Ramai Isu Suap dan Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia, Ini Komentar Ibnu Jamil
Terkait maraknya isu tersebut, artis peran Ibnu Jamil yang sekaligus presenter bola itu berpendapat soal isu suap pengaturan skor.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, isu pengaturan skor kembali mencoreng persepakbolaan Indonesia.
Terkait maraknya isu tersebut, artis peran Ibnu Jamil yang sekaligus presenter bola itu berpendapat soal isu suap pengaturan skor.
Menurut Ibnu Jamil, dengan adanya suap skor sangat berbahaya dalam dunia sepak bola Indonesia.
Baginya, hal itu dapat mengurangi kredibilitas seseorang akan olahraga sepak bola.
"Oh sangat, itu sangat bermasalah. Itu bisa membahayakan ekosistem olahraga di Indonesia sendiri kalau ekosistemnya udah nggak kuat udah pasti rasa kepercayaan orang terhadap olahraga tersebut akan semakin berkurang," ujar Ibnu Jamil saat Grid.ID temui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).
Berbicara tentang persepakbolaan, menurutnya yang paling utama ialah soal kualitas, strategi pertandingan, dan kuatnya individu.
Baca: Ibnu Jamil Siap Jaring Talenta Muda Lewat Soccer Festival
"Olahraga kan seharusnya yang berbicara masalah kualitas permainan, adu strategi, adu individu, bukan adu kuat-kuatan di belakang. Nah kalau misalnya udah mendapat cap seperti itu, itu sangat berbahaya," ungkap Ibnu Jamil.
Kendati begitu, Ibnu berharap adanya pengaturan dan suap skor dapat diusut tuntas agar masyarakat Indonesia dapat percaya dengan kredibilitas olahraga sepak bola Indonesia dan menjadi media untuk membangun sportivitas masyarakat Indonesia.
"Itu harus diusut tuntas sih. Semoga kredibilitas dari olahraga-olahraga yang mendapat sorotan kasus seperti itu bisa mendapatkan hati di masyarakat, bisa dipercaya, bisa tetap menjadi media untuk membangun sportivitas, dan bentuk karakter-karakter bangsa," ucap Ibnu Jamil.
"Karena ketika hal itu ternoda oleh pengaturan skor dan segala macem ini sangat berbahaya untuk kemajuan olahraga Indonesia sendiri," paparnya.
(Grid.ID, Corry Wenas Samosir.)