Bintang Emon Diserang Buzzer, Novel Baswedan dan Istana Angkat Bicara
Kasus penyerangan secara virtual oleh buzzer kepada Komika Bintang Emon berhasil menyita perhatian publik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyerangan secara virtual oleh buzzer kepada Komika Bintang Emon berhasil menyita perhatian publik.
Sebab, serangan itu salah satunya adalah tuduhan, Bintang Emon menggunakan narkoba.
Tuduhan tersebut akhirnya terpatahkan setelah Bintang Emon menunjukkan hasil tes urine negatif narkoba.
Serangan itu disinyalir berkaitan dengan video unggahan Bintang Emon yang berisi kritik berbalut komedi mengenai tuntutan ringan bagi dua terdakwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Banyak kemudian tokoh publik yang menanggapi soal serangan yang ditujukan kepada Bintang Emon.
Novel Baswedan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan turut angkat bicara terkait serangan yang diterima Bintang Emon.
Hal itu disampaikan Novel dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya, @novelbaswedanofficial, Selasa (16/6/2020).
Dalam video itu, Novel mengaku prihatin atas serangan yang diterima Bintang Emon tersebut.
Menurut dia, apa yang dilakukan Bintang Emon sebagai bentuk menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas proses hukum yang terjadi dalam kasusnya.
Baca: Difitnah Pakai Narkoba Setelah Kritik Jaksa Penuntut Novel Baswedan, Bintang Emon Banjir Dukungan
"Saya prihatin karena Bintang Emon seorang anak muda yang menyampaikan kritik sosial menyuarakan kritik adanya suatu ketidakadilan atas proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku penyerangan atas diri saya," kata Novel.
Novel menyebut, kritik yang disampaikan oleh Bintang Emon merupakan hal yang wajar.
Sebab, menurut dia, proses persidangan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya dinilai menunjukkan proses hukum yang bermasalah.
"Proses itu tampak sekali keterlaluan, nampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu tentunya."
"Sehingga saya melihat kritik sosial yang disampaikan itu sudah pada tempatnya," tegas Novel.
Baca: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Bintang Emon, Minta Jangan Berhenti Berkarya Meski Ada Hambatan
Dalam kesempatan itu, Novel juga berharap agar Bintang Emon kuat dalam menghadapi serangan tersebut.
"Saya berharap semoga Bintang Emon semakin kuat, semakin matang dan semakin dicintai masyarakat."
"Pelaku penyerangan semoga sadar, yang dilakukan itu adalah keburukan dan berhenti untuk membela orang-orang yang dzalim," paparnya.
Istana
Terkait dengan serangan yang diterima Bintang Emon itu, pihak Istana turut memberikan tanggapannya.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah menilai, tidak ada yang salah dari langkah Bintang Emon yang mengkritik jalannya sidang kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Donny menegaskan, pemerintah tidak keberatan dengan kritik yang disampaikan Bintang Emon.
"Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik."
"Yang disampaikan Bintang Emon itu hak dia untuk berpendapat, tidak boleh dikekang, dihalangi, atau dibatasi," ujar Donny.
Baca: Jawab Tudingan Pakai Narkoba, Bintang Emon Pamerkan Hasil Tes Urine, Manajer & Kakak Kena Dampaknya
Selain itu, Donny juga menegaskan, serangan yang dilakukan buzzer kepada Bintang Emon tak ada kaitannya dengan pemerintah.
"Pemerintah tidak ada sangkut-pautnya dengan buzzer-buzzer itu," tegas Donny.
Untuk itu, Donny mempersilahkan pihak yang keberatan dengan ulah buzzer tersebut untuk melapor ke pihak kepolisian.
Donny memastikan, pemerintah tidak akan melindungi akun buzzer tersebut.
"Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silahkan diproses saja," terang Donny.
Baca: Bintang Emon Diserang di Medsos, Istana: Kalau Merasa Dirugikan, Silakan Dilaporkan
Sebelumnya diketahui, Bintang Emon mengunggah tanggapannya soal kasus Novel Baswedan.
Bintang Emon menanggapi tuntutan jaksa untuk pelaku penyerangan air keras terhadap Novel dengan sentuhan komedi.
Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Bintang Emon mempertanyakan alasan jaksa penuntut umum yang menyebut kedua penyerang tidak sengaja menyiramkan air keras kepada Novel.
Berikut ungkapan Bintang Emon:
Katanya nggak sengaja, tapi kok bisa sih kena muka?
Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah.
Nyiram badan enggak mungkin meleset ke muka, kecuali Pak Novel emang jalannya handstand, bisa lu protes.
Pak Hakim, saya niatnya nyirem badan, cuma gegara dia jalannya bertingkah, jadi kena muka, bisa, masuk akal.
Kita cek, yang gak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya.
Katanya cuma buat kasih pelajaran.
Bos, lu kalau mau kasih pelajaran, Pak Novel Baswedan jalan lu pepet.
Terus bisikin, 'eh, tahu nggak, kita punya grup yang nggak ada lunya, lho'.
Pergi. Nah, pasti insecure tuh, 'salah gue apa ya?' Introspeksi, Pak Novel, pelajaran jatuhnya.
Nah air keras dari namanya juga keras, kekerasan. Nggak mungkin keaeran.
Katanya, kagak sengaja, tapi niat bangun subuh.
Asal lu tahu, subuh itu waktu salat yang godaan setannya paling kuat.
Banyak yang kagak bangun, tuh. Sering, tuh, gua, temen-temen gua, banyak yang kelewat.
Tapi, ini ada yang bangun subuh bukan buat salat subuh, (tapi) buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang salat subuh. Jahat enggak? Jahat
Siapa yang diuntungin? Setan. Jadi, (setan) ada pembenaran. 'Tuh, 'kan, bener kata gua, mending tidur aja. Sekalinya melek, nyelakain orang, 'kan, lu.'
Ngerasa bener setan gara-gara lu. Respect setan sama lu. Ish, mantaplah.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Wahyu Gilang P, Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.