Helen Sparingga dan Irene Mus Mulyadi Luncurkan Single Keroncong
Penyanyi andalan JK Records, Helen Sparingga, setelah lama istirahat dari dunia musik, berkesempatan kembali untuk bernyanyi. JK Records merilis album
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Penyanyi andalan JK Records, Helen Sparingga, setelah lama istirahat dari dunia musik, berkesempatan kembali untuk bernyanyi. JK Records merilis album baru Helen Sparingga berjudul , ‘Jangan Beri Aku Rindu’. Album yang diluncurkan 27 tahun setelah album terakhirnya ini disiarkan di seluruh kanal digital.
Secara khusus album ini disiapkan untuk pecinta lagu ‘Jeka” dan juga generasi yang lebih muda. Ini terlihat dari aransemen lagu di album ini yang memadukan nuansa musik khas ‘Jeka” dengan sentuhan musik kekinian. Album yang bercerita tentang cinta, rindu, dan kasih yang setia ini diluncurkan sebagai pelepas rindu Helen pada dunia musik, sekaligus ungkapan kasih pada suami tercinta.
“Pastinya ini surprise banget buat aku dan nggak nyangka lagu lama akhirnya bisa dirilis di tahun ini. Ini suatu kebangaan pastinya, terlebih covernya juga sangat berbeda. Aku terima kasih sekali dengan Pak Nyo,” ujar Helen saat ditemui di Studio JK, Jl. Musi No.43, Cideng, Jakarta Pusat.
Bersamaan dengan munculnya album terbarunya, ‘Jangan Beri Aku Rindu’, Irene Mus Mulyadi, putri sulung Helen Sparingga dan Mus Mulyadi, juga meluncurkan dua single lagu keroncong, ‘Rangkaian Melati’ dan ‘Dinda Bestari’.
“Terima kasih pada Pak Nyo bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong, apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga nggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru, walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya Speechless,” terang Irene yang saat take vocal menangis hingga mengeluarkan air mata.
Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan oleh JK Records ketika ia kembali ke Indonesia dalam rangka menghantar kepergian sang ayah. Ketika bertemu Irene, Leonard “Nyo” Kristianto CEO JK Records mengajukan tawaran untuk menyanyi satu dua lagu. Dan ini disambut baik oleh Irene.
“Irene kalau di duetkan dengan om Mus ok nih,” kata Nyo ketika itu. Diluar dugaan, baik Helen maupun Irene menyambut positif idenya itu. “Emang bisa?” ucap Nyo menirukan reaksi Irene ketika itu.
Nyo langsung menghubungi label GNP untuk ijin meminjam track rekaman suara Mus Mulyadi .
”Saya bikin musik baru, keroncong, suara Mus Mulyadi sudah ada dan saya tempel suara Irene pada lagu Dinda Bestari bersama Mus Mulyadi. Tapi rasanya tanggung kalau cuma satu lagu. Karena saya suka lagu rangkaian melati, maka saya produce lagu itu dalam kemasan berbeda, keroncong itu pilihan saya. Tapi saya maunya semua asli bukan keroncong MIDI. Jadilah saya memakai original player untuk lagu keroncong Rangkaian Melati,” bangga Nyo.
Persiapan dilakukan dengan cepat, terutama untuk urusan musiknya. Nyo Kristianto tak ingin membuat lagu keroncong biasa, ia ingin menghadirkan sesuatu yang baru di sana. “Irene ternyata dapat menyesuaikan diri dengan cepat, proses rekaman berlangsung dengan sangat baik,” ujar sang Produser, Nyo Kristianto.
Khusus untuk lagu ‘Dinda Bestari’, Nyo Kristianto menyatukan Irene dengan ayahandanya, Mus Mulyadi. Berdua mereka berduet, membuat lagu ini menjadi lebih indah dan istimewa. “Ini karena dengan kemajuan teknik rekaman, keduanya bisa tampil bersahut-sahutan. Tentu saja ini menjadi sangat istimewa,”pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.