TRIBUNNEWS.COM - Ditangkapnya figur publik Lucinta Luna atas kasus narkoba mengundang banyak sorotan publik.

Satu di antaranya publik menyoroti soal identitas asli mantan personel Duo Bunga tersebut.

Namun akhirnya sejalan dengan proses hukum identitasnya pun diungkap oleh polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus juga mengatakan jika adanya perbedaan identitas jenis kelamin Lucinta Luna di KTP dan passport.

"Bersangkutan KTPnya perempuan tapi di paspornya laki-laki," ujarnya saat jumpa pers, Rabu (12/2/2020).

Ia menambahkan jika saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pengadilan.

"Nah nanti ada putusan pengadilan, nunggu pengacara mengenai putusan pengadilan," katanya.

Kemudian ia juga mengatakan jika saat ini pihaknya masih mendalami kasus ini.

Sementara itu dilansir dari tayangan YouTube TVOne Apa Kabar Indonesia Malam, mantan manajer Lucinta Luna, Isa Zega menerangkan soal identitas ganda Lucinta Luna.

"Jadi sewaktu dia masuk ke manajemen saya kan ada kebingungan yakni di jenis kelamin, dia minta tolong, mami bisa nggak urusin, saya bilang bisa," terangnya saay hadir dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam TVOne.

Pihaknya menyebut KTP asli Lucinta Luna saat berjenis kelamin laki-laki beralamat di Jakarta Barat, dan untuk proses identitas KTP barunya yakni di Jakarta Selatan.

"Setelah proses dengan kelurahan, baru bisa sidang," terangnya.

Isa Zega atau yang karib disapa Mami Isa menyebut soal sidang tersebut pun Lucinta Luna harus melengkapi syarat - syarat.

Yakni data operasi pergantian kelamin di Bangkok, Thailand, surat dokter, ijazah, akta lahir, bahkan data orang yang membawa dia operasi maupun saksi dari keluarga.

"Harus keluarga nggak boleh teman," lanjutnya.

Namun pihaknya pun menyebut sidang dibatalkan lantaran Lucinta takut media tahun soal proses pergantian kelamin, karena saat itu Lucinta cenderung sedang viral.

Lantas soal munculnya Paspor serta KTP Lucinta Luna yang tertulis nama Ayluna Putri, dengan jenis kelamin perempuan membuat Mami Isa bingung.

Lantaran syarat data-data lengkap Lucinta Luna masih bersamanya saat ini.

Tanggapan Pengamat

Herry Firmansyah Pengamat Hukum Pidana memberikan tanggapan soal identitas ganda Lucinta Luna.

"Tentunya saya mengamatinya dari perspektif hukum, bahwa ada dimensi hukum administrasi kependudukan di situ UU No.23 2006, bahkan ada sanksi pidananya jika seseorang tersebut tidak melaporkan terkait yang sebenarnya soal kependududkan yang dia alami," terangnya.

Pihaknya menyebut ancaman hukuman sanksi pidana tersebut di atas 5 tahun, karena hal tersebut merupakan pelanggaran yang serius.

Selain itu lanjutnya dilihat dari Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia, di pasal 263 - 264 berbicara tegas terkait pemalsuan dokumen.

"Tapi memang ini masih prematur apabila kita menjudge bahwa ada kesalahan (terkait identitas ganda Lucinta Luna), kita menghormati proses penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian," imbuhnya.

"Tapi setidaknya kita jangan lupa jikalau terbukti ada perubahan identitas yang tidak sesuai dengan standar yang benar, implikasinya bisa membuka ruang hadirnya tindak pidana yang lebih besar," lanjutnya.

Lucinta Luna Buka Suara

Tanpa balutan masker yang menutupi wajahnya,  Lucinta Luna akhirnya buka suara terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya.

Di hadapan awak media, Kamis (13/2/2020), Lucinta Luna meminta maaf kepada semua pihak, terutama masyarakat Indonesia atas kesalahannya sembari membuka masker.

“Buat teman-teman media, saya pribadi Ayluna Putri atau bisa dibilang Lucinta Luna, saya mau minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia yang ada di sini,” ucap Lucinta Luna dalam jumpa pers di Polres Jakarta Barat, Kamis (13/2/2020).

Lucinta Luna menyebut narkoba merupakan kesalahan fatal yang Ia lakukan, hingga merugikan dirinya sendiri,

“Dengan tekanan saya, batin saya, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal yang bisa merugikan diri saya sendiri. Saya cuma mau agar permohonan maaf saya dimaafkan teman-teman, temen artis juga,” ucapnya lagi.

Dirinya juga memberikan pesan kepada masyarakat agar tak mengikuti apa yang dia lakukan, dan tetap menjauhi narkoba.

“Dan kalau bisa jangan mengikuti saya, jauhi narkoba."

Tak lupa dirinya mengucapkan terimakasih kepada Polres Jakarta Barat yang telah melakukan menangkap dirinya, Lucinta menyebut hal tersebut untuk menebus dosanya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (KOMPAS.com/Revi C Rantung )