Kisah Pemilik Rocket Chicken Dari Office Boy yang Kerap Dihina, Kini Tajir Saingi Hotman Paris
Dulu saat menjadi office boy kerap dihona, kini Nurul Tatik mampu menyaingi penghasilan Hotman Paris hanya dengan berjualan ayam goreng.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Menjadi seorang pengacara tentu saja membuat Hotman Paris memiliki penghasilan yang luar biasa.
Apalagi dengan gayanya yang nyentrik menggunakan barang-barang mewah tentu menunjukkan kalau Hotman Paris punya penghasilan yang tidak sembarangan.
Dikutip Tribunnews.com dari Grid.ID, dikabarkan Hotman Paris mendapat bayaran sebesar Rp 30 miliar untuk seorang klien saja.
Tak heran pengacara nyentrik tersebut memiliki berbagai mobil dan perhiasan mewah.
Tapi kini penghasilan tersebut seakan biasa saja setelah mengetahui orang yang satu ini.
Pria ini mampu menyaingi penghasilan Hotman Paris hanya dengan berjualan ayam goreng.
Pria tersebut bernama Nurul Tatik, seorang pengusaha kelahiran Jepara, Jawa Tengah yang mengawali karirnya dari seorang Office Boy (OB) atau Cleaning Service.
Dikutip Tribunnews.com dari tayangan Youtube di channel Hotman Paris Official, Nurul Atik membagikan kisah perjuangannya di depan sang pengacara.
Awalnya Hotman Paris menanyakan perihal usaha Nurul Atik yang ternyata sudah memiliki 650 outlet.
"Aku kira selama ini aku yang paling sukses, ternyata baru dua udah saingan aku nih, ini Nurul Atik jujur deh, kau punya outlet restoran ayam 650 outlet?" tanya Hotman Paris
"Betul," Jawab Atik mantap.
Baca: Final Piala Indonesia - PSM vs Persija, Pelatih Arema FC Bebekan Kelemahan dan Kekuatan Kedua Tim
Dengan gaya khasnya, Hotman kemudian menanyakan kembali terkait bisnis Nurul dengan kata-kata yang menyentil.
"Tampangmu nggak ada tampang orang kaya? 650 outlet ayam tersebar di seluruh Indonesia? Itu restoran atau warung kecil?" tanya Hotman.
"Iya (tersebar di berbagai wilayah di Indonesia), semua restoran, konsepnya kita restoran, bukan kios bukan rombong ya, jadi ada ketentuan tempat duduk itu minimal 40," ungkap Atik.
Tiap outlet atau cabang yang dimiliki Atik semuanya berstatus restoran dengan tempat duduk minimal 40 buah.
Nurul Atik sendiri ternyata merupakan pengusaha dari bisnis ayam goreng Rocket Chicken.
650 outlet tersebut tentu saja menghasilnkan pendapatannya yang luar biasa.
Atik menyebutkan kalau keuntungan yang dimilikinya bisa mencapai ratusan miliar per tahun.
"Ok, 650 outlet, setahun berapa itu penghasilan kotor?" tanya Hotman.
"Ini belum evaluasi ya, kalau 2018 kemarin omzet sekitar Rp 1,2 triliun," ungkap Atik.
"Anggaplah keuntungan 15 persen, berarti untungnya Rp 180 miliar setahun," Hotman Paris memperjelas.
Kemudian Atik menceritakan awal perjuangannya membangun bisnis tersebut yang ternyata berawal dari pekerjaannya sebagai OB.
Atik mengaku kalau dirinya bekerja sebagai OB pada umur 23 tahun yang lalu setelah lulus.
"30 tahun yang lalu, saat umur 23 tahun, setelah lulus sekolah," aku Atik.
Atik menjelaskan kalau semua perjuangannya ini berawal dari rasa sakit hati yang dipendamnya selama mejadi OB.
"Saya pertama itu jadi cleaning service, terus sempat tersinggung saya harus nahan, kenapa? begitu saya ngepel bersih ada temen-temen dari kampus diinjak-injak," kenang Atik.
Atik juga menceritakan kalau dirinya sering dihina oleh para pelanggan.
"Terus dihina 'mas-mas ini diruangan ber AC kok pakai topi panas ya?', aduh sakitnya, terus diinjek-injek, saya bilang diem-diem sabar,"
"Kok dia nya ngeledekin lagi, saya bilang 'mas kalau berani ambil topi silakan ambil, anda jagoan, saya gaji Rp 35 ribu, kalau saya nggak pakai topi, saya dikeluarin" ungkap Atik.
Rasa sakit hatinya seaakan menjadi sumber semangatnya untuk meniti karir.
Dengan kegigihannya, Atik kemudian berhasil menjadi assisten cook, kasir, supervisor, store manager, audit, sampai menjadi manager.
Hingga akhirnya Atik memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri di tahun 2010."Buka pertama Rocket Chicken 21 Februari 2010, sembilan tahun empat bulan," ungkap Atik.
Tak hanya keuntungan materi, Usaha yang dibangun Nurul Atik juga mendapat berbagai penghargaan dari kementerian.
(Gridhot.ID/Angriawan Cahyo Pawenang)