Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Wajarkah Lebam di Tubuh Jenazah Lina Mantan Istri Sule? Ini Penjelasan Ahli Forensik

Kondisi jenazah mantan istri Sule, Lina disebut mengalami lebam di beberapa bagian tubuh.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Wajarkah Lebam di Tubuh Jenazah Lina Mantan Istri Sule? Ini Penjelasan Ahli Forensik
Instagram/@rizkyfbian
Rizky Febian dan Lina Jubaedah semasa hidup. 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi jenazah mantan istri Sule, Lina disebut mengalami lebam di beberapa bagian tubuh.

Lebam biru tersebut membuat tanda tanya dari pihak keluarga Lina, terlebih lagi sang anak, Rizky Febian.

Lantaran hal tersebut, Rizky Febian membuat laporan kepada polisi.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian lantas membongkar makam dan melakukan autopsi pada jenazah Lina.

Pembongkaran makam dilakukan di makam pertama Lina, di Sekelimus Utara 1, Abatununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung, Kamis (9/1/2020).

Penggalian kembali makam Lina Jubaedah, mantan istri Sule sekaligus ibu penyanyi Rizky Febian, Kamis (8/1/2020). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)
Penggalian kembali makam Lina Jubaedah, mantan istri Sule sekaligus ibu penyanyi Rizky Febian, Kamis (8/1/2020). (Tribun Jabar/Mega Nugraha) (Mega Nugraha/Tribun Jabar)

Lantas wajarkah dalam jenazah ditemukan luka membiru, memar atau lebam?

Terkait hal tersebut, ahli forensik, Mira Wiryaningsih pun menjelaskan soal wajar atau tidak dalam tubuh jenazah ada lebam.

Berita Rekomendasi

Penjelasan tersebut disampaikan Mira dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Jumat (10/1/2020).

"Jadi mungkin ini istilah ya, banyak orang yang menggunakan istilah lebab, tampak kebiruan pada tubuh," ujar Mira.

Mira menjelaskan, dalam proses kematian, satu di antara tanda kepastian adalah timbulnya lebam mayat.

Menurut Mira, lebam mayat ini muncul akibat dari gaya gravitasi yang menarik sel-sel darah merah ke bagian terendah.

"Nah karena semua darah itu terkumpul jadi bisa menimbulkan warna yang lebih gelap."

"Kadang-kadang kemerahan, kadang-kadang kebiruan, memang tergantung pada lokasi jenazah atau tubuh," jelasnya.

Lebih lanjut, Mira menjelaskan, lebam pada mayat berada pada bagian tubuh terendah.

"Kalau misalnya meninggal terlentag berarti pada punggung, seperti itu," terang Mira.

"Kalau misalnya meninggalnya terlungkup kemungkinan pada bagian depan tubuh," tambahnya.

Mira pun lantas menjelaskan, untuk masalah wajar atau tidak wajar soal lebam tersebut, harus melihat langsung bagaimana pola lukanya.

"Nah, ini kan kondisinya kalau saya tidak salah almarhum sudah dilakukan penggalian jenazah, terus sudah dilakukan autopsi," ujar Mira.

Mira mengungkapkan, dari proses autopsi tersebut dapat menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.

"Apakah betul ini hanya lebam mayat seperti tadi yang saya katakan akibat perubahan suatu kematian."

"Atau memang lebam yang memar, jadi akibat suatu kekerasan," terangnya.

Mira menuturkan, meski jenazah sudah dikuburkan beberapa hari, namun untuk mengetahui penyebab kematian masih bisa dilakukan.

"Tapi memang membutuhkan waktu, pengambilan sampel, pemeriksaan sampel yang teliti untuk kasus ini memang sangat diperlukan," terangnya.

Sementara itu, Mira menyebut, untuk mengetahui waktu kematian jenazah sudah dikubur agak sulit mengetahuinya.

"Waktu kematian sebenarnya kalau sudah dikubur memang lebih sulit untuk kita memperkirakan range waktu kematian itu."

"Tapi kalau misalnya baru, kita bisa lihat tanda-tanda pasti kematian seperti lebam mayat, perubahan pembusukan pada tubuh mayat, sehingga kita bisa mengarahkan kepada suatu range kematian," ungkapnya.

Mira pun menyebut, harus hati-hati dalam menggunakan istilah kata memar dan lebam.

"Karena kalau kita mau ngomong lebam mayat itu akibat perubahan gravitasi."

"Kalau kita mau ngomong lebam atas kekerasan mungkin lebih baik kita gunakan istilah memar, supaya tidak rancu gitu ya," paparnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas