Mak Erot Disinggung Terawan sebagai Potensi Wisata Kesehatan, Ini Komentar Tompi
Dikabarkan sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ingin menggelorakan wisata kesehatan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tompi, penyanyi yang juga berprofesi sebagai dokter, itu merasa heran dengan niat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang ingin menggelorakan wisata kesehatan.
Yang membuatnya heran, Dokter Terawan mengendorse sejumlah teknik pengobatan tradisional. Satu di antaranya klinik Mak Erot.
Tompi menganggap merek itu bisa diartikan berbeda oleh masyarakat luas. Seperti diketahui, Mak Erot identik dengan teknik membesarkan alat vital.
"Karena kalau kita enggak tahu Mak Erot yang dimaksud itu yang mana, atau kalau Mak Erot itu yang dimaksud, wah..." ujar Tompi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Baca: Mengenal Purwaceng, Oleh-oleh Dieng yang Ingin Dikembangkan Menkes Terawan
Baca: Selain Kerokan dan Mak Erot, Menkes Terawan Akan Jual Jamu untuk Turis Asing
Baca: Menteri Kesehatan Sebut Kerokan Menambah Pemasukan Negara, Seperti Apa Manfaat Kerokan?
Menurut Tompi, konsep wisata kesehatan yang digaungkan belum saatnya diterapkan, setidaknya jika melihat kondisi saat ini.
Ia menilai, masih banyak masalah di bidang kesehatan lainnya yang perlu dibenahi.
"Kalau menurut saya kejauhan kalau di level atau kondisi kita sekarang, ngomongin wisatawan. (Ibaratnya ) kalau kita mau ngomongin pakai tas mewah, tar dulu kalau udah bisa pakai baju dan kolor yang bener," kata Tompi.
Tompi menberikan kritik itu bukan berarti menyalahkan program dari Menkes. Ia menyebut, ide serta cita-cita Menkes patut diapresiasi. Hanya saja, ia menekankan, belum tepat jika program tersebut diterapkan di tengah berbagai persoalan kesehatan yang masih belum mampu diatasi.
Baca: Menteri Kesehatan Yakin Pengobatan Kerokan Berpotensi Tambah Pemasukan Negara
Baca: Genjot Turis Asing, Menteri Terawan Sebut Potensi Purwaceng dan Mak Erot
Baca: Cegah Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Menkes Terawan Incar Wisatawan Asing dengan Kerokan
"Itu ide baik. Tapi saya mengkritisi kalau ingin menjadikan kesehatan sebagai daya tarik wisata, itu kejauhan. Bukannya apatis atau pesimis. Tapi saya melihat masih jauh ke arah sana. Kalau selama biaya kesehatan masih tinggi, ya susah."
"Jadi itu, pemikirannya harus menyatu dengan persoalan-persoalan yang lain. (Contohnya) barang-barang medical kan masuk ke Indonesia masih dianggap barang mewah. Otomatis harganya jadi mahal."
"Jadi urusin BPJS dulu aja. BPJS beres baru deh ngomong wisata," tandas Tompi