Menangis di Depan Makam Sparta, Bima Aryo Mengaku Berat Ditinggal Anjing Kesayangannya
Bima Aryo tak kuat menahan tangis saat menceritakan Sparta telah meninggalkan dunia.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjing sparta milik Bima Aryo berjenis Belgian Milinois meninggal dunia karena sakit, Senin (28/10/2019) malam.
Hal ini menjadi duka yang mendalam bagi Bima Aryo dan keluarga.
Sparta sudah dirawat oleh Bima Aryo semenjak usia anjing tersebut masih 7 minggu.
Maka tak heran, presenter Bima Aryo sangat dekat dengan Sparta.
Sparta, anjing yang pernah ramai diperbincangkan karena menerkam ART hingga tewas sebelumnya menderita sakit.
Diceritakan presenter ternama Bima Aryo, suhu tubuh Sparta hampir 40 derajat celsius.
Sparta sudah dibawa ke dokter hewan namun kondisinya belum juga membaik.
Saat detik-detik terakhir Sparta menghembuskan nyawa, Bima Aryo adalah orang yang memeluknya sampai Sparta akhirnya tak tertolong lagi.
Bima Aryo tak kuat menahan tangis saat menceritakan Sparta telah meninggalkan dunia.
Diakuinya, ia tak sanggup mengenang momen Sparta yang setiap hari dilihatnya bermain di sekitar rumah.
Namun kini, ia hanya bisa melihat Sparta yang terbaring dalam kubur di halaman rumahnya.
Dalam keadaan menangis, Bima Aryo menghampiri makam anjing kesayangannya yang masih bertanah merah.
"Gak kebayang tiap hari bisa story sama dia dan lihat dia lari-lari main,"
"Sekarang dia ada di sini (makam)," ujar Bima Aryo melansir Instagram storiesnya, Selasa (29/10/2019).
Bima Aryo bercerita sambil memandangi makam sang anjing yang penuh dengan bunga, ia juga terdengar menangis tersedu-sedu.
"I know dia di tempat yang lebih baik dan bahagia, tapi gua yang berat ditinggal," kata Bima Aryo.
Presenter MTMA ini tak dapat membayangkan kesehariannya tanpa Sparta, banyak kenangan yang tak bisa dilupakannya.
Bahkan, Sparta kerap menunggu Bima Aryo bangun tidur setiap pagi.
"Mikir dia lari-lari di sini dengan muka bahagia dan senang bangunin gue, karena dia bangun duluan," sambungnya.
Namun Bima Aryo mencoba ikhlas, ia percaya Sparta sudah di tempat yang lebih baik saat ini.
"I love you sayang, my boy, my rawon," kata Bima Aryo terisak
Kondisi terakhir Sparta
1. Sempat diinfus
Pantauan TribunJakarta, sebelum kematian Sparta pada Senin malam, anjing tersebut sempat medapatkan perawatan menggunakan selang infus.
Hal itu dilakukan lantaran Sparta terus mengalami muntah-muntah.
Bima memutuskan untuk memberikan perawatan menggungakan infus agar cairan tubuh Sparta tetap terjaga.
2. Demam tinggi
Sebelumnya di Instastory Bima Aryo, ia mengungkapkan kondisi terkini Sparta.
Saat itu Bima sedang berda di dalam mobil bersama Sparta.
Tampak Sparta terbaring lemas di jok mobil.
Tubuhnya diselimuti sebuah kain putih, tangan Bima terlihat mengelus-elus kepala Sparta.
Diketahui saat itu Bima sedang dalam perjalan menuju rumah sakit untuk memerikasa kondisi Sparta.
Bima mengatakan saat itu Sparta sedang mengalami demam tinggi, suhu tubuhnya mencapai 41,1 derajat celcius.
3. Alami muntah darah
Setelah pulang dari rumah sakit, kondisi Sparta sempat membaik.
Namun saat tiba di rumah, Sparta kembali mengalami muntah-muntah.
Kali ini terdapat gumpalan darah pada muntahan Sparta.
Hal itu diungkapkan Bima Aryo saat hendak memberi makan Sparta.
Muntahan darah itu berbentuk seperti gumpalan.
Hal itu tentu membuat Bima semakin khawatir terhadap kondisi anjingnya.
Ia menduga terdapat pendarahan di dalam tubuh Sparta.
Tak hanya itu, Bima Juga menunjukan kondisi mulut Sparta.
Terlihat gusi Sparta tampak berwarna pucat.
Terlihat ada sedikit buih di mulutnya.
4. Kejang-kejang
Bima Aryo mengatakan, sebelum Sparta meninggal, anjingnya itu sempat mengalami kejang-kejang.
Hal itu ia rasakan ketika Sparta sedang berada di pelukannya.
Setelah mengalami kejang-kejang itulah, Sparta menemui ajalny
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bima Aryo Nangis di Depan Makam Sparta Anjingnya: Tiap Hari Lihat Dia Lari & Main, Sekarang di Sini, https://jakarta.tribunnews.com/2019/10/30/bima-aryo-nangis-di-depan-makam-sparta-anjingnya-tiap-hari-lihat-dia-lari-main-sekarang-di-sini?page=all.
Penulis: Siti Nawiroh