MUI Minta Pesbukers Dihentikan, Tingkah Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik Jadi Sorotan
Tayangan Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di ANTV menjadi sorotan MUI tahun ini.Ada adegan yang dianggap tak patut ditayangkan.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tayangan Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di ANTV menjadi sorotan MUI tahun ini.
Sebelumnya pada 2018, tayangan ini termasuk dalam lima program yang MUI rekomendasikan untuk dihentikan tayangannya. Karena dianggap berisi adegan yang tak patut, terlebih ditayangkan di bulan Ramadan.
Menurut Tim Pemantau MUI, tiap tahun mendapat sejak 2012 program ini sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI.
Namun program tayangan ANTV tersebut seakan tak mengindahkan teguran tersebut.
Berdasarkan siaran pers dari KH. Masduki Baidlowi, Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, ada adegan yang dianggap tak patut ditayangkan.
Baca: Hari Pertama Ramadan, Zaskia Gotik Sedih Enggak Bisa Buka Puasa dan Sahur Bareng keluarga
Pada Pesbukers Ramadan yang tayang 15 Mei 2019 lalu, Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik dianggap memperlihatkan adegan yang tidak patut.
Raffi kedapatan memeluk Zaskia di tubuhnya bagia samping.
Baca: Jawaban Dul Jaelani Tentang Rencana Lebaran Bersama Ahmad Dhani, Mau di Medaeng Apa Jakarta?
Suami dari Nagita Slavina itu juga berkali-kali mencium tangan Zaskia Gotik.
Aksi Zaskia Gotik juga tak luput dari pantauan, ia dianggap melontarkan dialog berisi hinaan. Yakni saat menyebut, “Heh, Lu yang bener aja. Lu gak sadar badan lu tuh kaya truk gandeng.”
Sementara pada Sahurnya Pesbukers, MUI menilai tayangan tersebut diawali dengan adegan yang kurang tepat.
Baca: Respons Nagita Slavina Soal Adegan Raffi Ahmad Cium Zaskia Gotik di Pesbukers & Disorot MUI, Cuek?
Yakni tarian India oleh penari-penari dari India. Penari tersebut dinilai meliuk-liukan badan dan menonjolkan keseksian tubuh, dibawakan secara bersama oleh laki-laki dan perempuan.
Tarian ini dianggap tak patut ditayangkan di program agara sahur, terlebih diikuti oleh puluhan penonton di lokasi syuting.
Tayangan yang dibintangi Luna Maya, Vega, Raffi Ahmad, Angel Lelga, Ayu Ting-ting, Aziz, Ruben, Eko Patrio, Zaskia Gotik ini dianggap banyak berisi dialog dan adegan yang tidak pantas.
Tak hanya Zaskia Gotik, candaan Eko Patrio juga menjadi sorotan. Ia dianggap saling menghina dengan Aziz Gagap, yakni saat Aziz mengatakan, ”Kaya tapi budeg mending gue.” Eko menimpali, ”Dari pada lu, jelek gagap.”
Tak hanya itu, Eko dianggap MUI melontarkan kalimat yang merendahkan wanita. Ia kedapatan mengatakan, “Wanita mah gampang, tinggal bilang ah ah (sambal menepuk nepuk kantong saku bagian belakang).” Katanya.
Menurut MUI, Eko sebagai selaku anggota DPR tak sepatutnya melontarkan candaan demikian.
Soal pakaian, dua selebriti yakni Ayu Ting Ting dan Vega, dianggap menggunakan pakaian yang memperlihatkan aurat dalam tayangan itu.
MUI menyebut dari tahun ke tahun tak ada perubahan di tayangan Pesbukers kendati telah mendapat teguran.
Tayangan ini juga dianggap seringkali dibukbui dialog mesum. Contohnya saat aktor asal India, Sakheer berperan sebagai tukang ojek yang mengantarkan Zaskia Gotik. Saat diminta bayaran, Zaskia bilang, tidak punya uang. “Aku punyanya cuma cinta (sambil menggerakkan dan mengedepankan bagian dada). Atau, kita kawin saja.” ucap Zaskia.
Kalimat lain yang dianggap sensual, dilontarkan oleh Raffi Ahmad. Raffi berucap “Maaf gesekan Anda terlalu kencang,” kata Raffi.
Menurut MUI, sejumlah warga masyarakat mengirim email pengaduan ke MUI, meminta program Pesbukers Ramadhan dibubarkan.
MUI meminta otoritas bidang penyiaran memberi sanksi berat pada dua program ini dengan menghentikan program. Sebab dianggap tidak adanya I’tikad baik pembenahan.
Masyarakat diserukan tidak menonton program ini, apalagi anak-anak dan remaja.
Komisi I DPR yang membidangi penyiaran, diminta MUI untuk perlu lebih serius menempuh langkah-langkah yang membuat industri televisi lebih mematuhi regulasi, nilai agama, dan asas-asas kepatutan dan kesopanan dalam masyarakat.