Keberatan Usaha Bengkel Susu Disingkat Bensu, Kuasa Hukum Ruben Onsu: Harusnya Bengsu
Presenter Ruben Onsu merasa aneh dengan penggunaan nama Bensu sebagai singkatan dari merek usaha milik Jessy Handalim, Bengkel Susu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter Ruben Onsu merasa aneh dengan penggunaan nama Bensu sebagai singkatan dari merek usaha milik Jessy Handalim, Bengkel Susu.
"Bensu yang menjadi objek gugatan kami adalah singkatan dari kepanjangan Bengkel Susu. Kalau namanya Bengkel Susu harusnya kan Bengsu," kata kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang, dalam konferensi pers di Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).
Menurut dia, berdasarkan aturan bahasa mengenai singkatan, meskipun bisa disingkat Bensu, namun Minola merasa itu terlalu dipaksa karena ada satu huruf yang hilang yaitu "G".
"Kalau bicara dari terminologi bahasa, terkait masalah singkatan, itu kan ada etikanya. Menggunakan suku kata ujung depan atau belakang atau ini itum Jadi ketika dibikin Bensu dari Bengkel Susu, itukan sangat tidak nyambung," katanya.
Baca: Sudah Terkenal, Nama Bensu Dipakai Orang Lain, Ruben Onsu Lakukan Upaya Hukum
Minola mengatakan, Jessy mengajukan permohonan hak paten merek Bensu ke Direktorat Merek, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 2015, namun sertifikatnya baru keluar pada 7 Juni 2018. Sementara nama Bensu sudah dikenal sejak 1997 dan semakin dikenal pada 2006 karena Ruben memandu beberapa program televisi.
Menurut Minola, orang-orang sudah terbiasa memanggilnya Bensu. "Jadi wajar jika mungkin dari nama itu ada orang yang terinspirasi pada 2015. Tapi singkatan Bensu yang sudah terpublikasi itu lebih dulu dari permohonan (Jessy)," kata Minola.
"Bukan masalah dia lebih dulu ajukan permohonan, tapi itu nama kita. UU mengatakan demikian. Kami hanya ingin mendapatkan hak yang seharusnya kami dapatkan sesuai dengan UU dan ketentuan yang berlaku," tambahnya.
Minola mengatakan, Ruben tak tahu suatu saat bakal memiliki usaha. Ketika itu dia lakukan, Ruben terkejut ternyata ada pihak yang menggunakan singkatan namanya yang sudah familiar di publik untuk kepentingan bisnis.
"Ketika kemudian dia semakin populer terus ada orang pakai usaha dengan nama kita, ya pasti keberatan," ucap Minola.
"Kan nama itu suatu brand, image, kalau enggak ada nilai ekonomisnya, Bensu mungkin orang enggak mau pakai nama itu. Tapi karena Bensu ada nilai ekonomisnya yang bisa dijual, maka orang akan pakai. Nilai ekonomis inikan bisnis, tapi bukan tujuannya persaingan," katanya lagi.
Kompas.com
https://entertainment.kompas.com/read/2018/10/12/110816110/kuasa-hukum-ruben-kalau-bengkel-susu-harusnya-bengsu-bukan-bensu.