Rekap Sinopsis It's Okay to Not Be Okay Episode 12: Gang Tae Temukan Rahasia yang Mengubah Segalanya
Akan ada twist besar dalam episode 12 It's Okay to Not Be Okay, membuat tokoh utamanya menghadapi konflik emosional.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Drama Korea It's Okay to Not Be Okay episode 12 tayang di tvN dan Netflix Minggu (26/7/2020) malam.
Akan ada twist besar dalam episode 12 It's Okay to Not Be Okay, membuat tokoh utamanya menghadapi konflik emosional.
**Peringatan Spoiler: Sinopsis ini menggambarkan jalan cerita drama secara detil**
Episode 12 dibuka saat Gang-tae bangun sementara Sang-tae dan Mun-yeong sudah sarapan dan rapat untuk buku baru.
Sang-tae dan Mun-yeong sibuk berdiskusi hingga tak menyadari Gang-tae pergi keluar.
Gang-tae menelepon Jae-su dan mengajaknya bermain.
Baca: Rekap Sinopsis Its Okay to Not Be Okay Episode 11: Kupu-kupu yang Menghantui Sang Tae
Baca: Rekap Sinopsis Drama Korea Its Okay to Not Be Okay Episode 10: Ketika Gang Tae Harus Memilih
Jae-su memintanya datang ke restorannya.
--
Saat Gang-tae makan pizza, Jae-su menghubungi Mun-yeong, berkata Gang-tae seperti gula yang dirubungi semut.
Mun-yeong langsung menghampiri Gang-tae di restoran Jae-su.
Di sana, mereka melihat anak-anak dan ibunya makan.
Mun-yeong berkata ia tak suka anak-anak, sementara Gang-tae sangat suka.
--
Saat Gang-tae dan Mun-yeong pergi berdua, Sang-tae mendatangi direktur rumah sakit.
Direktur meminta Sang-tae untuk berhenti lari dari kupu-kupu.
Sang-tae berkata ia tidak suka kupu-kupu dan juga benci.
Direktur berkata, tak semua kupu-kupu jahat, bahkan kupu-kupu adalah simbol dari kesembuhan.
--
Saat berbelanja di rumah sakit, Mun-yeong tiba-tiba ingin punya anak laki-laki.
Mun-yeong berteriak dan menjadi pusat perhatian di supermarket.
Di rumah, Mun-yeong dan Gang-tae minum anggur bersama.
Mun-yeong minum sampai kepalanya sakit namun ia berkata ia bahagia bisa tinggal bersama Gang-tae dan Sang-tae.
--
Saat menata meja kerja Sang-tae, Gang-tae menemukan amplop hitam dengan kupu-kupu di dalamnya.
Di dalam amplop itu juga ada tulisan, "Aku akan segera menemukanmu."
Tulisan itu membuat syok Gang-tae, menyadari bahwa pembunuh ibunya telah kembali.
Rupanya yang meletakkan surat itu adalah Park Ok-ran.
Keesokan paginya, Gang-tae berkata kepada kakaknya bahwa mereka harus berhenti lari dari kupu-kupu.
Mereka harus menghadapinya kali ini.
--
Di pertengahan episode, Sang-tae naik bus dan bertemu dengan pasien Kan Pil-wong .
Kan Pil-wong tiba-tiba mengalami PTSD dan berteriak di dalam bus.
Sang-tae dengan sigap menutupinya dengan kemeja agar Pak Kan tenang.
Pak Kan rupanya mengalami trauma saat perang Vietnam di mana ia diharuskan membunuh orang-orang tak bersalah.
Hal itu membuatnya merasa bersalah seumur hidup.
Direktur dan Gang-tae memuji tindakan sigap Sang-tae menyelamatkan Pak Kan.
Sang-tae berkata ia tak akan lari lagi karena tak mau terjebak masa lalu seperti Pak Kan.
--
Sang-tae kemudian bercerita apa yang terjadi di malam ibunya meninggal.
Sang-tae masih ingat semuanya.
Ia dan ibunya berjalan pulang saat Sang-tae tiba-tiba berlari mengejar kucing, meninggalkan ibunya.
Saat Sang-tae kembali, ia melihat sang ibu sudah sekarat di terowongan.
Ia ingat si pembunuh ibunya adalah seorang wanita dengan bros kupu-kupu di bajunya.
Wanita itu mengancam Sang-tae untuk jangan bilang siapa-siapa.
Kupu-kupu yang dideskripsikan Sang-tae membuat Gang-tae teringat pada bros kupu-kupu yang dipakai ibu Mun-yeong.
Gang-tae sempat melihat foto keluarga Mun-yeong, ibunya memakai bros kupu-kupu yang dideskripsikan Sang-tae.
Gang-tae terpukul, menyadari bahwa kemungkinan besar ibu Mun-yeong lah yang telah membunuh ibunya.
Ia menangis memukul tembok sampai tangannya berdarah.
--
Keesokan paginya, Mun-yeong mendatangi Gang-tae ke rumah sakit.
Mun-yeong bertanya apa yang terjadi dengan tangannya.
Tapi Gang-tae merespon dengan dingin, membuat Mun-yeong bertanya-tanya apakah ia berbuat salah.
Mun-yeong lalu mengajak Gang-tae foto bersama di studio bersama Sang-tae.
Gang-tae menolak dengan kasar bahkan sampai berteriak pada Mun-yeong.
Mun-yeong bertanya kepada Jae-su mengapa Gang-tae tiba-tiba marah.
Jae-su berkata Gang-tae pandai menyembunyikan perasaannya.
Ia hanya bisa menghiburnya saat Gang-tae sedih.
Di tempat kerja, Gang-tae membandingkan situasinya dengan Mun-yeong layaknya Romeo dan Juliet, dua orang saling mencintai yang harus menjalani takdir yang menyedihkan.
--
Gang-tae bercerita pada direktur RS bahwa kupu-kupu yang membunuh ibunya adalah ibu Mun-yeong.
Ia berharap ia salah tapi ia sangat takut.
--
Gang-tae tidak ingin memberitahu Mun-yeong bahwa mungkin ibunya lah yang telah membunuh ibu Gang-tae.
Gang-tae teringat saat Mun-yeong bercerita tentang ibunya.
Ibu Mun-yeong dibunuh oleh ayah Mun-yeong, lalu mayatnya ditaruh di ruang bawah tanah.
Namun, mayat ibu Mun-yeong tiba-tiba menghilang.
Mun-yeong tidak tahu ibunya sudah mati atau masih hidup.
Keesokan harinya, Mun-yeong dan Sang-tae bersiap ke studio foto untuk foto keluarga.
Namun Gang-tae tidak mau bangun.
Mun-yeong dan Sang-tae akhirnya tetap pergi berdua untuk foto buku baru mereka.
Tetapi pada akhirnya, Gang-tae menyusul ke studio foto.
Mun-yeong dan Sang-tae yan melihat Gang-tae tersenyum senang dan bahagia.
**Bersambung ke episode 13**
Poin tambahan:
- Direktur bertanya kepada kepala perawat mengapa barang-barang Park Ok-ran sudah dibereskan dengan cepat. Nampaknya direktur masih terus mencari Park Ok-ran.
- Saat Sang-in pergi, Nam Ju-ri galau menunggu teleponnya. Sang-in pergi kencan buta dan membuat Ju-ri cemburu
- Nam Ju-ri meminta Mun-yeong untuk mengajak ayahnya jalan-jalan tapi Mun-yeong tetap tidak mau.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.