Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menjelang hari raya lebaran 1441 Hijriah yang akan dijalani ditengah pandemi wanah virus corona atau covid-19, masyarakat Indonesia mulai cuek.

Masyarakat terlihat sangat acuh dan cuek dengan bahaya wabah virus corona atau covid-19, dengan keluar rumah dan datang ke tempat kerumunan.

Penyanyi Tata Janeeta (37) angkat bicara seputar ulah masyarakat tersebut. Ia menilai bahwa banyaknya masyarakat keluar rumah dan berkerumun, karena sudah mulai bosan.

"Orang diem didalem rumah kan ada bosennya, kita harus pahami itu. Jadi kalau mereka keluar rumah, mungkin setres," kata Tata Janeeta ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (19/5/2020).

Tata Janeeta menganggap kalau masyarakat belum bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi baru, atau mematuhi imbauan Pemerintah untuk di rumah aja.

"Karena virus corona ini enggak bisa dihindari dan memang ada. Kita belum tau sampai kapan berakhir. Satu caranya beradaptasi kita mendisiplinkan diri," ucapnya.

Meski begitu, Tata tak mau menyalahkan masyarakatnya. Mantan istri Mehdi Zati itu meminta masyarakat tetap menggunakan masker dan rajin cuci tangan jika masih ingin keluar rumah.

"Tapi yang penting apa? Kitanya yang harus punya tameng sepeti masker. Yang penting setelah keluar baju dicuci pakai air panas, mandi, cuci tangan, protokol dijalani," jelasnya

Lebih lanjut, Tata Janeeta merasa bahwa masyarakat harus bisa beradaptasi dengan suasana baru dan peraturan Pemerintah, yang bertujuan agar virus corona atau covid-19 yang mewabah Indonesia bisa berakhir.

"Lambat laun ada rasa gerah, manusia berbeda menanganinya. Sebisa mungkin PSBB dijalani ya lebih baik, kalau enggak bisa ya kita enggak bisa maksa juga," ujar Tata Janeeta.