Terungkap, Penyebab Pongki Barata Pilih Hengkang Dari Jikustik
Penyebab Pongki Barata hengkang dari Jikustik akhirnya terjawab saat Pongki bersama Jikustik akan tampil bareng dalam sebuah konser.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Penyebab Pongki Barata hengkang dari Jikustik akhirnya terjawab saat Pongki bersama Jikustik akan tampil bareng dalam sebuah konser.
Kekecewaan Pongki Barata pada Jikustik, band pop asal Yogyakarta yang berhasil membesarkan namanya di industri musik Indonesia, memuncak 2011.
Melalui surat elektronik, Pongki minta izin sekaligus pamitan ke Jikustik beserta manajemen band tersebut untuk hengkang.
Jikustik limbung setelah ditinggal Pongki, yang kala itu menjadi motor band.
Adhit (keyboard), Icha (bass/vokal), Dadi (gitar), dan Carlo (drum) memilih bertahan, sampai menemukan Brian Prasetyoadi, vokalis baru yang menggantikan posisi Pongki sampai sekarang.
Ketika sedang merintis kembali jalannya di panggung musik tanpa Pongki, Jikustik lagi-lagi dikejutkan oleh keputusan mundurnya Icha dari band.
Icha memilih mundur dari Jikustik setahun setelah Pongki pada 2012.
Jikustik semakin pincang. Keputusan mundurnya Icha sempat diikuti Dadi.
Baca: Akhir Kisah Perseteruan Jikustik Berbuah Manis, Bakal Gelar Konser Setelah 10 Tahun Tak Saling Sapa
"Saya dan Adhit sempat bertemu di rumah saya. Saat itu saya bilang ke dia, mungkin kami berdua yang harus jogo omah (jaga rumah)," kata Carlo berbincang di Hard Rock Cafe Jakarta, Mal Pacific Place, kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019) sore.
Kala Adhit dan Carlo sepakat tetap menjaga rumahnya dibawah bendera Jikustik, Dadi yang sempat ingin mundur justru kembali bersama band.
Niat mundur dari Jikustik urung dilakukan Dadi.
Selama satu dekade terakhir ini, tidak pernah terungkap alasan mundurnya Pongki dari Jikustik.
Menjelang digelarnya Konser Jikustik Reunian di The Grand Hall, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, 29 Maret 2019, Pongki mengungkapkan kekecewaan hingga tidak lagi menjadi frontman Jikustik.
Sebelum benar-benar mundur, Pongki tidak bermusik bersama Dadi cs selama dua tahun.
"Saya keluar dari Jikustik pada 2011 setelah sebelumnya vakum sejak 2009. Sejak vakum itu saya tidak pernah berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan dengan teman-teman di Jikustik," kata Pongki.
Sesaat setelah tidak lagi jadi vokalis Jikustik, Pongki diketahui bergabung dengan The Dance Company.
Di The Dance Company, Pongki bertemu rekan-rekan dekatnya sesama musisi, mulai Aryo Wahab (vokal), Baim (gitar/vokal), serta Nugie (drum/vokal).
Pongki memutuskan keluar dari Jikustik karena merasa tidak bisa menuangkan ide bermusiknya.
Perbedaan ide dengan Dadi dkk membuat Pongki pergi.
"Saya keluar dari Jikustik karena kecewa. Saya merasa bisa 'mati' kalau tetap di band ini (Jikustik)," ujar suami bintang film dan presenter Sophie Navita tersebut.
Sebagian besar lagu Jikustik --sejak berdiri pada Februari 1996-- adalah ciptaan Pongki. Sebagian kecil lainnya ciptaan Icha.
Lantaran menjadi motor penggerak, Pongki tampil dominan di band.
"Saya tidak bisa menuangkan konsep di kepala karena baru mengeluarkan ide, teman-teman yang lain ternyata juga punya ide. Nah, saya merasa tak ternaungi ide-ide itu," kata Pongki yang juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain.
Tidak hanya idealis, ketika itu Pongki juga terganggu oleh jarak.
Saat Dadi dkk tetap memilih Yogyakarta sebagai homebase Jikustik, Pongki pindah ke Jakarta, hingga kemudian menikahi Sophie.
Jarak Jakarta-Yogyakarta itu membuat Pongki kesulitan berkomunikasi dan bertemu Jikustik.
"Komunikasi saya (dengan para personel Jikustik) terputus," kata Pongki.
Selain itu, manajemen band juga kala itu bermasalah semakin memperuncing konflik internal Jikustik.
Ditambah lagi, Pongki, Icha, Dadi dan Carlo, serta Adhit tidak pernah saling bicara untuk menyelesaikan masalah.
"Selama bersama Jikustik, kami ini paling tak suka meeting," ucap Pongki.
Persoalan internal membuat suasana bermusik para personel Jikustik semakin tidak nyaman usai muncul beragam kesalahpahaman yang terus terjadi.
Seperti saat Icha cs mendadak melihat Pongki tampil bersama TDC.
Ketika itu Pongki dan TDC diundang tampil di sebuah televisi yang biasanya meminta Jikustik manggung.
Kala Pongki dan TDC bermain, Jikustik justru tidak diminta tampil di televisi tersebut.
Belakangan diketahui, Jikustik tidak diminta tampil lantaran Pongki ada jadwal manggung bersama TDC.
Aksi panggung Pongki dan TDC itu seolah semakin mempertajam konflik di Jikustik.
Tapi Adhit mengatakan, Jikustik tidak pernah mau menyalahkan The Dance Company atas keluarnya Pongki.
Meski begitu, lanjut Icha, Pongki tidak berterus-terang menjelaskan alasannya hengkang dari Jikustik.
"Saya nggak bisa ngomong, waktu itu, karena saya tidak mau menyakiti mereka. Biarpun dengan saya juga nggak ngomong, ternyata mereka sakit hati," ucap Pongki.
Setelah satu dekade putus komunikasi dan silahturahmi, Pongki, Icha, Dadi, Carlo dan Adhit bersedia bertemu kembali.
Pertemuan para musisi yang berlangsung di kantor Rajawali Indonesia Communication di Jalan Pandega Marta, Sleman, Yogyakarta, pada 5 Februari 2019 itu bisa terjadi setelah difasilitasi promotor kondang Anas Syahrul Alimi.
Anas sengaja mengumpulkan Pongki dkk seiring ajakan Konser Jikustik Reunian.
Anas menyatakan, usaha mempertemukan Pongki, Icha, Dadi, Carlo dan Adhit yang punya ego masing-masing itu tidak mudah.
Ia bahkan perlu waktu sampai tiga tahun untuk merayu mereka bertemu kembali dan tampil lagi di satu panggung bersama.
Kini Pongki berharap, Jikustik harus terus eksis di industri musik Indonesia. ( Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pongki Barata Pernah Sangat Kecewa dengan Jikustik hingga Pilih Hengkang