Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Resmi Jadi Dokter, Violis Cecillia Young Kembali Raih Predikat Cum Laude FK Untar

Lama tak terdengar, violis muda berbakat Cecillia Young muncul dengan prestasi membanggakan. Ia resmi menyandang gelar dokter di depan namanya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Resmi Jadi Dokter, Violis Cecillia Young Kembali Raih Predikat Cum Laude FK Untar
HandOut/Tribunnews.com
Violis muda berbakat acara, Cecillia Young resmi menjadi dokter dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah dokter baru ke-123 (CXXIII) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Rabu (31/7/2019). dr Cecillia Young lulus dalam program studi profesi dokter dan meraih predikat dengan pujian 'cumlaude' berindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77. 

TRIBUNNEWS.COM - Lama tak terdengar, violis muda berbakat Cecillia Young muncul dengan prestasi membanggakan.

Cecillia Young resmi menyandang gelar dokter di depan namanya setelah mengucapkan sumpah dokter baru ke-123 (CXXIII) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Rabu (31/7/2019).

Ia lulus program studi profesi dokter dengan predikat cumlaude. Indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77.

"Puji Tuhan bisa tetap cumlaude," kata gadis 24 tahun itu kepada Tribunnews.com.

Sekadar info, dua tahun silam dr Cecillia Young juga tercatat sebagai dokter muda sekaligus lulusan terbaik dengan IPK 3,94, dalam wisuda ke-69 Universitas Tarumanegara, yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC).

Baca:  Cecillia Young, Wisudawan Terbaik Fakultas Kedokteran Untar dengan IPK 3,94

dr Cecillia Young menyebut, keberhasilannya dalam mengejar cita-cita masa kecilnya tersebut, tak lepas dari kerja keras dan dukungan orang-orang tercintanya.

Violis muda berbakat acara, Cecillia Young resmi menjadi dokter dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah dokter baru ke-123 (CXXIII) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Rabu (31/7/2019). dr Cecillia Young lulus dalam program studi profesi dokter dan meraih predikat dengan pujian 'cumlaude' berindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77.
Violis muda berbakat acara, Cecillia Young resmi menjadi dokter dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah dokter baru ke-123 (CXXIII) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Rabu (31/7/2019). dr Cecillia Young lulus dalam program studi profesi dokter dan meraih predikat dengan pujian 'cumlaude' berindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77. (HandOut/Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

"Saya berdoa kepada Tuhan sehingga yang dicita-citakan tercapai," katanya.

Soal mimpinya menjadi dokter yang akhirnya terwujud, dr Cecillia mengatakan, dia memang ingin mengabdikan dirinya untuk menyembuhkan orang yang sakit.

Bahkan sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Cecillia Young sama sekali tak kepikiran melanjutkan studi di luar fakultas kedokteran.

Violis Cecillia Young prihatin
Violis Cecillia Young prihatin (IST)

"Untuk profesi lainnya, misal entertainer atau artis dapat beriringan dengan waktu yang disesuaikan," lanjut dia.

Sebagai dokter, kini ia punya tanggung jawab besar menunjukkan kualitas dan profesionalitas mengobati pasien. Hal itu bukan sekadar tantangan, tapi juga pengabdian.

Pengalaman Koas

Koas adalah tahap pendidikan dalam memenuhi kompetensi sebelum dinyatakan sebagai seorang dokter.

Soal itu, dr Cecillia Young juga mengalami pengalaman menarik saat menjadi Koas.

Dia menyebut pernah menjalani Koas di beberapa rumah sakit di wilayah Jakarta, Tangerang, Cibinong, Bogor, Kudus, dan Semarang.

Menurut dia, setiap menjalani koas di masing-masing lokasi punya cerita unik tersendiri. Namun, yang paling berkesan saat koas stase Forensik di RS Bhayangkara Semarang.

"Waktu itu kelompok kami mendapat kesempatan menjadi Tim DVI ke Brebes, untuk membantu mengindentifikasi para korban longsor yang kondisinya sangat memprihatinkan di posko antemortem dan postmortem selama 5 hari," terangnya.

DVI adalah singkatan dari Disaster Victim Investigation. Itu merupakan suatu prosedur standar yang dikembangkan oleh Interpol (International Criminal Police Organization) untuk mengidentifikasi korban meninggal.

"Kami sekelompok harus tinggal di salah satu rumah warga setempat, tidak semua kelompok di periode-periode sebelum dan setelah kelompok kami bisa mendapat kesempatan yang sangat berharga dan berkesan seperti itu," katannya.

dr Cecillia berharap, kerja kerasnya yang kini terwujud dalam bentuk prestasi membanggakan ini dapat menginspirasi banyak pihak.

"Aku berharap dapat memberi kontribusi bagi Indonesia, paling tidak mewujudkan masyarakat yang sehat lewat program-program kesehatan sehingga masyarakat aware atas kesehatan mereka," ucap Cecilla yang tengah membidik profesi dokter spesialis tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas