Cerita Indro Warkop Pernah Jadi Perokok Berat, Sehari Empat Bungkus, Hingga Sakau Sesudahnya
Komedian Indro Warkop berkisah soal dirinya yang pernah menjadi perokok berat. Bahkan, sempat sakau karena tembakau.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komedian Indro Warkop berkisah soal dirinya yang pernah menjadi perokok berat.
Indro Warkop kenal rokok sejak usia 11 tahun.
Saat dewasa, konsumsi rokok terus meningkat. Hingga pada beberapa tahun dia mampu menghabiskan rokok empat bungkus dalam sehari.
"Saya dulu bukan sekedar perokok, kelasnya sudah tester. Saya merokok empat bungkus sehari," ujar Indro di acara pencanangan Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru di Hongkong Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Ada sebuah momentum yang membuat Indro memutuskan berhenti merokok. Sebuah momen tak sengaja. Jelang Hari Raya Idul Fitri, Maret 1998, anaknya yang masih kecil meminta dipotret. Indro kaget mendapati sang anak bergaya dengan rokok di jarinya.
Baca: Fakta Lengkap Penangkapan Lucinta Luna, Barang Bukti, Soal Pasangan yang Ditangkap Hingga Lokasi Sel
Baca: Kisah Haru & Perjuangan Panjang Indro Warkop & Melly Goeslaw Berhenti Merokok: Umur Siapa yang Tahu
"Dia bergaya sambil pegang rokok. Kata dia, biar kayak ayah. Saya bener-bener kaget. Mikir. Takut kalau anak saya besar jadi perokok kayak saya," jelas Indro.
Sejak itu Indro berpikir untuk berhenti merokok.
"Pas setelah shalat ied, itu saya berhenti. Sebelumnya, sebelum khutbah jelang shalat, saya masih merokok dua batang," katanya.
Berhenti merokok bukan hal mudah. Indro merasakan itu. Selama tiga pekan dia sakau. Indro gelisah siang malam. Dua bulan sesudahnya, ia sulit makan.
"Tapi itu saya lawan. Ketika saya bisa mengatasi itu, saya merasa menang melawan hawa nafsu saya sendiri. Dulu, bapak saya selalu bilang, janji ya jadi laki. Dan saya merasa menang, merasa jantan. Merdeka. Saya akhirnya bisa berhenti merokok," ungkap Indro
Semenjak itu Indro beranggapan, merokok adalah kebodohan terbesar yang pernah dia lakukan dalam hidupnya.
"Saya anggap kebodohan terbesar saya adalah merokok. Belum lagi berapa banyak orang yang saya tulari dari merokok saya. Ngerokok memang hak asasi anda. Tapi efek dari hak asasi itu bisa merugikan orang lain," tandas Indro