TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum meninggal dunia, rupanya komedian Pretty Asmara (41) ingin cepat bebas.

Pretty Asmara ingin menghirup udara segar dan terbebas dari panasnya suasana Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu.

Pasalnya, selama setahun mendekam di penjara, kondisi kesehatan Pretty Asmara pun sangat menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018) pukul 06.00 WIB.

Selain itu, Pretty Asmara juga merasa dijebak dan bukan lah pelaku penyalahgunaan narkotika, seperti yang disangkalkan kepadanya saat ini.

Baca: Tim Kuasa Hukum Ceritakan Detik-detik Meninggalnya Pretty Asmara, Hidung dan Mulut Berdarah

Ungkapan Pretty Asmara itu disampaikan oleh sahabatnya Ade Nurul, ketika ditemui di Rumah Sakit Pengayoman, Minggu siang.

"Jadi keinginan yang belum terkabul itu dari Pretty dia yakin akan pulang ke rumah karena dia enggak bersalah," kata Ade Nurul.

Baca: Dokter Menduga Pretty Asmara Sudah Lama Derita Infeksi Paru-paru, Setelah Masuk Rutan Baru Ketahuan

Ade menambahkan bahwa ia mencoba membuat Pretty sabar akan vonis enam tahun kurungan penjara, yang dibacakan oleh majelis hakim beberapa bulan lalu.

"Aku bilang ya udah tahan lah berapa lama. Terus dia bilang, 'sebentar lagi juga gua akan pulang, gua tuh ga salah gua akan pulang sebentar lagi gua akan pulang' gitu," ucapnya.

Ade mengungkapkan bahwa Pretty sangat lah depresi hidup dibalik jeruji besi.

Sehingga, kesehatan wanita bertubuh gemuk itu semakin menurun selama hidup di penjara.

"Pretty sangat depresi banget sehingga mungkin itu juga kali pemicunya sakit-sakitan," ujar Ade Nurul. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)