Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Saran Dokter Reisa Saat Perawatan Kecantikan di Salon Pada Masa Pandemi Covid-19,Jangan Lepas Masker

Kamu kangen ke salon ingin melakukan perawatan? Ada aturan yang harus dipatuhi sebelum ke salon langganan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Saran Dokter Reisa Saat Perawatan Kecantikan di Salon Pada Masa Pandemi Covid-19,Jangan Lepas Masker
Tribunnews/Herudin
Suasana salon yang mulai beroperasi kembali di Mal Kota Kasablanka yang menerapkan protokol kesehatan, di Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2020). Mal Kota Kasablanka mulai menerapkan protokol kesehatan guna menuju ke era kenormalan baru (new normal) dan memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin 

"Termasuk pembersihan filter AC dengan rutin, seperti pesan saya beberapa hari yang lalu," jelasnya.

Selanjutnya, ia juga mengimbau agar transaksi dapat menggunakan pembayaran secara non tunai atau cashless dengan memperhatikan desinfeksi untuk mesin pembayaran.

Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Baca: Cara Mudah Potong Rambut Sendiri di Rumah untuk Pria, Pastikan Gunakan Hair Clipper

Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Kesehatan dan Perawatan Tubuh Harus Diperhatikan

Namun, apabila harus menggunakan uang tunai, maka disarankan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.

"Nah, kalau harus bertransaksi dengan uang tunai, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau minimal menggunakan hand sanitizer setelahnya itu harus dibudayakan. Bahkan, budaya cashless ini sesuai loh dengan gerakan nasional non tunai atau GNNT yang dicanangkan oleh Bank Indonesia sejak Agustus 2014." ujar Dokter Reisa.

Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah seluruh lingkungan jasa perawatan kecantikan atau rambut dan sejenisnya, dan juga peralatan yang digunakan, harus dalam kondisi bersih.

Dibersihkan dan disinfeksi secara berkala setiap sebelum dan setelah digunakan.

"Terutama, pada bagian-bagian permukaan meja, kursi, pegangan pintu, dan peralatan lain yang sering disentuh oleh orang lebih dari satu, dan yang paling penting, kita mesti budayakan juga kalau di dalam salon, atau barbershop, atau tempat perawatan kecantikan lainnya, kita harus menerapkan jaga jarak minimal 1 meter," jelas Dokter Reisa.

Berita Rekomendasi

"Nah, ini perlu kita budayakan, agar pengelola dan pelanggan sama-sama terbiasa mengatur jadwal harian, dan akan sangat bermanfaat," imbuhnya.

Dilihat dari segi ekonomi, perawatan kesehatan dan kecantikan turut menyumbang pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa dengan nilai yang tidaklah kecil dan juga mendorong tumbuhnya industri manufaktur di dalam negeri.

Beberapa ekonom menyatakan, bahwa sektor tersebut penting. Kontribusi sektor jasa saja mencapai lebih dari setengah dari produk domestik bruto, atau PDB nasional, dan hampir setengah angkatan tenaga kerja kita, bekerja di bidang jasa.

Sebagai informasi, pada tahun 2017, industri kosmetik nasional tumbuh 20 persen. Pada saat ini, produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik.

Selain itu, banyak pelaku usaha yang mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak, yang mana sebanyak 95 persen atau hampir semua industri kosmetik nasional, merupakan industri kecil dan menengah.

"Jadi, kembali produktifnya saudara-saudari kita di bidang ini, sangat penting, karena bermanfaat bagi diri kita dan juga orang banyak," pungkas Dokter Reisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas