Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Produser Film Tilik soal Gotrek, Sopir Truk yang Diajak Main Film, Sempat Malu-Malu

Produser film Tilik menceritakan soal tokoh Gotrek, seorang sopir truk asli yang diajak bermain film.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Cerita Produser Film Tilik soal Gotrek, Sopir Truk yang Diajak Main Film, Sempat Malu-Malu
Tangkapan Layar YouTube Ravacana Films
Gotrek dalam cuplikan adegan di film Tilik. 

TRIBUNNEWS.COM - Produser Film Tilik, Elena Rosmeisara, mengungkapkan para pemain tambahan di film Tilik merupakan warga asli desa di Jogja.

Ia pun menceritakan soal tokoh Gotrek, seorang sopir truk yang mengantar ibu-ibu menjenguk lurahnya di rumah sakit dalam film Tilik.

Menurut Elena, pria bernama asli Gotrek itu memang merupakan sopir truk di kehidupannya.

Namun, Elena mengungkapkan, Gotrek sudah memiliki pengalaman berakting di panggung ketoprak.

"Si Gotrek itu sebenarnya sopir truk ya, benar-benar sopir truk yang kami riset dan ternyata dia sudah punya background ketoprak," bebernya pada Tribunnews.com, Kamis (20/8/2020).

Gotrek Sopir Truk di Film Tilik
Gotrek dalam cuplikan adegan di film Tilik.

Baca: Joko Anwar Puji Film Tilik hingga Beri Komentar: Sederhana Tapi Gigit

Elena mengatakan, ketika latihan, sutradara sempat kesulitan untuk mengarahkan Gotrek.

Menurutnya, Gotrek masih terlihat malu-malu pada awalnya.

BERITA TERKAIT

Namun, Elena menyebutkan, Gotrek akhirnya mampu berakting dengan begitu baik ketika sudah mulai syuting.

Ia mengungkapkan, hal itu tak terlepas dari dukungan sesama pemain di film Tilik.

"Jadi waktu latihan itu nge-direct-nya susah, dia kelihatan malu-malu gitu," cerita Elena.

"Tapi setelah di lokasi, terbawa suasana, dibantu yang lain yang juga kompak membantu kalau temannya ada yang luput, saling ngasih semangat, akhirnya jadi ikutan bagus, jadi aktingnya tanpa di direct, improve-nya juga keren."

"Jadi kalau untuk talent di film Tilik itu happy banget," sambungnya.

Baca: Mendadak Viral Perankan Tokoh Bu Tejo di Film TIlik, Siti Fauziah Malah Takut, Ungkap Fakta Ini

Selain itu, Elena mengungkapkan, pemeran tambahan tokoh ibu-ibu dalam film Tilik juga tampil dengan totalitas.

Sementara, empat tokoh utama dalam film Tilik memang memang merupakan pemain yang telah disasar oleh timnya.

Di antaranya yaitu tokoh Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah alias Ozi, Yu Ning diperankan Brilliana Desy, Bu Tri diperankan Angeline Rizky atau Punyk, hingga Yu Sam yang diperankan Dyah Mulani.

Lebih lanjut, Elena menceritakan, agar para pemain terlihat natural membawa perannya, mereka diarahkan untuk tidak terpaku pada kalimat yang ada di naskah.

"Jadi pahami naskahnya, poinnya dipahami, alurnya dipahami, untuk pemilihan kata yang akan dikeluarkan oleh pemain itu terserah di lapangan seperti apa," ujarnya.

"Intinya, esensinya tidak berubah dari keinginan sutradara," sambung dia.

Kehidupan warga desa dalam film pendek Tilik
Kehidupan warga desa dalam film pendek Tilik (YouTube Ravacana Films)

Baca: Tiga Hari Bu Tejo Tayang di YouTube, Film Tilik Tembus 2 Juta Penonton

Untuk diketahui, proses produksi film pendek yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, berdasarkan skenario yang ditulis oleh Bagus Sumartono ini memakan waktu sekitar 8-9 bulan.

Sedangkan, proses pengambilan gambar atau syuting hanya berjalan selama empat hari saja.

