Divonis Kanker Usus, Henky Solaiman: Bersyukur Aja, Bukan Hal yang Buruk
Aktor senior tanah air, Henky Solaiman mengungkapkan vonis dokter mengenai dirinya yang terkena kanker usus bukan merupakan kabar buruk.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Aktor senior tanah air, Henky Solaiman mengungkapkan perasaan dirinya saat divonis dokter terkena kanker usus.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube TRANS TV Official, Jumat (24/1/2020).
Henky justru bersyukur mengetahui ada sel kanker dalam tubuhnya.
Pihak keluarga Henky mungkin terkejut mendengar kabar ini.
Namun, Henky hanya santai ketika divonis kanker usus oleh dokter.
Henky malah lega ketika mengetahui penyakit ini di usianya yang sudah menginjak 78 tahun.
Tak terbayangkan apabila Henky harus menerima kenyataan itu saat masih berumur 60 tahun.
Karena pada saat itu, Henky masih banyak pekerjaan yang harus dilakoni.
"Ini bukan kabar buruk, saya anggap kabar baik," ungkap Henky.
"Sebetulnya keluarga mungkin juga shock, tapi karena saya anggap bersyukur."
"Bayangkan, kalau saya (mengidap) kanker di umur 60, kan lebih lagi banyak job," ujar dia.
"Ini nggak, umur 78 saya dapat ini (kanker usus), jadi bersyukur aja bukan hal yang buruk," imbuhnya.
Sementara itu saat ditemui di lain kesempatan, Henky menceritakan kronologi ketika dirinya divonis dokter mengidap kanker usus.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube STARPRO Indonesia, Kamis (23/1/2020).
Henky mengungkapkan sudah enam bulan terakhir merasakan kesulitan dalam buang air besar (BAB).
Selain itu, Henky juga sempat batuk-batuk dan akhirnya memutuskan untuk periksa.
Henky mendapatkan beberapa obat, satu di antaranya adalah antibiotik.
Ketika meminum antibiotik, Henky menuturkan memang agak kesusahan dalam buang air kecil.
Hal tersebut, membuat Henky merasa tersiksa karena tidak bisa buang air kecil.
Sang istri memutuskan untuk membawa Henky ke rumah sakit dan langsung dipasang alat berupa keteter untuk membantu buang air kecil.
Di lain kesempatan, Henky kemudian kembali ke rumah sakit berniat untuk bertemu dengan dokter yang sesuai dengan keluhannya.
Setelah pemeriksaan, diketahui prostat Henky sudah membengkak hingga 80 persen.
Dokter yang memeriksa Henky menyarankan untuk melakukan operasi.
Henky menyetujui saran dokter, kemudian menjalankan operasi dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari.
Masalah penyakit prostat Henky telah membaik, namun masih mengeluhkan soal pencernaan yang tak lancar.
Merasa ada yang tak beres dalam tubuhnya, Henky memutuskan untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada tubuhnya.
Henky mengungkapkan, ketika melakukan pemeriksaan pada organ paru-paru, tidak ditemukan masalah yang berarti.
Penyakit paru-paru seperti tuberkulosis (TBC) tidak terlihat dalam paru-paru Henky.
Namun Henky menuturkan, diketahui pipa pernapasannya telah agak berkerut.
Henky menjelaskan hal tersebut dikarenakan faktor usia.
Setelah itu, Henky mengatakan di kerutan tersebut ada dahak yang harus dikeluarkan.
Sehingga, dokter memberi Henky obat untuk mengatasi hal itu.
"Waktu saya periksa paru-paru, dironsen nggak ada TBC," tutur Henky.
"Cuma di antara leher dan paru-paru di pipa pernapasan mungkin karena umur sudah agak berkerut."
"Nah di kerutan itu ada dahak, dikasih obat," lanjutnya.
Setelah melakukan pemeriksaan paru-paru, Henky yang memiliki riwayat maag diarahkan untuk melakukan endoskopi.
Endoskopi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada saluran pencernaan.
Henky menyampaikan, setelah dilakukan endoskopi disarankan untuk melakukan kolonoskopi.
Kolonoskopi sendiri merupakan pemeriksaan pada usus besar dan bagian rektum.
Ketika melakukan kolonoskopi, Henky mengungkapkan ditemukan dua tumor di usus besarnya.
Henky menjelaskan, satu tumor berada di dekat usus buntu.
Sedangkan, yang lain berada di dekat rektum yang mengarah ke dubur.
Setelah melakukan biopsi, tumor yang berada di dekat rektum adalah kanker ganas.
Mendengar penjelasan dokter, Henky hanya dapat tersenyum saja.
Dokter menyarankan Henky untuk melakukan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi.
Henky menuturkan, apabila selesai melalukan operasi yang pertama, maka akan menggunakan kantong untuk buang air besar.
Namun, ada kemungkinan bagi Henky untuk tidak menggunakan kantong tersebut.
Hal ini juga yang membuat Henky memutuskan untuk berhenti dari kegiatan syuting sinetron yang berjudul 'Dunia Terbalik.'
Henky menjelaskan, tidak terbayang apabila harus menggunakan kantong dan melakukan aktivitas seperti syuting dengan jadwal yang padat.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.