Duka Member Girlband Girls Generation untuk Palu
BENCANA gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah menyita perhatian publik, bukan hanya di Tanah Air tapi juga di luar
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - BENCANA gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah menyita perhatian publik, bukan hanya di Tanah Air tapi juga di luar negeri.
Sejumlah selebriti Korea Selatan, misalnya, beramai-ramai mengucapkan belasungkawa.
Salah satu member girlband Girls Generation atau SNSD, Hyoyeon, ikut mengirimkan doa kepada para korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
“Pray for Sulawesi dan Indonesia. Mari kita berdoa untuk teman-teman yang berada di Donggala dan Palu,” tulis Hyoyeon dalam bahasa Indonesia di akun Instagram-nya, @watasiwahyo, seperti dikutip Kompas.com, Senin (1/10/2018).
Hyoyeon yang pernah tampil dalam acara Countdown Asian Games 2018 di Monas pada Agustus tahun lalu memajang foto bertuliskan “Pray for Indonesia”.
Ia berharap musibah bisa cepat berlalu.
“Semoga seluruh masyarakat di Donggala dan Palu dengan harapan dapat melewati kesulitan ini #indonesia #prayforindonesia,” tulis Hyoyeon.
Sebelumnya, dua member Super Junior, Siwon dan Yesung, juga menyatakan belasungkawa kepada para korban gempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu.
Mereka mengungkapkan keprihatinan itu melalui akun Twitter masing-masing, Sabtu (29/9/2018).
“Saya berduka atas banyaknya korban gempa dan tsunami yang menghantam bagian utara Pulau Sulawesi, Indonesia,” tulis Siwon pada akun Twitter-nya, @siwonchoi
Rekan Siwon, Yesung, juga mengucapkan hal senada. Ia menulis pernyataannya dalam bahasa Indonesia.
“Saya akan berdoa untuk Anda,” tulis Yesung pada akun Twitter, @shfly3424.
Bantu pengungsi
Sementara itu, istri Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu (38), Adelia Wilhelmina, ikut membantu mendistribusikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Palu.
Hal itu diungkapkan oleh Adelia melalui video Insta Story pada akun Instagram-nya, @adeliapasha, yang dikutip Kompas.com, Senin (10/1).
Dalam video itu, Adelia terlihat sedang berada di sebuah posko logistik untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Teman-teman mohon doanya karena di sini semua masyarakat sudah mulai kekurangan bahan pangan. Jadinya lagi pada ngumpul di sana, sudah meminta. Kita sudah berusaha sebaik mungkin. Doakan kami semuanya,” kata Adel.
“Kami semua lagi bagi-bagi sembako. Tadi dapat dari Bank BRI sama PLN. Alhamdulillah buat dibagi masyarakat,” tulis Adel pada video lainya.
Adel mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang sudah menyumbang dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami sudah mulai distribusikan insya Allah bermanfaat dan terima kasih semoga Allah membalas semua,” kata Adel.
Nyaris jadi korban
Keluarga aktor senior Ray Sahetapy (61) di Kota Palu rumahnya ikut terkena gempa hebat.
Namun demikian Ray mengatakan keluarganya saat ini baik-baik saja.
“Jadi setelah melewati keadaan panik dan mencekam di sana, saya tanyakan kabar keluarga saya. Alhamduilillah, mereka baik-baik saja. Tapi yah tetap, ketika kejadian atau peristiwa itu terjadi, mereka semua sangat panik,” kata Ray ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Ray pun menjelaskan cerita pahit keluarganya yang ada di Kota Palu.
Sang adik, hampir menjadi korban dari ganasnya gelombang Tsunami yang mencapai hampir 2 meter.
Hal itu ia dapatkan dua hari setelah peristiwa gempa dan tsunami di Palu.
Setelah kondisinya membaik tanpa ada kepanikan besar yang dirasakan lagi.
“Jadi adik saya bernama Emil cerita, dia seperti di film. Dia dikejar oleh gelombang atau ombak tsunami. Dia berlari secepat mungkin, kemudian dia lelah. Untungnya, temannya mencoba membawanya ke ketinggian,” jelasnya.
Tidak hanya Emil, adik satunya lagi dijelaskan oleh Ray, sempat terperangkap di sebuah gereja dan tidak bisa keluar karena peristiwa hebat di Palu.
“Adik saya lagi ada yang terjebak di Gereja. Semua masyarakat sudah keluar, tapi dia masih di Gereja. Saya dijelaskan bahwa keadaan semuanya panik sekali,” ungkapnya.
Lanjut Ray, keluarganya pun hampir tidak ditemukan.
Anggota keluarga dari keluarga besarnya, sempat hilang entah kemana saat tsunami mulai mengacak-ngacak Kota Palu.
“Tapi alhamdulillah mereka semua selamat. Saya dapat kabar, setelah mereka semua sudah berkumpul dan sedang
melakukan pengecekan kabar keluarga yang lainnya,” ujar Ray. (ari/Kompas.com)
Berita selengkapnya baca koran Warta Kota edisi Selasa, 2 Oktober 2018
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.