"Ide ini dari 2016 terus lanjut 2018 awal, jadi kalau ditotal sampai film jadi itu 8 sampai 9 bulan, tapi kalau syutingnya doang cuma 4 hari," kata Elena.

"Jadi lama di proses naskah karena Dinas Kebudayaan DIY kan melalui tahap supervisi gitu jadi banyak hal-hal yang harus disesuaikan juga," sambungnya.

Film Tilik baru dipublikasikan di YouTube pada 17 Agustus 2020 lalu.

Film tersebut kemudian mendapat respons yang begitu ramai dari masyarakat.

Baca: Viral Sosok Bu Tejo di Film Tilik, Produser Sebut Hal yang Membuat Karakternya Membekas

Sebagai produser, Elena mengaku terharu melihat filmnya dapat dinikmati banyak orang.

"Tanggal 17 itu sudah trending tapi trending ke berapa gitu terus ya sudah kami masih biasa saja karena masih hanya beberapa orang lah yang review, yang komentar, segala macam."

"Mulai tanggal 18 sampai hari ini, waduh kami sampai gemeteran sendiri, kami nggak nyangka orang-orang yang kami panuti, kami idolakan pun me-review film kami dan membantu mempromosikan film kami. Sangat haru biru sekali sih momen ini," ungkap Elena.

Sebagai informasi, Film Tilik sendiri merupakan pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.

Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Kisah di Balik Pembuatan Film Tilik

Di balik kesuksesan film produksi Ravacana Films yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2018 ini, terdapat perjalanan panjang yang mengiringi.

Elena menyebutkan, ide cerita dalam film Tilik telah muncul sejak 2016 silam.

Menurut Elena ide tersebut muncul saat sang penulis skenario, Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik (dalam bahasa Jawa berarti menjenguk) di Jogja.

"Itu bermula dari penulis skenario kami, Mas Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik itu ada di rumah sakit di kota Jogja, jadi memang di kawasan kota gitu," ungkap Elena.

Ia menambahkan, saat itu Bagus melihat rombongan warga menjenguk di rumah sakit dengan menggunakan truk.

Bagus pun langsung tertarik melihat pemandangan tersebut.

"Terus menurut dia ini agak unik gitu, ternyata ada kegiatan itu sampai di kota Jogja dan waktu itu mobil truk itu masih boleh mengangkut manusia, belum ada aturan pelanggarannya gitu," bebernya.

Baca: Kisah di Balik film Tilik yang Kini Viral, Proses Produksi Hingga 9 Bulan & Para Pemain Improvisasi

Setelah itu, menurut Elena, Bagus mulai mendiskusikan idenya pada sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo.

Pria yang akrab disapa Agung itu kemudian menyampaikan gagasan tersebut pada Elena.

Namun, Elena mengaku saat itu, ide film 'Tilik' dirasa mahal untuk dapat direalisasikan.

"Dia (Bagus) merasa oke ini kalau ditarik ke film. Akhirnya diobrolin ide itu ke sutradara, Mas Wahyu Agung Prasetyo, lalu Mas Agung menyampaikan ke saya sebagai produsernya."

"Menurut saya waktu itu, Tilik sangat jauh sekali direalisasikan filmnya karena budget otomatis," ujar Elena.

Elena menyebutkan, ia membayangkan betapa banyaknya biaya yang diperlukan untuk memproduksi film tersebut.

Akhirnya, tim pun memutuskan untuk menampung terlebih dahulu ide cerita dari Bagus.

"Bayangan saya waktu itu budget-nya pasti sangat besar karena pakai truk, belum lagi teknis kamera dan segala macam, tapi kami tampunglah itu sebagai ide, kami taruh di bank ide," kata Elena.

Sampai akhirnya, Elena menambahkan, mereka kemudian menemukan jalan untuk dapat merealisasikan film Tilik melalui program yang diusung oleh Dinas Kebudayaan DIY.

"Ketika kami akhirnya siap, ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, ada hak istimewa untuk perfilman."

"Kami ajukan ide itu, kami ajukan naskah, kami ajukan ke sana lalu pitching lolos juga, akhirnya kami diberikan sejumlah dana untuk direalisasikan film Tilik itu," beber Elena.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas