Pemasok Sabu ke Nunung Ditangkap Polisi di Bogor
Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap buronan, ERS yang diketahui sebagai pemasok narkotika jenis sabu ke komedian Nunung.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap buronan, ERS yang diketahui sebagai pemasok narkotika jenis sabu ke komedian Nunung.
Pihak kepolisian menangkap pada Minggu (21/07/2019) siang di Bogor, Jawa Barat.
ERS merupakan mantan napi narkotika.
"Sudah ditangkap DPO E," ujar Kasubdit 1 Dit Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak saat dikonfirmasi, Rabu (24/7/2019).
Saat ini, ERS sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Penyidik ingin menggali keterangan ERS mengenai jaringan pengedar narkoba yang lebih besar.
"Kita sedang mengembangkan ke atasnya lagi," ungkap Calvijn.
Baca: Anak Nunung Dipastikan Baik-baik Saja dan Tidak Pindah, di Sekolah Tetap Berprestasi
Baca: Mirip Nasibnya Kena Narkoba dan Akan Mainkan Filmnya, Ellyas Pical Enggan Komentari Jefri Nichol
Pelaku ERS ditangkap dengan barang bukti sabu beserta satu unit handphone.
Seperti diketahui, Nunung dan suaminya July Jan Sambiran atau Iyan Sambiran ditangkap bersama kurir Hadi Moheriyanto alias Tabu.
Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca: Momen Pertemuan Nunung dan Sang Cucu, Tangis Pun Berganti Senyum Bahagia
Dirinya ditangkap di rumahnya di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan, siang ini pukul 13.15 WIB.
Polisi mengamankan barang bukti berupa satu klip sabu seberat 0.36 gram. Dalam pemeriksaan tes urin, Nunung dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Polisi pun menyita barang bukti berupa sabu seberat 0,36 gram, tiga sedotan untuk menghisap sabu, satu botol untuk digunakan sebagai bong, pecahan pipet, dan satu buah korek.
Dimarahi Suami, Nunung Pesan Narkoba Melalui Sosok Ini
Pelawak Nunung yang kini menjadi tersangka kasus narkoba mengungkap bahwa suaminya, July Jan Sambiran, pernah marah besar kepadanya hingga tidur di luar kamar.
Ketika itu, Nunung mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan sabu dengan alasan jadwal pekerjaannya padat.
"Lima bulan ini karena mungkin saya terlalu banyak ambil pekerjaan yang sebetulnya fisik saya enggak memungkinkan. Sinetron tuh dari pagi sampai pagi, padahal saya masih ada jam kerja sore sampai sore, malam ke malam, live tiap hari," kata Nunung dalam wawancara eksklusif bersama Kompas TV, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (23/7/2019).
"Ternyata enggak kuat, umur saya enggak bisa dibohongi. Akhirnya saya punya inisiatif gimana kalau saya dibantu make (pakai sabu). Saya bilang ke suami, suami saya kaget, marah bilang 'gila kamu'," tambahnya Komedian Nunung dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Senin (22/7/2019).
Karena tak mendapat restu dari suaminya, Nunung akhirnya diam-diam menghubungi H yang sudah ia kenal sebelumnya, untuk membeli sabu.
Pada akhirnya, suaminya pun tahu bahwa Nunung sudah memesan sabu.
"Dia mau marah gimana, saya sudah kontrak kerjaan semua. Suami saya marah dengan sikap, enggak dengan ngomel-ngomel. Tidur di luar, tidur sama anak, tidur di kamar pakak bedcover ditutupin mukanya ngadep tembok," ucap Nunung.
Sampai pada Juli 2019, ketika suaminya ulang tahun, Nunung diminta untuk berhenti menggunakan sabu dan ia pun berjanji untuk lepas dari godaan obat terlarang itu.
Namun, Nunung tak menepati janjinya. Ia malah nekat membeli sabu dan memakainya lagi.
"Suami saya marah besar, marah besar, 'ya sudah ayo kalau mau hancur, hancur aja sekalian'. suami saya bilang gitu. 'Katanya kamu bilang bisa berhenti, kamu bohong, kamu bohongi saya'," ujar Nunung.
"Saya bilang ini yang terakhir kali, 'sudah ayo hancur, hancur sekalian'. Akhirnya suami saya sempat make juga. Terus kejadian (digerebek polisi)," imbuhnya.
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, tangis Nunung pecah saat meminta maaf kepada suaminya.
Nunung menggenggam erat dan mencium tangan Iyan yang berdiri di sampingnya.
Nunung menyesal tak menuruti permintaan suaminya untuk segera berhenti narkoba. "Maafkan saya ya, Yah..." ucap Nunung sambil terisak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nunung Beli Sabu Diam-diam, Suami Marah Besar hingga Tidur di Luar
Keluarga berharap direhabilitasi
Mewakili keluarga besarnya, Bagus Permadi anak sulung Nunung berharap sang ibunda bisa direhabilitasi.
Ia dan keluarga besar menginginkan hal tersebut.
“Kalau dari saya dan keluarga besar, berharap agar mama bisa direhab. Pasti lah berdoa dan berharap mama dapat direhab,” kata Bagus usai menjenguk Nunung di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Selasa (23/7/2019).
Namun, ia belum dapat memastikan apakah kini kuasa hukum Nunung telah mengajukan permohonan rehabilitasi.
“Aku belum bisa jawab, biar dari pihak lawyer kita,” ujar dia.
Ditemui sebelumnya, pengacara Nunung, Sandy Arifin memang mengaku belum mengajukan rehabilitasi. Ia masih berdiskusi dengan keluarga besar pelawak berusia 55 tahun itu.
Sementara itu, Nunung masih harus menjalani serangkaian proses assesment. Dari tes tersebut, baru dapat ditentukan ia dapat menjalani proses rehabilitasi atau tidak.
Jaga Psikis
Anak sulung Nunung Srimulat, Bagus Permadi tak memungkiri jika pihak keluarga hendak memindahkan sekolah adiknya.
Semula, keluarga berniat agar anak-anak Nunung pindah sekolah ke Solo, Jawa Tengah.
Hal itu, demi menjaga psikis anak bungsu Nunung, terkait kasus narkoba yang kini menjerat sang ibunda.
“Sebenarnya, dari tante saya, dia bilang seperti ini, mungkin adik-adik saya akan dibawa ke Solo,” kata Bagus usai menjenguk Nunung di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Selasa (23/7/2019).
Rencana tersebut, kata Bagus, bukan lantaran sang adik mendapat perundungan alias bully dari sekolahnya.
Bahkan, menurutnya, hingga kini sang adik tidak dibully sama sekali di sekolahnya.
Rencana pindah sekolah semata-mata hanya karena ingin menjaga psikis anak-anak Nunung.
“Tidak ada kata-kata (pindah karena dibully), tapi ada kata-kata akan dibawa ke Solo karena menjaga psikis adikku kan,” katanya.
Namun kata Bagus, dirinya yang berhak mengambil keputusan apakah sang adik akan pindah sekolah. Sebab, kini ia memegang tanggung jawab menggantikan kedua orang tuanya.
Ia berpendapat, sang adik tak perlu pindah sekolah.
“Saya bilang tidak, enggak usah. Adik saya tetap harus sekolah, iya tetap di sini,” katanya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa anak Nunung mendapat perlakuan bullying di sekolahnya, setelah kabar penangkapn sang ibunda. Bahkan kabar tersebut, mendapat respons dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.