Darryl Wezy Luncurkan Video Musik 'Kemarau Terakhir'
Konsep video ini adalah beauty shot dan menangkap beberapa pemandangan khas di Bali seperti pantai-pantai, kebun bunga gemitir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh tahun setelah merilis video musik ‘Automatic High', penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta, Darryl Wezy kembali dengan visualisasi dari 'Kemarau Terakhir'.
Lagu ini diambil dari album mini (EP) bertajuk sama yang diluncurkan tahun lalu.
Konsep video ini adalah beauty shot dan menangkap beberapa pemandangan khas di Bali seperti pantai-pantai, kebun bunga gemitir, dan bukit berbatu vulkanik.
"Kami coba memperlihatkan scenery alam yang berkaitan dengan semesta itu sendiri," Darryl Wezy menjelaskan konsep pengambilan gambar dalam video musik 'Kemarau Terakhir'.
Video musik ini disutradarai oleh videografer Mankjay Dananjaya, memakan waktu syuting selama dua hari dan proses editing 25 hari.
Adapun lagu 'Kemarau Terakhir' bercerita tentang bagaimana memberdayakan diri dan menikmati momen hidup baik suka maupun duka dengan karakteristik Darryl Wezy yang cenderung memberikan sentuhan tema kebebasan dalam setiap lagunya dengan musik pop berbalut folk.
"Melodinya ditulis sekitar tahun 2007 waktu masih SMA, tapi dirampungkannya justru sekitar tahun 2015 di tengah berkarier di dunia advertising," tutur Darryl.
Kali ini, Darryl juga melengkapi musiknya dengan bebunyian harpsichord '70-an, flute, dan perkusi ke dalam lorong musik folk.
Lalu, dari mana referensinya?
"Lebih mendengarkan musik chamber pop atau sunshine pop seperti The Free Design, Mama Cass, dan The Decemberists," tukas Darryl.
Lagu ini merupakan bagian besar EP 'Kemarau Terakhir' yang terdiri dari 6 lagu, antara lain 'Tomorrow' (single mix), 'Northern Star' dan 'Wolfie' (keduanya dari album pertama Maze of Fears), 'By the Great Universe' (Kemarau Terakhir versi adaptasi bahasa Inggris), dan Tomorrow' (Shibuya-Gawa mix).
EP ini tersedia di beberapa layanan musik digital seperti iTunes, Apple Music, Spotify, Deezer, iHeartRadio, Amazon Music, Google Play, YouTube Art Tracks, Tidal, dan sebagainya.
Jejak Karier
Darryl Wezy kali pertama dikenal saat album debutnya, 'Maze of Fears' yang dirilis Oktober 2012 di bawah label Ivy League Music dan Rooftop Sound menjangkau pasar musik Jepang.
Dirilis ulang pada April 2013, 'Maze of Fears' tampil dengan cover berbeda dari versi rilisan di Indonesia.
Album yang melahirkan radio hits semisal 'Automatic High' dan 'The War Is Over Now' ini didistribusikan secara internasional lewat Amazon.com, Disques Dessinee, HMV, Tower Records, Vivid Sound Japan, dan sebagainya.
Berselang dua tahun, pria kelahiran 1989 ini menyabet penghargaan dari PARANOIA Awards 2014 di kategori Local Dance Track of the Year untuk lagunya yang berbalut nudisco berjudul Together Again bersama Andezzz.
Setelah vakum berkarya selama lima tahun, Darryl Wezy merilis single 'Tomorrow' pada Januari 2018. Lagu ini diceploskan ke dalam EP 'Kemarau Terakhir' bersama trek titelnya yang didaulat sebagai single kedua.
Album mini ini diluncurkan 24 Agustus pada tahun yang sama.
'Kemarau Terakhir' merupakan lagu pertama Darryl Wezy yang berbahasa Indonesia dan dinilai mampu mendongkrak jumlah streaming di beberapa penyedia layanan musik digital seperti Spotify dan Apple Music.
Video musik lagu ini sudah tersedia di kanal YouTube Darryl Wezy sejak 27 September 2019.
Pria lulusan The London School of Public Relations Jakarta ini kini sedang menyiapkan album penuh keduanya, di mana 'Tomorrow', 'Kemarau Terakhir' dan single ketiga 'Silver Lining' yang dirilis Februari kemarin akan disertakan di dalamnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.