TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novi Rizki impiannya tercapai juga untuk terjun di industri musik yang terpendam lama. Lewat single lagu bertajuk “Zanda Tik Tok” mojang Bandung ini semakin eksis setelah lagunya secara resmi diluncurkan.

“Alhamdulillah akhirnya saya dapat mewujudkan impian menjadi penyanyi rekaman, hingga mengeluarkan single lagu ini,” ungkap Novi Rizki, saat peluncuran single lagunya, di Cafe Utara, Jl. Sekejolang Ciburial Bandung.

Peluncuran lagu penyanyi pendatang baru kelahiran Bandung, 9 November 1993 ini berlangsung meriah. Selain dihadiri para kolega Novi di Bandung, acara tersebut juga dihadiri artis Ibukota, Ratna Listy dan pencipta lagu dan produser musik, Martinus Rusmin Luthena serta para wartawan media hiburan.

Tembang “Zanda Tik Tok” terbilang unik. Lirik dan judulnya pun relatif sensasional, serta sedikit nakal. “Tik Tok” merupakan akronim dan menjadi istilah ‘cantik dan montok’. Olah musik dan penciptaan lagu dipercayakan pada dua musisi profesional, Edbert (Pencipta lagu) dan Don Kinol (Penata Musik). Musiknya bergenre disco dangdut yang sangat easy listening, serta sangat menstimulasi pendengarnya untuk bergoyang.

“Zanda Tik Tok ini merupakan kepanjangan dari ‘Zanda Syantik dan Montok’. Jadi menceritakan seorang isteri bersuami tampan, tapi banyak selingkuhan yang akhirnya bercerai. Setelah menjadi janda ia lebih baik memilih calon suami yang wajah pas-pasan tapi mapan,” kata penyanyi bernama lengkap Novi Rizkiyanti ini.

Novi tak hanya berparas cantik dengan penampilan fisik yang proporsional, melainkan memiliki suara merdu, serta punya ciri khas goyangan layaknya penyanyi dangdut.

“Saya punya goyangan ‘Tik Tok’ yang dadanya di goyang maju-mundur. Tentu tidak sekedar goyang, tapi juga punya alasan estetika. Musik dangdut pastinya enak buat bergoyang. Apalagi genrenya dangdut koplo,” ujar Novi.

Selain tarik suara, Novi juga kerap tampil di berbagai program reality show, antara lain; ’Ujian Cinta’ (Trans TV), program ’Uya Kuya dan Take Me Out Indonesia’ (ANTV), dan menjadi model di program ’ILK’ (Trans 7). Novi juga menjadi host di beberapa satuan mata acara Televisi Nasional dan Acara dangdut di Matrix TV Jakarta. Sempat juga membintangi beberapa judul sinetron, antara lain sinetron ’Anak Langit’ produksi Sinemart, yang tayang di SCTV.

Tak dapat dipungkiri bahwa dangdut masih mendominasi sebagian besar selera musik Indonesia. Berbagai alasan melatar belakangi. “Salah satunya karena musik dangdut mampu menjangkau semua kalangan,” kata Produser Musik dari Excel Music Sejahtera Indonesia, Martinus Rusmin Luthena, ketika mendampingi penyanyinya, Novi Rizki.

Penikmat musik, kata Rusmin, memiliki kuasa dalam memproduksi makna berupa kepuasan. Jika penikmat musik suka, maka sebuah karya akan merengkuh sukses. Animo pasar berpengaruh signifikan terhadap materi dan popularitas yang diperoleh karya cipta lagu dan penyanyinya.

Excel Music Sejahtera Indonesia, lanjut Rusmin, penuh antusias dan optimistis menggerakkan roda usaha di bidang musik industri.

“Tentu kami tak semata-mata bisnis. Ada usaha-usaha lain bagaimana mengembangkan kesenian khas kita, bahwa musik dangdut adalah representasi jiwa dan semangat orang-orang Indonesia,” tambah Rusmin, yang mengaku akan terus berinovasi dalam menggerakkan bisnis di jagad musik Indonesia.