Bikin Film Bali Beats of Paradise, Livi Zheng Singgung Avatar, Gamelan, Indonesia dan Amerika
Sutradara Hollywood asal Indonesia, Livi Zheng kembali menelurkan karyanya. Juli 2019 mendatang, film Bali, Beats of Paradise tayang di Indonesia.
Penulis: Ilusi Insiroh
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Hollywood asal Indonesia, Livi Zheng kembali menelurkan karyanya dalam bentuk film.
Juli 2019 mendatang, film Bali, Beats of Paradise akan tayang di Indonesia.
Livi Zheng mengatakan Bali Beats of Paradise adalah film terbaiknya.
Hal tersebut lantaran menurut perempuan kelahiran Blitar, Jawa Timur itu Bali Beats of Paradise menceritakan tentang perjalanan Nyoman Wenten, seorang komposer gamelan.
Nyoman yang berasal dari Bali ini mendedikasikan lebih dari 40 tahun hidupnya untuk melatih gamelan di Los Angeles.
Film dokumenter ini bahkan menampilkan Judith Hill, seorang penyanyi asal California yang bekerja sama dengan Nyoman Wenten dalam pembuatan satu di antara video musiknya.
Baca: Temui JK, Live Zheng Sutradara Hollywood Asal Indonesia Berbagi Kisahnya Tembus Bioskop Amerika
"Jadi aku paling jatuh cinta sama film yang terakhir Bali Beats of Paradise sih," papar Livi Zheng saat berkunjung ke Kantor Redaksi Tribunnews.com, Selasa (26/3/2019).
Livi Zheng menuturkan bahwa film Bali: Beats of Paradise bermula kala dirinya diminta KJRI Los Angeles untuk mendokumentasikan konser.
Kendati demikian, Livi Zheng berpikir kenapa tidak dijadikan sebuah film pendek saja.
"Jadi Bali: Beats of Paradise itu awal mulanya, ituaku diminta untuk mendokumentasikan konser oleh KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) di Los Angeles," cerita Livi Zheng.
"Nah aku mau, karena akukan juga suka bikin iklan mereka juga dan tentang Indonesia aku sudah pasti mau," ungkap dia.
"Terus aku pikir-pikir 'Pak ini dibikin saja film pendek' terus katanya 'Ok-oke jadi film pendek' akhirnya jadi film pendek," sambungnya.
Baca: Ada Jejak Bruce Lee Sertai Karier Livi Zheng Jadi Sutradara Hollywood
Saat proses pembuatan film Bali: Beats of Paradise, Livi Zheng pun mengaku banyak sekali belajar tentang gamelan.
Ia mengetahui bahwa dalam film Avatar terdapat unsur gamelan.
Bahkan, beberapa universitas di Amerika membuka program gamelan.
"Ketika jadi film pendek ini, prosesnya, aku tuh jadi belajar banyak tentang gamelan," ucap perempuan 29 tahun itu.
"Kan kita dari kecil tuh tau gamelan, cuman enggak pernah.. di sekolah enggak pernah ada tuh program gamelan," lanjut Livi Zheng.
"Jadi cuma tau-tau aja gitu enggak ngerti detailnya," katanya.
"Nah terus ternyata gamelan itu dipake di film avatar, dipake di nitendo game, terus dipake banyak deh, bahkan iklan pesawat di Amerika pakai gamelan gitu," imbuh dia.
"Kan itu kayak wow gitu, orang tau avatar enggak tau gamelan, enggak tau Indonesia itukan sedih juga ya," tegas Livi Zheng.
"Universitas di Amerika aja ada program gamelan, nah itukan menarik, kita aja enggak tau gituloh," ungkap dia.
Bali: Beats of Paradise Dilirik Walt Disney
Film Bali: Beats of Paradise sukses menarik perhatian publik Amerika. Pujian mengalir.
Bahkan Walt Disney Studios, di Burbank, AS, ikut melirik film karya sutradara Tanah Air Livi Zheng.
Baca: Kisah Sutradara Hollywood Asal Indonesia Livi Zheng, Berawal Dari Modal Nekat Terbang ke Beijing
Bukan hanya dilirik, pihak Walt Disney bahkan sudah mengirimkan email resmi pada Livi Zheng.
Selain memutarnya di Walt Disney, mereka juga menginginkan Q&A untuk film ini. Lengkap dengan karakter Nyoman Wenten.
“Saya senang sekali film Bali: Beats of Paradise yang bertemakan gamelan diapresiasi di Amerika,” jelas Livi Zheng, Minggu (18/11).
Tidak hanya Walt Disney, Bali: Beats of Paradise juga telah diminta Academy of Motion Picture Arts and Sciences Library (AMPAS), AS.
Nantinya film yang bercerita sisi lain eksotisme Bali melalui gamelan ini akan jadi koleksi perpustakaan tersebut.
“Sekarang publik AS lebih mengenal dan tahu tentang Indonesia. Warga AS yang belum pernah datang ke Indonesia mendapatkan gambaran yang cukup dari film ini. Mereka tahu, ada banyak harta karun di seluruh dunia. Salah satu yang terindah ada dalam gugusan 17.000 pulau di Indonesia. Dan kami yakin, mereka akan datang ke Indonesia untuk melihat keesotisan itu secara langsung,” tegas Livi Zheng lagi.
Keberhasilan Bali: Beats of Paradise turut mendongkrak nama Livi Zheng. Sejumlah universitas mengundangnya.
Ia juga diminta hadir disejumlah kota di AS.
Sukses film ini seolah menyempurnakan catatan positif Livi Zheng.
Sebelumnya, Livi membuat konser Amazing Blitar di Downtown Los Angeles, AS, dan membukukan sukses besar.
Efeknya beberapa pengunjung sudah datang langsung ke Blitar.
“Respons positif sudah terlihat dari konser Amazing Blitar. Film Amazing Blitar ini syuting langsung di sana. Bertepatan dengan HUT ke-693 Blitar. Belum dari setahun konser, banyak warga AS yang datang langsung ke Blitar. Mereka ini ternyata pengunjung konser Amazing Blitar yang penasaran dan ingin melihatnya Blitar secara langsung,” tuturnya.
Mimpi Gelar Konser Nusantara di Los Angeles
Rencana besar pun kini dimiliki Livi Zheng.
Menggelar konser Nusantara di Los Angeles pun menjadi resolusi tahun 2019.
Konsepnya, menampilkan film dan live music dari beberapa wilayah nusantara sekaligus.
Event ini juga akan menampilkan kekuatan kuliner Indonesia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai, film Bali: Beats of Paradise sukses mengangkat budaya nusantara.
“Film Bali: Beats of Paradise ini suskes besar mengangkat budaya Indonesia di AS secara menyeluruh. Apa yang dilakukan Livi dengan idealismenya sangat mengispirasi. Film memang media ideal untuk mempromosikan budaya dan alam Indonesia,” tuturnya.