Soal Kejanggalan di Tubuh Lina, Sugiarti Ungkapkan Fakta-fakta Jenazah Mantan Istri Sule
Dalam olah TKP selama 2 jam 30 menit itu, polisi membawa hasil rekaman CCTV dan CPU komputer serta ponsel milik Lina.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelaporan putra Sule, Rizky Febian ke polisi soal kejanggalan kematian ibunya, Lina Zubaedah berbuntut panjang. Laporannya menyebut ada lebam mirip luka di tubuh ibunya.
Hal itu diketahui Rizky saat terlibat memandikan ibunya pada hari kematiannya, Sabtu (4/1/2020). Buntut pelaporannya ke Polrestabes Bandung, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Lina, Jalan Neptunus Tengah, Kelurahan Sekejati Kecamatan Buahbatu Kota Bandung, Rabu (8/1/2020).
Dalam olah TKP selama 2 jam 30 menit itu, polisi membawa hasil rekaman CCTV dan CPU komputer serta ponsel milik Lina.
Pihak-pihak yang memandikan jenazah Lina jadi saksi yang melihat, merasakan dan mendengar serta mengalami langsung. Salah satunya adalah Sugiarti (68), tetangga almarhumah.
Saat ditemui di kediamannya, Sugiarti saat menceritakan pengalaman memandikan Lina, mengaku, tidak menemukan lebam luka akibat pukulan atau kekerasan.
Baca: Sepakat Otopsi Jenazah Lina, Rizky Febian Ngaku Mimpikan Ibunda: Mama Datang, Nangis Minta Tolong
Baca: Merasa Tersudut atas Kematian Lina yang Disebut Ada Luka Lebam, Teddy: Masa Saya Bunuh Istri Saya?
Baca: Begini Mimpi Aneh Lina Zubaedah Sebelum Meninggal, Rizky Febian Menyesal Terlambat Menyadari Firasat
"Enggak ada, biru rata di sekitar wajah dan kuku. Saya yang memandikan almarhumah," ujar Sugiarti.
Di wilayah itu, Sugiarti dikenal sebagai sesepuh. Ia juga yang sering dihubungi warga untuk urusan memandikan jenazah. Pengalaman melihat jenazah terdapat kebiru-biruan sempat dia lihat.
"Almarhum suami saya juga dulu gitu, ada biru rata, tapi birunya biru wajar sama kayak almarhumah, bukan biru yang abis gimana gitu," ujar Sugiarti.
Ia membenarkan ada Rizky saat proses memandikan jenazah. Biru yang ia maksud, seperti biru rata menyebar. Beda halnya dengan biru bekas penganiayaan.
"Sepenglihatan saya tidak ada yang seperti itu. Saya pegang tanganya ada yang biru. Lalu saat saya membalikan badannya, di punggung ada bekas seperti di bekam (pengobatan tradisional)," ujarnya.
Ia juga mengisahkan saat di awal memandikan, keluarga Lina sempat meminta agar tidak dimandikan.
"Katanya enggak meninggal, karena dulu sempat tiga kali mati suri.
Mereka bilangnya begitu, tapi tetap saya mandikan, saya bilang, ini kan dibersihkan," ujar dia.