TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi sekaligus Dokter spesialis bedah plastik, Tompi ditanya soal keahliannya di bidang fotografi saat bersaksi di sidang Ratna Sarumpaet, Selasa (23/4/2019).

Seperti diketahui bahwa Tompi hadir dalam sidang kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.

Dalam kesempatan itu, Tompi dicecar sejumlah pertanyaan terkait kicauannya di Twitter.

Tompi mengakui bahwa dirinya memang sempat terlibat aksi berbalas tweet dengan beberapa politisi.

Sebelumnya, Tompi sempat mencuitkan bahwa penyebab lebamnya wajah Ratna Sarumpaet bukan karena dikeroyok.

"Gilaaaaa menjadikan bengkak operasian sebagai akibat di keroyok massa!!! Mrk sedang membodohi diri sendiri."

"Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini contoh bagus bagaimana oknum politisi memainkan jurus2," begitu cuit Tompi 2 Oktober 2018 lalu.

Tompi menjelaskan bahwa 'mereka' yang dimaksudnya adalah orang-orang yang menganggap Ratna Sarumpaet adalah korban pemukulan.

"ya orang-orang yang ngetweet secara keras tentang peristiwa ini," tuturnya dalam persidangan.

Tompi pun kemudian ditanya apakah sebelumnya pernah bertemu dengan Ratna Sarumpaet untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi wajah atau belum.

Saat itu, Tompi menjawab belum pernah.

Lantas, Tompi pun kembali ditanya terkait keahliannya dalam menganalisis foto hingga dapat memberikan pendapatnya soal wajah Ratna Sarumpaet.

Satu di antara pengacara, Insank Nasruddin bertanya terkait kompetensinya mengomentari foto lebam Ratna.

Pada kesempatan itu, Tompi menjawabnya secara tegas dan singkat.

"Saya fotografer, profesional," ujar Tompi.

Setelah jawaban Tompi tersebut, Insank pun terdiam. Ia langsung menyudahi pertanyaannya kepada Tompi.

Hal itu pun diceritakn Tompi dalam akun Twitter pribadinya.

"Di Persidangan kasus bu RS tadi sy ditanya “anda menilai foto, padahal andakan dr bedah plastik bukan ahli foto...” Sy jawab “ sy fotografer dan profesional...” penanya terdiam, hadirin senyum2. Ada mamfaatnya menggeluti hobby secara serius dan dijadikan pekerjaan," begitu kicauTompi.

Sebelumnya diwartakan, terdakwa kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet menyebut penyanyi Tompi sebagai salah satu yang membuatnya berhenti berbohong.

Hal itu disampaikannya saat memberikan tanggapan atas kesaksian Tompi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ampera Raya, Cilandak, Selasa (23/4/2019).

"Saya tidak tahu kenapa saudara Tompi ini ada di sini ya. Karena sebenarnya dialah yang menyelamatkan dan menyadarkan saya untuk berhenti berbohong," tuturnya

Ratna Sarumpaet mengaku heran dengan kehadiran dua saksi pada sidang hari ini, termasuk aktivis Rocky Gerung.

Sebab menurutnya, keberadaan mereka sebagai saksi tidak ada kaitannya dengan sangkaan keonaran yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum.

"Keterlibatan mereka kan pada awal. Kan itu sudah diakui kebohongan. Jadi ngapain lagi (diminta jadi saksi)," ujar Ratna sebelum menjalani sidang.

"Sangkaan itu kan keonaran, apa hubungannya Rocky dengan keonaran?" lanjutnya.

Awal kecurigaan Tompi

Dalam kesaksiannya, Tompi mengaku sudah curiga jika kabar penganiayaan Ratna adalah bohong ketika ia membaca cuitan Fadli Zon.

"Kecurigaan pertama saya saat baca kronologis dia (Ratna) dipukuli di Bandung dari Tweet Fadli Zon," kata Tompi.

Fadli, ujarnya menambahkan, menuliskan bahwa Ratna dipukuli tiga orang pria di Bandung, lalu dilempar ke jalan.

"Dari cerita itu, sedikit banyak saya bisa bayangkan lukanya seperti apa," ucapnya.

Tompi mengaku semakin yakin jika kabar pemukulan itu hanya kebohongan saat melihat foto Ratna dengan rambut yang diikat.

"Rambut diikat itu salah satu treatment operasi supaya rambutnya tidak kotor," tutur Tompi.

"Kemudian saya juga lihat foto dengan background rumah sakit. Dugaan saya semakin kuat kalau itu bukan pemukulan," tambahnya.

Setelah memiliki kesimpulan, Tompi mengaku menulis di Twitter jika wajah lebam Ratna merupakan proses penyembuhan usai operasi bedah plastik.

(TribunJakarta/Mohamad Afkar Sarvika)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Beri Jawaban Tegas Soal Kemampuan Analisis Foto Lebam Ratna Sarumpaet, Tompi: Hadirin Senyum-senyum,