Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ernest Prakasa Sempat Stres Saat Garap Film Imperfect

Sutradara dan penulis skenario Imperpect: Karier, Cinta, dan Timbangan Ernest Prakasa mengungkapkan pengalamannya saat menggarapan film terbarunya itu

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ernest Prakasa Sempat Stres Saat Garap Film Imperfect
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sutradara, produser, dan pemain film Imperfect menghadiri press screening, di Jakarta, Selasa (10/12/2019). Film yang disutradarai Ernest Prakasa berdasarkan novel yang ditulis sang istri, Meira Anastasia, akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 19 Desember 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara dan penulis skenario Imperpect: Karier, Cinta, dan Timbangan Ernest Prakasa mengungkapkan pengalamannya saat menggarapan film terbarunya itu.

Menurut Ernest, film kelimanya tersebut menjadi karya karya paling susah sekaligus menguras tenaga.

Ia bahkan mengaku sempat stres ketika mencoba meramu adegan demi adegan agar menjadi film berkualitas.

"Buat saya ini film paling stres, paling capek, paling bikin gila. Film ini soal transformasi fisik Jesica Mila (Rara) yang apa adanya. Kesulitannya ya itu, kita tidak mau pakai make up atau sesuatu yang ditempelkan di wajah Mila," ungkap Ernest di Bioskop Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

"Kita harus nunggu sebulan agar dia benar-benar gemuk. Itu penantian yang membuat kita tertekan sekali. Tapi akhirnya rasa puasnya luar biasa," imbuhnya.

Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan merupakan film ke-5 karya Ernest Prakasa yang bekerja sama dengan Starvision.

Berita Rekomendasi

Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Meira Anastasia, penulis novel sekaligus istri Ernest; film ini adalah kali kedua pasangan itu terlibat dalam penulisan naskah setelah Milly & Mamet (2018).

Produksi film yang dimulai pada 28 Juli 2019 dilakukan selama tiga puluh hari yang dibagi menjadi dua fase, yang diklaim Ernest sebagai produksi terlama sepanjang ia berkiprah sebagai sutradara.

Baca: Berteman Baik, Kini Clara Bernadeth Harus Musuhan dengan Jessica Milla

Baca: Ernest Prakasa Bertengkar dengan Istri, Keharmonisan Rumahtangganya Terganggu Gara-gara Film

Baca: Dituding Gimmick Promo Film Imperfect Gegara Kiky Saputri & Reza Rahadian, Ernest Prakasa Buka Suara

"Ini film terlama saya juga, tiga bulan. Cukup lama untuk drama komedi. Syuting kita lakukan selama 29 hari. Kita pertama naikin berat badannya Jesica 10 kilogram. Terus kita syuting gemuknya dulu. Kemudian kita break sebulan buat kesempatan Mila nurunin berat badan. Kemudian fase kedua kita syuting saat Mila sudah turun berat badannya," ujar Ernest Prakasa.

Selain itu, film ini melibatkan pemeran dengan jumlah terbanyak bila dibandingkan keempat film terakhir karya Ernest.

Film tersebut rencananya tayang 19 Desember 2019. Film ini bercerita tetang Rara, seorang wanita yang merasa tidak nyaman dengan tubuh tambunnya.

Film Indonesia bergenre komedi yang juga dibintangi Reza Rahadian itu memuat pesan penting tentang cara mencintai diri apa adanya dan kampanye anti bullying. Film terbaru ini juga dibintangi Diah Permatasari, Dion Wiyoko, Wanda Hamidah, Diah Permatasari, Kiky Syaputri hingga Karina Nadila.

Sutradara Ernest Prakasa dan sang istri, Meira Anastasia usai peluncuran trailer film Imperfect - Karier, Cinta, dan Timbangan, di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Film yang diadaptasi dari buku karangan Meira Anastasia itu berkisah tentang perundungan fisik yang dialami Jessica Mila yang memerankan sosok Rara. Rencananya film tersebut akan dirilis pada 19 Desember mendatang. Tribunnews/Herudin
Sutradara Ernest Prakasa dan sang istri, Meira Anastasia usai peluncuran trailer film Imperfect - Karier, Cinta, dan Timbangan, di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Film yang diadaptasi dari buku karangan Meira Anastasia itu berkisah tentang perundungan fisik yang dialami Jessica Mila yang memerankan sosok Rara. Rencananya film tersebut akan dirilis pada 19 Desember mendatang. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Keharmonisan Keluarga Jadi Taruhan

Pasangan suami istri Meira Anastasia dan Ernest Prakasa mengalami fase-fase tidak biasa dalam rumah tangga mereka. Gara-gara menggarap film Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan, mereka jadi sering cek-cok akibat adanya perbedaan pandangan.

Meira adalah penulis novel dengan judul sama yang kemudian diangkat menjadi film di bawah bendera Starvision. Ia juga menjadi co sutradara bekerjasama dengan sang suami yang menjadi sutradara dalam film itu.

Entah kenapa perselisihan itu begitu sengit. Padahal ini adalah kali kedua mereka terlibat dalam film sama pasangan itu berkolaborasi dalam penulisan naskah Milly & Mamet (2018).

"Selain syutingnya susah, film ini juga berdampak pada hubungan nyata saya dan Ernest sebagai suami istri. Kita banyak berkelahi, berdebat. Baik di rumah maupun di tempat syuting," ujar Meira di sela press screening film Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan di Bioskop Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Meira sempat merasakan masa-masa sebal hingga hampir frustasi ketika perbedaan pandangan mereka semakin sengit. Tetapi meskipun sempat berselisih soal penggarapan film, toh keduanya sepakat ingin menjadikan film itu berkualitas baik dari sisi penyajian gambar maupun jalan cerita.

Baca: Trend JPO Naik Pesat hingga Melewati RAPBD DKI, Ernest Prakasa Beri Sindiran: Berkat Jasa Pandji

Baca: Angkat Isu Body Shaming, Trailer Film Imperfect Rilis Dibintangi Jessica Mila dan Reza Rahadian

"Tapi saya percaya Tuhan pastu kasih jalan untuk berubah, tidak stagnan. Termasuk ketika mengorbankan banyak hal termasuk keharmonisan rumah tangga," kata Meira.

Pikiran yang berbeda itu kemudian justru saling melengkapi meskipun proses pembuatan film butuh waktu cukup lama yakni tiga bulan. Hingga akhirnya film itu selesai dan mendapat pujian dari banyak pihak. Film itu dikatakan menjadi karya terbaik Ernest dari film-film yang dibuat sebelumnya.

Sementara itu, bagi Meira selaku pemilik cerita, ia merasa puas karena pesan penting yang ingin ia sampaikan dalam film itu bisa tersampaikan dengan baik.

"Message film ini tidak hanya hiburan tapi gerakan bagaimana kita mencari kebahagiaan dari dalam diri sendiri. Bukan semata dari sisi tampilan, keren atau cantik saja," kata Meira.

Meira berharap, film yang akan tayang pada 19 Desember tersebut mampu diterima masyarakat dan terpenting pesan yang ingin ia sampaikan bisa berdampak positif.

"Semoga setelah nonton film ini kita bisa merefleksi ke diri sendiri. (sebab) saat ini kita mudah membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang kelihatannya lebih bahagia. Padahal kita bisa menciptakan kebahagiaan itu sendiri," tandasnya

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas