16. Festival musik dan seni terbesar se Asia Tenggara tersebut menjadi salah satu agenda rutin para pecinta musik dan seni untuk bertandang ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali demi mendapatkan pengalaman festival yang tak terlupakan melalui berbagai karya kolaborasi lintas genre. Apa saja ragam karya fenomenal yang hanya bisa dinikmati pada gelaran Soundrenaline 2018 akhir pekan ini?
1. Sentuhan Seni Eko Nugroho untuk Efek Rumah Kaca
Kolaborasi seakan menjadi sebuah identitas dalam setiap penampilan Efek Rumah Kaca, tak terkecuali di Soundrenaline. Tak hanya menggandeng sesama musisi, kolaborasi bersama orkestra, bahkan kini unsur seni rupa akan melengkapi aksi panggung trio pelantun ‘Cinta Melulu’ tersebut.
Karya seni rupa dari ‘cult icon’ Yogyakarta, Eko Nugroho, dipastikan akan mengisi elemen visual serta wardrobe dari Efek Rumah Kaca di atas panggung Soundrenaline khususnya amphitheater area. Dapat dibayangkan adanya nuansa intim dan syahdu tak hanya datang dari tata panggung serta musik Efek Rumah Kaca. Namun detil karya Eko Nugroho yang sureal dan komikal akan membuat setiap mata terpaku selama satu jam penampilan mereka.
2. Saat Seringai Bercerita Melalui Efek Visual Militan
Para Serigala Militia yang akan hadir di Soundrenaline 2018 nanti tak hanya bebas untuk bersuara dan headbang bersama. Mereka akan semakin meresapi dan mengenal karya-karya Seringai melalui efek visual yang menggambarkan cerita-cerita dari seluruh lagu yang akan dibawakan Seringai. Apalagi band rock metal tersebut akan tampil membawakan lagu-lagu dari album baru mereka ‘Seperti Api’. Ini akan menjadi salah satu suguhan musik yang spesial dan tentunya menggebrak!
3. Energi yang Berbeda dari Dialog Dini Hari dan Scaller
Jika sebelumnya Dialog Dini Hari sudah menjajal tampil di Soundrenaline bersama musisi dengan genre yang serupa, seperti Endah N Rhesa. Tahun ini, folk trio asal Bali tersebut menantang karya mereka untuk dipadukan dengan musik rock dari duo Scaller. Adapun kolaborasi lintas genre serupa bukan hal yang pertama kali bagi Scaller. Di Soundrenaline 2017, Stella Gareth dan Reney Karamoy pernah berpadu dengan Andien yang menciptakan penampilan super keren. Kali ini, penampilan tak terduga dari Dialog Dini Hari dan Scaller diharapkan dapat menyedot perhatian pengunjung Soundrenaline 2018.
4. Tabuhan Magis dari Instalasi ‘Thunderdorm’
Selain suguhan musik dari line up tersegar di lima panggung Soundrenaline 2018, terdapat aksi panggung berbeda dari beberapa seniman tanah air dengan memainkan sebuah instalasi musik yang diberi nama ‘thunderdorm’. Seperti namanya, beberapa instrumen musik akan dirangkai membentuk sebuah kubah, yang nantinya dapat menyuguhkan aksi musik yang belum pernah ada sebelumnya. Beberapa nama besar seperti Iga Massardi, The Upstairs, Elda (Stars n Rabbit), Kimo, hingga Bam Mastro (Elephant Kind) akan bergantian bahkan berkolaborasi dari dalam ‘thunderdorm’ di dua hari gelaran Soundrenaline 2018. Para penikmat musik akan dibuat kagum dengan efek yang dihadirkan dari karya ‘thunderdorm’ tersebut.
5. Patung Bambu Penari Baris Raksasa dari I Made Aswino Aji dkk
Yang sedang menjadi perbincangan saat ini di skena seni tanah air dari karya-karya di Soundrenaline 2018 adalah sebuah patung raksasa penari baris yang terbuat dari anyaman bambu. Patung setinggi 6,5 meter dan lebar 8,5 meter tersebut merupakan karya dari seniman kelahiran Bali, I Made Aswino Aji, berkolaborasi bersama beberapa seniman Bali lainnya. Patung tersebut nantinya akan menjadi salah satu ‘masterpiece’ di Creators Area bersama karya instalasi lain dari beberapa seniman seperti Ardi Makki, Hahan, Erwin Windu, Cut and Rescue, dan Trotoart. Jadi tak hanya musik, para pengunjung Soundrenaline 2018 akan disambut oleh berbagai karya unik dari puluhan kreator terbaik tanah air.