Saksi yang Mandikan Jenazah Lina Sebut Ada Kebiruan di Jari-jari Lina, tapi Seluruh Badannya Baik
Pengacara saksi yang memandikan jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule, kembali mengungkapkan kesaksian dari kliennya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara saksi yang memandikan jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule, kembali mengungkapkan kesaksian dari kliennya.
Kuasa hukum dari 4 orang saksi yang memandikan jenazah Lina, Winarno, menyampaikan dirinya diminta untuk mendampingi dari para saksi yang dipanggil oleh penyidik Polrestabes Bandung.
"Saya saat hari sabtu itu diminta oleh Ketua DKM untuk mendampingi ibu-ibu yang diminta keterangannya sehubungan dengan kematian almarhum Lina," kata Winarno, dikutip dari YouTube Cumi Cumi, Minggu (19/1/2020).
"Bahwa keempat ibu, Ibu Hj Ety, Hj Lia, Ibu Kosim, Ibu Yayah, itu adalah orang-orang yang memandikan almarhum," jelasnya.
Winarno menyebut, saat kliennya tersebut memandikan jenazah Lina Jubaedah, tidak ada sesuatu yang dinilai janggal.
Menurutnya, saksi hanya melihat dan menjalankan proses memandikan jenazah Lina.
Namun, ia mengatakan, saat kliennya itu memotong kuku Lina Jubaedah, mereka melihat sesuatu yang tak biasa.
Winarno menuturkan, empat saksi tersebut mengatakan, ada kebiruan di jari-jari Lina.
Ia menambahkan, hanya jari-jari Lina yang kebiruan, bukan seluruh badannya.
"Itu saja yang disampaikan, untuk keseluruhan badan, itu baik badannya," tegasnya.
Pemeriksaan Saksi yang Mandikan Jenazah Lina Jubaedah
Diberitakan sebelumnya, penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung telah memeriksa kelima tetangga yang memandikan jenazah mantan istri Sule, Lina Jubaedah.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga saat dihubungi TribunJabar.id, Minggu (12/1/2020).
Kombes Saptono Erlangga juga menyebut, hasil autopsi dari jenazah Lina Jubaidah saat ini belum bisa disimpulkan.
"Nanti jika ada perkembangan terbaru bisa saja dimintai keterangan kembali. Untuk hasil autopsi belum keluar," jelas Saptono Erlangga.
Polisi memeriksa sejumlah saksi kunci dari kematian mantan istri Sule, yang terlibat memandikan jenazah Lina.
"Beberapa saksi yang mengetahui peristiwanya sudah diperiksa. Termasuk Putri (anak Sule dan Lina)."
"Saksi yang diperiksa itu, saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa, tidak semua orang dijadikan saksi."
"Rizky Febian selaku pelapor sudah dimintai keterangan," ungkap Saptono Erlangga.
Kelima warga yang memandikan jenazah Lina yang sudah diperiksa penyidik yaitu Eti, Lia, Kosim, Yayah, dan Iriana.
Menurut kuasa hukum pendamping kelima saksi, Winarno Jati, mereka dimintai keterangan pada Sabtu (11/1/2020) lalu.
"Sudah memberikan keterangan sebagaimana yang dilihat, diketahui dan dirasakan terhadap jenazah almarhum Ibu Lina Jubaedah," kata Winarno Jati.
Winarno mengatakan, kelima saksi saat diperiksa semuanya mengatakan hal yang sama pada penyidik.
"Dari tim yang memandikan jenazah tidak ada ditemukan hal janggal dan semuanya mengatakan badan almarhum dalam kondisi baik," ujar Winarno.
Kesaksian Warga yang Mandikan Jenazah Lina Jubaedah
Sebelumnya, seorang warga yang turut memandikan jenazah Lina, Sugiarti (68) atau Kosim, membagikan kisahnya.
Sugiarti mengaku, memang biasa diminta warga untuk memandikan jenazah jika ada warga yang meninggal di sekitar rumahnya.
"Iya, saya sama dari keluarga Pak Tedy dan sama ada satu lagi warga sini," ujar Sugiarti, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (9/1/2020).
Sementara itu, Sugiarti, warga yang ikut memandikan jenazah Lina mengungkapkan, dirinya melihat kebiruan di tangan jenazah Lina.
Ia juga melihat kebiruan di wajah dan leher Lina sebelum dikafani.
"Pertama saya gunting kukunya dulu. Di tangannya memang ada kebiruan," ungkap Sugiarti.
"Sebelum dimandikan memang bersih, tidak ada apa-apa. Cuma saat mau dikafani, di sekitar wajah dan leher ada warna kebiruan," jelas dia.
Mengenai kebiruan tersebut akibat dipukul, Sugiarti mengatakan tak seperti bekas pukulan.
Ia menyebut, biru pada tubuh Lina itu adalah warna biru wajar yang merata.
"Enggak seperti itu, ini birunya rata, kalau dipukul kan birunya enggak rata, ini biru wajar kalau setahu saya," ujarnya.
"Biru bukan lebam. Makanya saya kaget, pengalaman saya memandikan jenazah, tubuhnya bersih. Itu saja yang saya lihat dan alami," kata Sugiarti.
Ditanya apa arti dari biru wajar yang ia katakan itu, Sugiarti mencoba membandingkan dengan saat ia memandikan jenazah suaminya.
"Suami saya meninggal, saya yang mandikan. Di wajah memang ada warna kebiruan karena saat itu suami saya punya jantung koroner."
"Jadi birunya bukan biru lebam kaya gimana," katanya.
Selain itu, ia juga melihat pada tubuh Lina terdapat bekas bekam.
"Saat membalikan badan, di punggungnya ada bekas bekam (pengobatan tradisional)," ungkapnya.
"Saya lihat mungkin habis dibekam. Itu saja paling," lanjut Sugiarti.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Ery Chandra/Mega Nugraha)