Jeremy Thomas Kini Tekuni Bisnis Pomade
Rambut yang stylish bisa membangkitkan kepercayaan diri. Permintaan akan rambut stylish sebagai mode dan gaya hidup para pria, saya lihat makin besar
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Merlinda Riska
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin banyak kaum laki-laki, mulai dari anak-anak hingga dewasa, ingin mengidentifikasikan dirinya melalui rambut. Buat Jeremy Thomas, tren tersebut merupakan peluang usaha.
Itu sebabnya, aktor kawakan ini berbisnis pomade. Mengusung merek Pater Don, Jeremy mulai memasarkan produk minyak rambut yang kental dan berbau harum itu secara online pada Juli lalu.
“Rambut yang stylish bisa membangkitkan kepercayaan diri. Permintaan akan rambut stylish sebagai mode dan gaya hidup para pria, saya lihat makin besar,” kata lelaki yang 31 Juli lalu genap berusia 47 tahun ini.
Jeremy membidik pria di semua kategori usia sebagai target pasar Pater Don. Nama Pater Don sendiri dicomot dari bahasa Latin yang bermakna orang yang berwibawa.
“Pater” artinya ayah, sementara “Don” merupakan panggilan khusus untuk orang yang disegani. “Harapannya, para pria yang pakai pomade ini bisa terasosiasi dengan wibawa yang dirasakan,” imbuh pemeran Raynard dalam film Sabrina.
Baca: Kusnan Tewas Tenggelam Usai Jalani Terapi di Pantai Bahtera Pademangan
Selain pomade, Jeremy memproduksi minyak untuk jenggot (beard oil). Tapi, produk ini bukan untuk menumbuhkan janggut, tapi untuk menyehatkan dan merapikan janggut. “Ke depan, inovasinya facial wash (pembersih wajah) bagi pria,” ujarnya.
Rencananya, Jeremy membuka gerai fisik yang menjual produk-produk Pater Don. Dengan begitu, masyarakat mudah menemukan pomade, beard oil, dan kelak facial wash bikinannya. “Tapi, toko fisik ini bukan hanya jual Pater Don,” kata dia.
Tak hanya Jeremy, seluruh anggota keluarganya juga berbisnis. Sang istri, Ina Thomas, punya bisnis produk masker wajah organik bermerek Medina Kefir.
Sedangkan kedua anak Jeremy masing-masing menjalankan usaha pakaian dan kosmetik, dengan brand Axel Matthew Thomas dan Val by Valerie Thomas. Pria kelahiran Pekanbaru ini mengelola bisnis keluarga tersebut di bawah bendera Creative Power Management (CPM).