Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Frederika Alexis Cull berhasil meraih mahkota Putri Indonesia 2019. Ia melanjutkan tugas dari Sonia Fergina Putri.

Dara kelahiran Gold Coast, Queensland, Australia ini, berhasil meraih prestasi tersebut di usianya yang masih 19 tahun.

Kepada Tribunnews.com, Frederika Alexis Cull pun berbagi cerita awal mula langkahnya menjadi Putri Indonesia.

Pertama, dari kecil sang ibu, Yulia Peers memang telah mendukungnya untuk menjadi Putri Indonesia supaya bisa melangkah ke ajang kecantikan Internasional Miss Universe.

Frederika kecil saat itu sangat bersemangat menjadi putri setelah melihat para pemenang Putri Indonesia selalu menggunkan mahkota.

Baca: Frederika Alexis Cull Wakil DKI Jakarta Jadi Pemenang Puteri Indonesia 2019

“Mama selalu bilang dari kecil gedenya jadi putri ya, aku pas kecil mau-mau aja melihat perempuan cantik gunakan crown, princess kan. Dulu mau jadi princess dong,” kata Frederika saat ditemui di Graha Mustika Ratu, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).

Kemudian, Frederika muda yang sempat tinggal di Australia secara kebetulan saat berlibur ke Indonesia selalu bertepatan dengan acara pemilihan Putri Indonesia sehingga menambah harapannya menjadi Putri Indonesia.

“Tapi kan aku selalu liburan ke Indoneisa dan pas balik aku pas ada acara pemilihan kebetulan banget jadi selalu nonton,” papar Frederika.

Niat Frederika menjadi Putri Indonesia pun semakin besar setelah melihat pendahulunya Sonia Fergina Putri yang berhasil memperkenalkan program-program sosial ke seluruh Indonesia dan Internasional saat mengikuti ajang Miss Universe.

“Tapi semenjak tahun kemarin lihat Ka Sonia bisa bawa program dia sampai tahap internasional, aku jadi kepingin juga membawa program-program aku,” ucap Frederika.

Frederika memang sangat konsen kepada kegiatan sosial mulai dari pendikan hingga perawatan pada hewan terlantar khusunya anjing dengan mendirikan tempat perawatan anjing terlantar di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Mahasiswi jurusan International Business itu aktif di organisasi Cyber Shanty untuk mengajarkan anak-anak tentang teknologi.

Ia juga tergabung dalam Sekolah Bisa yang memberikan berbagai mata pelajaran kepada anak-anak kurang mampu.(*)