Dikenal Sebagai Pemain Sinetron, Kini Syakir Daulay Rilis Single Religi
Pemain sinetron remaja Syakir Daulay telah sukses membintangi berbagai sinetron Anak Masjid dan Fatih di Kampung Jawara. Ia kini rambah tarik suara.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain sinetron remaja Syakir Daulay telah sukses membintangi berbagai sinetron Anak Masjid dan Fatih di Kampung Jawara.
Tak hanya ingin bermain sinetron saja, Syakir Daulay kini mulai berambah dunia tarik suara.
Di penghujung bulan Ramadan 2019, Syakir akhirnya mengeluarkan single religi dengan judul 'Fa Lakal Hamdu' di bawah arahan Falcon Musick.
Single religi perdana Pria kelahiran 10 Januari 2002 ini, diciptakan oleh Ayudia Bing Slamet dan suaminya Ditto Percussion.
Meski hal baru untuknya, Syakir mengaku sangat senang, Ramadhan tahun 2019 ini, bisa merilis single religi.
Baca: Singgung Keinginan Anak, Andi Soraya Menangis Saat Jadi Saksi di Sidang Steve Emmanuel
Baca: Soal Harta Warisan Ustaz Arifin Ilham, Ini Kata Putra Tertuanya
Baca: Alvin Faiz Haru Lihat Almarhum Ustaz Arifin Ilham Didoakan oleh Umat Agama Lain
"Sudah sejak lama saya berharap bisa merilis single religi. Alhamdulillah, tahun ini Allah mengabulkannya. Mudah-mudahan, lagu Fa Lakal Hamdu bisa menghibur dan dapat diterima masyarakat Indonesia," ujar Syakir dikawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).
Ditto Percussion sebagai pencipta lagu Fa Lakal Hamdu merasa sangat cocok dengan vokal yang dimiliki oleh Syakir.
"Awalnya kita ngobrol bareng team dari Falcon Music, untuk membuat karya di bulan Ramadhan tahun ini, ternyata waktunya pas, karena pihak label sedang mencari lagu untuk Syakir, setelah bertemu, kita semua mempunyai visi dan misi yang sama, ingin ber syiar lewat lagu, jadilah saya dan Ayu membuatkan lagu untuk Syakir," kata Ditto.
Dalam proses pembuatan lagu pun, Ditto dan Ayudia mengaku tidak memiliki kendala apapun, hal itu disebabkan oleh Syakir yang cukup terbuka dalam pemuatan lirik lagu.
"Alhamdulillah, Syakir cukup terbuka. Malam itu banyak cerita hidup dia yang kita dapatkan untuk dituangkan menjadi lirik. Namun, kita nyari yang easy dan gampang dicerna oleh penikmat musik. Akhirnya, usai proses panjang, dan lirik jadi, kita bikin bagan music dan akhirnya selesai," pungkasnya.
