Hari Kartini 2019, Okky Asokawati: Perempuan Menang dalam Pemilu
Peringatan Hari Kartini tahun 2019 ini terasa spesial karena bertepatan dengan tahun politik, mengingat Indonesia baru saja menggelar pemilu.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kartini tahun 2019 ini terasa spesial karena bertepatan dengan tahun politik, mengingat Indonesia baru saja menggelar pemilu.
Pada Pemilu 2019 ini, keterlibatan perempuan baik sebagai kandidat, penyelenggara, saksi, partisipan tampak cukup mewarnai dalam proses demokrasi.
"Kondisi ini patut kita syukuri bersama. Karena menjadi tanda baik, bahwa politik tak identik dengan dunia laki-laki," ujar Anggota Komisi IX DPR periode 2014-2018 Okky Asokawati dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Oleh karenanya, Okky berharap Pemilu 2019 ini menghasilkan keterpilihan perempuan menjadi anggota legislatif di berbagai tingkatan, baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi serta DPR.
Termasuk diharapkannya pos-pos jabatan publik dalam pemerintahan 2019-2024 mendatang juga dapat diisi oleh kaum perempuan.
Baca: Istri Andre Taulany Dilaporkan ke Polisi, Tuduhannya Pencemaran Nama Baik Prabowo Subianto
"Keterpilihan perempuan dalam jabatan politik melalui instrumen political elected ini memberi pesan penting bahwa perempuan dapat turut serta dalam kontestasi demokrasi elektoral yang tidak mudah ini. Dalam berbagai event politik baik Pemilu maupun Pilkada, kaum perempuan telah membuktikan perannya sehingga tak perlu diragukan lagi," tandas Okky.
Di atas semua itu, menurut politisi Perempuan Partai NasDem ini, keterpilihan perempuan di sektor jabatan publik diharapkan dapat turut serta mewarnai dan mempengaruhi kebijakan publik yang berprespektif feminim.
Yakni yang memiliki orientasi terhadap penguatan peran perempuan, baik di ruang domestik keluarga maupun di ruang publik. Sehingga kebijakkan yang dibuat lebih komprehensif.
"Pekerjaan rumah yang masih menjadi persoalan perempuan di antaranya sektor kesehatan, penguatan ekonomi perempuan, ancaman kekerasan terhadap perempuan, penguatan kapasitas, harus menjadi prioritas utama yang tertuang dalam merumuskan kebijakan publik," pungkasnya.