Tasya Kamila Berbagi Pengalaman Raih Gelar Sarjana di Luar Negeri
Sebagai artis yang juga sukses dalam pendidikannya, Tasya Kamila beri motivasi kepada pelajar Indonesia yang ingin dapat beasiswa kuliah di luar neger
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai artis yang juga sukses dalam pendidikannya, Tasya Kamila beri motivasi kepada pelajar muda Indonesia yang ingin mengambil beasiswa kuliah di luar negeri.
Dalam seminar online bertajuk "Hai Class Masa Depan Sempurna" Tasya Kamila membagikan pengalamannya mengawali pendidikan hingga bisa mendapat gelar master di Amerika Serikat.
Tasya Kamila juga membeberkan keuntungannya menjadi lulusan dari universitas di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat.
"Nggak bisa dipungkiri yaa kalau orang tahu kita dapat gelar dari luar, Amerika khususnya orang jadi lebih menghargai kita bukan hanya dari gelar tapi dari usaha kita juga," ucap Tasya Kamila dalam seminar online, Kamis (28/5/2020).
"Karena nggak mudah dapat gelar di luar kan yaa," lanjutnya.
Selain dirinya yang berhasil mendapat beasiswa berkuliah di Columbia University, ada beberapa pelajar Indonesia yang juga satu kampus dengannya.
Istri Randi Bachtiarini melihat setelah lulus teman-temannya mendapatkan pekerjaan yang cukup bergengsi.
Baca: Tasya Kamila Cerita Awal Mula Dirinya Memutuskan Kuliah S2 di Amerika Serikat
Baca: Lebaran Saat Pandemi, Nikita Mirzani Mengaku Tidak Salat Idul Fitri karena Gak Ngerti Bacaannya
Tak hanya itu, bagi Tasya dan para pelajar Indonesia lainnya, berkuliah di luar negeri memberikan kesempatan untuk membangun networking yang lebih luas.
"Kalau aku lihat temen-temen aku tuh mereka juga pekerjaannya lebih bagus, dan jaringannya lebih luas," ujar Tasya.
"Kesempatan kita mendapatkan pekerjaan yang seusai keinginan kita tuh lebih luas," katanya.
Sekedar info, Tasya Kamila berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk berkuliah S2 di School of Internasional and Public Affairs di Columbia University pada 2016 silam.
Dua tahun kemudian tepatnya 2018 ia berhasil lulus dan mendapat gelar master public of administration.
Biaya Hidup Mahal
Di sisi lain, Tasya Kamila merasakan mahalnya biaya hidup di negeri Paman Sam.
Terutama untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan tempat tinggal.
Tasya Kamila harus merogoh kocek lebih besar dari pada di Indonesia.
"Untuk biaya bisa diliat dari kurs mata uang kita yaa, jadi bisa dikira-kira seberapa mahalanya," ujar Tasya Kamila dalam seminar online, Kamis (28/5/2020).
Untuk makan sehari-hari di tempat makan kaki lima seperti di Indonesia, Tasya Kamila menuturkan ia menghabiskan Rp 60-70 ribu sekali makan.
"Untuk makan di sana ya kalau kita bilang di kaki lima lah, paling murah aja 5-6 dolar. Yaa kira-kira Rp 60-70 ribu sekali makan," ucapnya.
Untuk apartemen tempat tinggalnya selama di Amerika, Tasya harus merogoh puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Meskipun diakuinya kampus tempat berkuliah menyediakan asrama, namun ia tetap harus bayar dan harganya tak jauh beda.
"Untuk apartemen student tuh bisa dapet asrama atau dome, aku semept 1-2 bulan asrama tapi aku ga betah. Itu juga gak murah katakanlah 1000 dolar, itu kecil tapi," tutur Tasya.
"Kalau tempat tinggal lain kira-kira 1200 dolar. Yaa Rp 25 jutaan lah perbulan," tambahnya.
Tasya pun bersyukur selama dua tahun berkuliah di Amerika Serikat, ia tak perlu keluar uang karena mendapat beasiswa.
"Yaa aku terbantu banget sama beasiswa, karena aku selama kuliah nggak kerja, nggak bisa syuting dan nggak ada peghasilan," ungkap Tasya.
"Dan setelah S1 tugas mereka membiayai aku udah selesai, jadi aku dibebasin mau kerja atau sekolah lagi asal menggunakan biaya sendiri," katanya.