Lama Tak Berkarya, ST LOCO Tampil Baru Dengan Semangat Baru Yang Nakal
Lama tak berkarya, Grup Band St’Loco, di tahun 2019 ini kembali menelurkan single terbarunya berjudul Nakal, disajikan dengan originalitas
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak berkarya, Grup Band St’Loco, di tahun 2019 ini kembali menelurkan single terbarunya berjudul Nakal, disajikan dengan originalitas musik Hiprock yang sudah mereka usung sejak tahun 2000 silam.
“Tahun ini kita punya target merilis 2 atau tiga single hingga album dengan vokalis yang baru juga, ” kata Gilbert mewakili rekan rekannya di St’ Loco, Rabu (16/1/2019) di Jakarta.
Dengan semangat yang baru pula, grup band yang kini beranggotakan, Berry Manoch (Rapper), Dimas (Vokal), Nyonk Webster Manuhutu (Drum), Gilbert Joshua (Bass), Iwan Hoediarto (Gitar) dan Timotius Firman (DJ), tampil dengan kreasinya yang tak pernah pudar.
“Kami sengaja merilis single dan bukannya album, ini sebagai cara promosi yang terbaik, dan strategi kami saat ini dengan one hits single, untuk memperkenalkan lagu lagu baru kami, yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan album”, tambah Gilbert. Kehadiran vokalis barunya yakni Dimas yang menggantikan Joe, tak menyurutkan semangat St’Loco untuk menghasilkan karya musik yang dengan setia menyuguhkan genre musik Upbeat Eksplosif ala Hiprock yang sudah mendarah daging dalam filosofi bermusik mereka. “Saya senang bisa bergabung di St’Loco, pokoknya seru, di sini saya seperti kembali semangat ketika awal ngeband,” ujar Dimas sang vokalis.
Lirik lagu Nakal menurut Gilbert mengandung pesan yang jujur dan positif, yang mengisahkan tentang sebuah karakteristik sifat nakal yang keras kepala, liar, cerdik, kreatif dan tak kenal lelah, walau kerap dikonotasikan kepada hal hal yang buruk.
“St’Loco harus terus berkarya, kami ingin menjadi salah satu referensi buat musisi di Indonesia, karena jumlah band di sini sangat banyak dan bagus bagus, jadi kenapa harus mengambil referensi dari luar negeri”, harap Gilbert.
Yang menarik dalam single ini, adanya sentuhan tangan dingin dari duo produser yakni Jonathan Mono dan Petra Sihombing, yang mampu menerjemahkan kreatifitas St‘Loco untuk dipadukan dengan komposisi aransemen dan elemen elemen sound alternative dengan hasil yang mampu merefleksikan originalitas genre musik mereka. “Dengan adanya perubahan logo, yang kami nilai lebih branding dan iconic, kayaknya bisa lebih diterima oleh kalangan milenial, ” tandas Gilbert.
Sebagai pelengkap Nakal, ST’ Locco menyuguhkan videoklip yang digarap apik oleh sutradara Surya Adi Susianto, yang menyuguhkan sajian videoklip yang terkesan out of the box, dengan berlatar belakang set sebuah rumah sakit tua di pinggiran Jakarta. Dan Nakal dibuat alur ceritanya terasa seru pada setiap adegannya.