Diet Yo-yo dan Keterkaitannya dengan Penyakit Jantung
Banyak wanita yang menerapkan diet yo-yo, yaitu metode diet yang secara ekstrem mengurangi porsi makan mereka.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak wanita yang menerapkan diet yo-yo, yaitu metode diet yang secara ekstrem mengurangi porsi makan mereka.
Namun, dengan menerapkan diet ini, berat badan juga bisa dengan cepat kembali apabila makan dengan porsi normal.
Penelitian baru dari Columbia University Medical Center pun menyebutkan bahwa wanita yang mengalami naik turun berat badan beresiko terhadap penyakit jantung dibandingkan yang berat badannya stabil.
“Yang berat badannya naik turun mungkin lebih buruk daripada hanya sedikit kelebihan berat badan, tetapi kita belum tahu pasti,” kata Dr. Brooke Aggarwal, penulis senior studi dari Pusat Medis Universitas Columbia seperti yang dilansir dari ABC News.
Aggarwal mengatakan bahwa alasan para pelaku diet yo-yo dapat terkena berbagai penyakit karena saat berat badannya naik kembali risiko terkena penyakit jantungnya meningkat.
Baca: Melaney Ricardo Diet Bukan karena Penuhi Permintaan Suami, Tapi Pria Lain
Selain itu peneliti lain juga menyebutkan kalau diet yo-yo ini dapat mengurangi masa otot dan meningkatkan lemak tubuh, terutama dibagian perut.
Kalau lemak menumpuk dibagian perut maka kembali beresiko juga terkena penyakit jantung.
Adapun studi mengenai keterkaitan antara diet yoyo pada wanita dan resiko penyakit jantung dilakukan pasa 485 wanita di New York denfan melaporkan berat basan mereka.
Para pelaku diet yo-yo memiliki kemungkinan 82 persen lebih rendah untuk memiliki berat badan optimal dan 65 persen kurang memiliki kesehatan jantung yang optimal.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.