Penyesalan Ustaz Solmed Tak Bisa Memenuhi Permintaan Mbah Moen Sebelum Wafat
Rasa sesal diungkapkan Ustaz Solmed karena tak bisa memenuhi permintaan KH Maimun Zubair alias Mbah Moen sebelum meninggal dunia
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Rasa sesal diungkapkan Ustaz Solmed karena tak bisa memenuhi permintaan KH Maimun Zubair alias Mbah Moen sebelum meninggal dunia.
KH Maimun Zubair akrab disapa Mbah Moen, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini wafat dan menghembuskan nafas terakhirnya di Tanah Suci Makkah, dalam usia 90 tahun, ketika sedang menunaikan Ibadah Haji.
Dikutip dari Tribunnews.com, kabar duka wafanya KH Maimun Zubair, yang akrab disapa Mbak Moen itu disampaikan Sekjen PPP Arsul Sani.
Kabar duka dari Makkah pagi ini:
Telah berpulang kerahmatullah Mbah KH. Maimoen Zubair di Makkah.
Insya Allah Khusnul Khotimah.... Alfatehah, Amin.
Baca: Robert Rene Alberts Beberkan Pemain yang Dibidik Persib Bandung di Bursa Transfer Putaran Kedua
Kabar dari Gus Rozin, Gus Arwani dan Gus Yasin....
Mohon seluruh jajaran PPP melakukan sholat ghoib untuk beliau.
Demikian disampaikan Sekjen PPP kepada pers, Selasa (6/8/2019) pagi.
Baca: Mengenal Sosok Mbah Moen, Sejak Muda Tinggalkan Rembang ke Tanah Suci Hingga Wafat di Makkah
Baca: Kerja di Cafe, Gadis 14 Tahun Dipaksa Berhubungan Badan dengan 10 Pria, Polisi Buru Pemesannya
Menurut Ustaz Solmed, Mbah Moen mengajaknya untuk makan nasi Mandi di Tanah Suci.
anya saja, hal tersebut urung terlaksana.
"Seninnya beliau itu mengajak saya untuk makan nasi mandhi.
Tapi saat itu saya harus mengurus jamaah dari hotel menuju ke apartemen transit," cerita Ustaz Solmed, dalam video yang diunggah oleh iNews, dilihat Tribunnewswiki.com, Selasa (6/8/2019).
Ustaz Solmed mengaku sempat meminta untuk bertemu di waktu berikutnya.
"Jadi saya sampaikan saat itu 'nanti kalau sudah di apartemen transit, hari Selasa malam hari kita makan nasi mandi, salam sama Mbah Maimun.
InsyaAllah kita makan nasi mandi'.
Tapi masyaAllah Selasa pagi Allah sudah panggil beliau.
Beliau wafat meninggalkan dunia ini," sambungnya.
Ustaz Solmed mengaku sangat menyesal.
Sebab, apabila dirinya langsung mengiyakan ajakan Mbah Moen, maka akan menjadi kenangan terakhir yang paling indah untuknya.
"Dibilang menyesal, iya.
Karena memang kita tidak tahu umur ya.
Saat itu memang beliau meminta saya untuk menemani, tapi saya izin dan saya menawarkan hari berikutnya," kata Ustaz Solmed.
"MasyaAllah, sesuatu yang tidak bisa dipikirkan, tidak bisa terbayang kalau itu adalah hari terakhir saya jumpa beliau dan itu adalah permintaan terekhir juga dari beliau," lanjutnya.
Tak Ada Tanda-tanda Sakit
Ajudan almarhum KH Maimoen Zubaer, Hayatul Makki atau yang biasa dipanggil Gus Hayat menjelaskan Mbah Moen berangkat haji ke Makkah hanya bertiga bersama dengan istri Mbah Moen, Nyai Heni Maryam dan Gus Hayat.
“Kami sudah enam hari berada di Makkah di Hotel Daar Al Iman Safwah. Sejak kemarin pindah ke hotel transit yang dekat dengan Mina karena mendekati waktu Armuzna,” kata Gus Hayat di tempat pemandian jenazah Al Khairiyah, Makkah, Selasa (6/8/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Gus Hayat menambahkan selama enam hari berada di Makkah, Mbah Moen selalu salat di Masjidil Haram.
Kegiatan lainnya, beliau mengisi ceramah ke hotel-hotel jemaah haji Indonesia.
Mbah Moen meninggal dunia dalam usia 90 tahun.
Pengasuh Pesantren Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah ini meninggal dunia di Rumah Sakit An Nur Makkah pukul 04.00 pagi waktu Arab Saudi.
“Hingga saat ini kami dari keluarga Mbah Moen belum sempat mengkonfirmasi sebab meninggalnya beliau. Yang jelas beliau selama di Makkah sehat-sehat saja dan makannya juga lancar,” ujar Gus Hayat.
Gus Hayat sendiri adalah ajudan Mbah Moen yang menemani Mbah Moen sejak berangkat dari tanah air.
Beliau yang mendorong kursi roda Mbah Moen selama perjalanan di Makkah.
Artikel telah dipublikasikan TribunWiki dengan judul Rasa Sesal Ustaz Solmed, Tak Penuhi Ajakan Mbah Moen Makan Nasi Mandi Sebelum Meninggal