Hasil Autopsi Anak Karen Pooroe Dirilis Dua Pekan, Ini Kata Polres Jaksel
Hasil autopsi jenazah putri penyanyi Karen Pooroe atau Karen Idol, Zefania Carania (6) akan diketahui paling lama dalam dua pekan.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Hasil autopsi jenazah putri penyanyi Karen Pooroe atau Karen Idol, Zefania Carina (6) akan diketahui paling lama dalam dua pekan.
Autopsi telah dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir Jakarta pada Rabu (19/2/2020) pagi.
Kanit satu Reskrim Polres Jakarta Selatan (Jaksel), AKP Ricky menyampaikan proses autopsi telah selesai dilakukan oleh tim forensik dan kepolisian.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KH INFOTAINMENT, Rabu (19/2/2020).
"Hari ini kita sudah melaksanakan autopsi," ucapnya.
Baca: Karen Pooroe Menangis Saksikan Proses Autopsi Jenazah Zefania: Saya Harus Tahu Kebenaran
"Sebagai rekan-rekan ketahui pelaksanaan autopsi sudah selesai dilaksanakan, yang dilakukan oleh tim dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati," terang AKP Ricky.
Ricky menyebut untuk hasil autopsi jenazah Zefania masih harus menunggu dalam dua minggu ke depan.
"Untuk hasilnya dari tim dokter paling lama dua minggu."
"Hasilnya tertulis akan diberikan dari Rumah Sakit Kramat Jati kepada penyidik dari Polres Jakarta Selatan," kata Ricky.
Baca: Autopsi Dilakukan Hari Ini, Ayah Karen Pooroe: Seharusnya Tidak Terjadi, Terlalu Panjang Derita Kami
"Jadi kita sama-sama menunggu untuk hasilnya perkembangan lebih lanjut nanti akan kita informasikan," sambungnya.
Sementara itu, Ricky mengatakan proses autopsi berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam dimulai dengan pembongkaran makam hingga proses pemakaman ulang.
Karen Pooroe Menangis Saksikan Proses Autopsi Jenazah Zefania
Makam Zefania Carina telah dilakukan pembongkaran, Rabu (19/2/2020) pagi.
Hal itu dilakukan untuk kepentingan autopsi jenazah Zefania, karena merasa janggal atas kematian anaknya.
Karen didampingi keluarga dan sahabatnya menunggu proses autopsi itu dimulai duduk di tempat yang berjarak beberapa ratus meter dari makam Zefania.
Melansir Kompas.com, sejak awal duduk, mantan finalis ajang Indonesian Idol ini tampak menangis sesegukan.
Baca: 90 Menit Proses Autopsi Jenazah Putri Karen Pooroe Selesai, Hasilnya Keluar Dua Pekan Lagi
Karen juga kembali mengeluarkan air mata setelah tim forensik dari kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan datang.
Karen mengaku berusaha kuat dan tetap datang menyaksikan proses autopsi Zefania.
"Ya saya harus menguatkan diri saya untuk hadir di autopsi anak saya."
"Walaupun berat, cuma saya harus hadir," ucap Karen dengan nada bergetar.
Ia mengatakan harus tetap hadir dalam proses autopsi untuk mencari kebenaran atas meninggalnya Zefania yang menjadi penguat baginya.
Baca: Ketegaran Karen Pooroe Hadiri Proses Autopsi Zefania Carina, Bawakan 2 Barang Kesayangan Putrinya
"Saya harus tahu kebenaran."
"Dengan anak saya diautopsi, mudah-mudahan apa yang menjadi tanda tanya untuk saya dan keluarga, saya sebagai ibu bisa terjawab," papar Karen.
Kuasa Hukum Karen Klaim Temukan Kejanggalan
Kuasa Hukum Karen Pooroe, Wemmy Amanupunyo meminta dukungan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) terkait meninggalnya Zefania.
Wemmy mencurigai meninggalnya Zefania bukan karena jatuh dari balkon apartemen melainkan disebabkan hal lain.
Diketahui, Zefania Carina meninggal karena terjatuh dari lantai enam apartemen sang ayah Arya Satria Claproth pada Jumat (7/2/2020).
Baca: Hadiri Autopsi Zefania, Karen Pooroe Sebut Ada Kontak Batin: Kemungkinan Sesuai Firasat Saya
"Anak ini memang dinyatakan jatuh dari apartemen."
"Tapi indikasi yang kita lihat di tubuh korban sama sekali tidak menggambarkan seorang anak bisa jatuh dari lantai enam dengan kondisi badan masih utuh," ucap Wemmy, dikutip Kompas.com.
Lebih lanjut, Wemmy menyampaikan permintaannya ke Komnas PA untuk mengusut kematian putri Karen Poore.
"Enggak masuk diakal. Jadi mungkin Komnas PA bisa bicara dari sisi Undang Undang Anak, kan, seperti itu," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Melvina Tionardus/Baharudin Al Farisi)