UPDATE Kasus Lucinta Luna, Selain Penjual Obat, Dokter Diduga Pemberi Resep juga akan Diperiksa
Polisi akan memeriksa dokter yang memberi resep obat penenang kepada Lucinta Luna.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi akan memeriksa dokter yang memberi resep obat penenang kepada Lucinta Luna.
Pemanggilan tersebut tindak lanjut dari ditangkapnya penjual riklona kepada Lucinta Luna yakni IF atau FLO.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan penangkapan IF atas pengembangan kasus Lucinta.
"Karena setelah pengembangan dari mana dapat obat riklona, kita berhasil mengamankan seseorang inisial IF alias FLO," kata Yusri Yunus di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020), dikutip dari Grid.ID.
"Dari hasil pemeriksaan betul obat yang didapat itu dari IF alias FLO," jelasnya.
Baca: Polisi Ungkap Sosok IF Pemasok Obat Depresi Milik Lucinta Luna: Ada Perubahan Akta, Sekarang Wanita
Baca: Pemasok Obat ke Lucinta Luna Ternyata Juga Seorang Transgender, Siapa IF Sebenarnya?
FLO mengaku mendapatkan riklona dari resep dokter rumah sakit di Jakarta.
"IF dan FLO itu kita dalami mengakunya ini (riklona) adalah resep dari dokter salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta," ungkap Yusri.
Pihaknya akan memeriksa dokter yang dimaksud oleh FLO tersebut.
"Rencananya kita sudah lakukan pemanggilan untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
"Kita perlu keterangan ahli dari dokter, ini masih kita dalami karena bukan satu merek ini aja yang sering digunakan yang memang obat yang diracik," imbuh Yusri Yunus.
Jual Riklona ke Lucinta Luna
Kombes Pol Yunus mengatakan FLO telah memberikan riklona sebanyak tiga kali, atas resep dokter.
"Pengakuannya IF mengatakan, sekitar 3 kali menyerahkan obat riklona kepada LL," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Yusri, alasan FLO memberi obat tersebut pada Lucinta, karena keduanya sama-sama tengah mengalami depresi.
"Bahwa dia merasa depresi minta bantuan ke IF untuk dapat obat, karena IF juga sama-sama depresi ada kesamaan," ungkapnya.
FLO menjual obat penenang tersebut seharga Rp 500.000.
Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah mengamankan sebanyak 18 butir pil riklona.
Baca: Lucinta Luna Dipastikan Ditahan di Sel Perempuan, Polisi: Secara Hukum Statusnya Wanita
Baca: VIDEO Lucinta Luna Kesakitan Tak Konsumsi Obat, Ini Ucapan Abash untuk Tenangkan saat Pacar Depresi
Saat menjalani pemeriksaan di ruang Satresnarkoba Unit 2 Polres Metro Jakarta Barat, FLO mengungkapkan, dirinya hanya menjual riklona kepada Lucinta Luna.
"Saya enggak jual ke siapa-siapa lagi, hanya ke LL. Saya ambil ke dokter kalau LL pesan," kata FLO di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Flo mengaku, awalnya mengonsumsi obat tersebut sendiri sebelum menjualnya kepada Lucinta Luna.
"Jadi aku memang butuh juga obat itu. Sekalian aku diperiksa, LL juga mendapatkan obat tersebut," katanya.
Kepada penyidik, FLO menyebutkan, Lucinta tidak berani konsultasi dan membeli obat sendiri.
Sehingga, FLO selalu menemani saat Lucinta Luna membeli obat.
Lucinta Luna Alami Depresi
Sebelumnya, Ketua Ikatan Manajer Artis, Nanda Persada, mengungkapkan Lucinta Luna sempat ingin loncat dari apartemen.
"Ya Joan (manajer Lucinta) sama Abash (pasangan Lucinta) cerita, dia sempat mau loncat dari apartemennya," kata Nanda di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, Lucinta juga sempat ingin mengakhiri hidupnya dengan menusuk perut.
"Yang kedua dia sempat ambil pisau mau tusuk ke perut. Itu yang diceritakan sama Joan sama Abash," katanya.
"Mungkin lebih dari tiga kali, saya pikir tadinya drama lebay (berlebihan) atau apa ya ternyata sesering itu segitunya," lanjut Nanda.
Baca: Sosok FLO, Pemasok Narkoba ke Lucinta Luna Juga Seorang Transgender, Benarkah Mantan Rekan Duet?
Ia juga pernah mendapat cerita, Lucinta susah tidur dan depresi atas perlakuan teman-temannya.
"Kalau depresinya sih cerita, tertekan, susah tidur, nangis terus hampir tiap malam."
"Ternyata dia se-baper (bawa perasaan) itu merasa diperlakukan oleh teman-temannya, ternyata itu membuat dia depresi," ungkap Nanda.
Ia menambahkan, Lucinta Luna akan semakin kacau jika tidak mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter pribadinya itu.
"Gini, yang Joan ceritakan sama saya ketika dia tidak mengonsumsi obat-obat ini dari dokter itu malah makin kacau, makin enggak stabil emosionalnya, dan makin depresi," kata Nanda, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, rekannya itu adalah orang yang tidak percaya diri, berbeda saat tampil di program televisi.
"Aslinya dia itu orangnya enggak PD (percaya diri), terus juga enggak seperti itu. Galak itu untuk kebutuhan konten," ungkapnya.
"Makanya kan artinya normal-normal aja. Cuma yang saya lihat dia rapuh itu aja," imbuh Nanda.
Baca: Pengacara Tunjukkan Video Saat Lucinta Luna Tak Minum Obat Penenang: Kasihan, Dia Sebenarnya Korban
Ia menyebut, obat yang diberikan oleh psikiater pada Lucinta Luna, membuatnya tidak bisa kerja karena sering tidur dan bangun lagi.
"Ya dia (Lucinta) cerita setelah dia dari psikiater, dapat obat ternyata efeknya dia tidur terus selama dua hari," kata Nanda, dikutip dari Kompas.com, Rabu.
"Bangun sebentar, tidur lagi. Jadi enggak bisa kerja. Itu yang saya tahu ya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra/Ira Gita Natalia Sembiring) (Grid.ID/Annisa Dienfitri)