Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ki Kusumo dkk: Kami Dianggap Tidak Ada di Parfi 56, Padahal Pendiri

Pendiri Parfi 1956 terdiri 13 orang, antara lain Ki Kusumo, Debby Cinthya Dewi, Kamel Marvin, Ade Muftin, Dharti Manullang, Adhi Kusuma

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ki Kusumo dkk: Kami Dianggap Tidak Ada di Parfi 56, Padahal Pendiri
dok pribadi
Ki Kusumo (tengah belakang) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pendiri organisasi artis Parfi 1956 mengakui ketua Parfi 56 melupakan hari lahir Parfi dengan cara tidak mengadakan acara ulang tahun Parfi yang ketiga. Parfi 1956 baru berdiri pada tahun 2016 atas prakarsa artis-artis senior.

Pernyataan itu disampaikan oleh artis senior Lela Anggraini, Ki Kusumo, Kamel Marvin dan Syahrully Jangsem mewakili para pendiri Parfi  1956 lainnya di Bogor, Sabtu (2/11/2019) sore.

Pendiri Parfi 1956 terdiri 13 orang, antara lain Ki Kusumo, Debby Cinthya Dewi, Kamel Marvin, Ade Muftin, Dharti Manullang, Adhi Kusuma, Dessy Suyrawati, Drs. Syahrully Jangsem.

"Kami lihat Parfi di bawah Marcella sudah melenceng jauh. Mereka sengaja menghapus sejarah berdirinya Parfi 56, dan tidak pernah mengakui kami sebagai pendiri. Padahal kami yang susah payah melahirkan Parfi 1956. Kami yang mengajak dia, kok bisa lupa," ungkap Ki  Kusumo.

Menurut Rully, panggilan akrab Syarully Jangsem, kekesalan para pendiri mencuat setelah Parfi 56 tidak merayakan HUT ketiga Parfi sesuai akta pendirian.

"Dari info yang kami dapat, mereka mengaku lahir tahun 1956. Lah logikanya di mana? Jejak digitalnya ada semua, kamilah yang melahirkan Parfi 1956! Itulah makanya sekarang kami berkumpul lagi untuk meluruskan sejarah," jelas Rully.

Sejarah Parfi 56 sendiri berawal dari keinginan sejumlah artis film senior untuk memisahkan diri dari Parfi di bawah kepemimpinan Aa Gatot Brajamusti. Maka dideklarasikanlah pendirian Parfi 1956. Nama Parfi 1956 merujuk pada awal pertama kali Parfi didirikan.

Berita Rekomendasi

"Kita ingin Parfi kembali seperti awal pertamakali didirikan. Anggotanya tidak hanya artis, tetapi termasuk juga karyawan film dan pekerja seni lainnya," kata Kamel Marvin, inisiator pendirian Parfi 56.

Sejak mendeklarasikan nama Parfi 1956, pertemuan-pertemuan kerap dilakukan di berbagai tempat, hingga kemudian dibuatlah akte pendirian organisasi dengan nama Parfi 1956, dan disahkan oleh Kemenkumham pada tanggal 24 Oktober 2016 dengan nomor pendirian AHU-0076620.AH.01.01 tahun 2016.

"Waktu itu kita habis-habisan buat mendirikan organisasi. Kita kumpul tidak kenal capek, dari pagi sampe malam, dari malam sampe pagi. Yang lelaki diomelin isteri di rumah, yang perempuan dimarahin suami. Biaya juga tak terhitung. Jadi perjuangannya luar biasa," papar Ki Kusumo.

Belakangan ada ide untuk menarik artis muda ke dalam organisasi, lalu diajaklah Marcella Zalianti. Pertama kali Marcella dalam sebuah acara di rumah makan Pondok Nelayan, Senayan Jakarta.

Namun diam-diam Marcella Zalianti bersama Debby Cinthia Dewi dan beberapa pendiri lain, memiliki rencana sendiri. Anehnya, menurut Lela Anggraini, dalam setiap kegiatan yang diadakan, Debby Cinthia Dewi selalu minta dibiayai.

Dalam pemilihan yang berlangsung pada tanggal 1 Oktober 2016 Marcella Zalianti terpilih sebagai Ketua Umum, dengan wakil aktor senior Ray Sahetapy.

Dalam pelantikan yang berlangsung di Hotel Four Season Jakarta, 24 Oktober 2016, nama-nama tersebut hanya Debby Cinthia Dewi, Ade Muftin, Gusti Randa dan Octaviaviza SM masuk dalam gerbong Parfi 56. Debby Cinthia Dewi menjadi Ketua DPO.

"Sedangkan kami disebut sebagai pendiri saja tidak. Kami seperti dianggap tidak ada. Waktu itu saya sudah marah banget, hampir saya lemparin meja kalau tidak ditahan teman-teman. Jika tidak, mungkin saya sudah melanggar hukum," kata Ki Kusumo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas