TRIBUNNEWS.COM - Taskya Namya bermain dalam film terbarunya, Love for Sale 2. Dia berperan sebagai lady rocker muda dan grupis band idolanya.

Dalam film karya sutradara Andi Bactiar Yusuf itu, Taskya Namya juga berperan sebagai istri Yunus yang diperangkan Bastian Steel.

"Endah ini istrinya Yunus dan punya anak. Karena nikah muda, kami terus berantem dan sampai akhirnya ada di titik menyerah," kata Taskya Namya.

Dia menceritakan perannya itu ketika ditemui disela jumpa pers film Love For Sale 2, di kantor Visinema Pictures, Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Wanita berusia 25 tahun tersebut mengakui bahwa dirinya tidak menemui kesulitan membangun chemistry dengam Bastian. Padahal, dia Bastian Steel baru pertama kali dalam proyek yang sama.

"Sama Bastian sih enggak susah sama sekali buat klopnya. Maksudnya mungkin keuntungannya dari aku sama Bastian karena Bastian dan aku itu punya pertemanan yang sama," ucapnya.

"Jadinya untuk cari tahu sama dia, kita ngobrol, menurut aku enggak susah sih," katanya lagi.

Justru pemilik nama lengkap Taskya Giantri Namya menemui kendala ketika dia dan Babas--sapaan Bastian Steel-- harus menyatukan pikiran agar berpandangan sama.

"Karena aku sama Babas tuh beda 5 tahun ya. Nah Endah dan Yunis perannya beda 3 tahun."

"Jadi menyatukan pemikirannya sedikit susah. Tapi selebihnya sangat seru dan kami sama-sama menikmati menjadi suami-istri," katanya.

Baca: Sebastian Vettel Mengaku Kurang Bersahabat dengan Sirkuit Hungaroring

Keseruannya, kata Taksya Namya, ketika dia harus membangun dan mendalami perasaan tentang rasa cinta.

"Apa yang membuat lu jatuh cinta sama gua Bas?' Kayak gitu sih," ucapnya.

Kesulitan menyatukan pandangan karena Taskya tak pernah memiliki kekasih brondong atau lebih muda .

Dia mengaku sering berpacaran dengan lelaki lebih tua.

"Jadi aku tipe orang yang harus diemong. Tapi kan ini karakter yang aku harus mengemong dia (Bastian). Jadi gimana cara jatuh cinta sama brondong," ujar Taskya Namya.

Film Love For Sale 2 bercerita tentang Indra Tauhid alias Ican, pemuda 33 tahun yang sudah berkali-kali dijodohkan oleh ibundanya, Rosmaida.

Rosmaida atau Ros merupakan pemilik kontrakan berdarah Minang yang cukup dominan di sekitar rumahnya.

Satu kewajiban yang belum Ros tunaikan yakni  menikahkan putranya, Ican, yang sudah cukup umur menjadi suami.

Sebaliknya, Ican adalah lelaki berpendidikan dan berpikiran modern.

Ican merasa bahwa menikah belum menjadi prioritasnya saat ini. Perbedaan itu di antara ibu dan anak yang kerap memicu konflik.