TRIBUNNEWS.COM - Mengasuh anak perempuan yang sudah remaja tentu bukan hal yang bisa dibilang mudah.

Anak perempuan pastinya memiliki proteksi lebih dari orangtuanya, entah sadar atau tidak.

Hal tersebut juga ternyata dilakukan Ariel NOAH pada anak semata wayangnya.

Menyadari dirinya mengasuh Alleia seorang diri, Ariel menerapkan konsep tegas terhadap anaknya.

Ia mengatakan bila memiliki aturan yang mau tak mau harus dipatuhi anaknya.

Hal tersebut disampaikan Ariel saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Womantalk, 3 Mei 2019.

Baca: Banyak yang Ngajak Pura-pura Pacaran, Danang DAcademy Langsung Menolak

Baca: Diam-diam Naksir Luna Maya, Indra Bruggman Sampai Nekat Lakukan Ini, Mantan Ariel Noah Bereaksi

Baca: Bos McDonalds Dipecat Gara-gara Pacari Bawahannya, Padahal Gajinya Rp 222 Miliar Setahun

Salah satunya dalam hal pacaran.

Ariel sadar seiring perkembangannya, sang putri pasti telah mengenal jatuh cinta.

Alleia Ananta Irham, kini telah remaja. Usianya sudah 14 tahun dan tentu pergaulannya sudah berbeda dari anak-anak.

Meski sudah dianggap remaja, ternyata Ariel masih memberi benteng anaknya untuk berpacaran lho.

Saat ditanya kapan Alleia diperbolehkan pacaran, Ariel mengaku takut anaknya marah bila mengetahui pengakuannya.

"Jadi kalau misalnya ada temennya yang suka sama dia, atau dia suka sama temennya, istilahnya gitu...

"Ini mudah-mudahan dia nggak ngambek, ya. Hahaha," ujar Ariel sembari tertawa.

Saat itulah Ariel mencoba mengingatkan anaknya pada hal-hal yang Alleia pernah sukai semasa kecil.

"Habis itu dia refleksi gitu, 'Kakak inget nggak waktu suka Monster High (kartun)'. 'Aaaaaah', dia kan malu, gitu.

"Nah sekarang inget aja, jadi yang kaya gini, ini bukan tujuan utama," ujar Ariel saat memberi pesan ketika anaknya akan berpacaran.

"Inget aja berubah. Waktu kakak umur segini, suka banget sama Monster High, habis itu umur segini tiba-tiba udah enggak suka banget," lanjut Ariel.

"Nah itu musti diinget. Sekarang misalnya suka sama ini, gitu. Ingat-ingat aja, entar 3 tahun kaya bagaimana," ungkap Ariel.

Meski membatasi anaknya, ia mengaku tak tega melakukan sistem hukuman pada anaknya.

Ariel lebih ingin menjadi pelindung bagi anaknya.

"Yang harus dipunyain (orangtua), adalah sebagai guardian.

"Dia penjaga, tapi juga pendidik," ucap Ariel.