Update Dugaan Hoaks Klaim Obat Covid-19, Anji Bakal Diperiksa Lagi, Begini Penjelasan Polisi
Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji direncanakan akan kembali menjalani pemeriksaan terkait penyebaran berita bohong terkait penemuan obat Covid-
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji direncanakan akan kembali menjalani pemeriksaan terkait penyebaran berita bohong terkait penemuan obat Covid-19.
Polda Metro Jaya membuka kemungkinan akan memeriksa kembali Anji sebagai pemilik akun YouTube Dunia Manji.
"Kemungkinan ada pemeriksaan tambahan kepada pemilik akun Dunia Manji. Nanti kita akan tunggu saja nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).
Ia mengatakan pemeriksaan tambahan kepada Anji baru bisa digelar jika Hadi Pranoto telah diperiksa terlebih dahulu oleh kepolisian.
Sebab hingga saat ini, Hadi masih belum diperiksa karena alasan sakit gula darah yang dideritanya.
"Kita harus melihat dulu bagaimana hasil pemeriksaan daripada HP. Karena ini kan terkait. Nanti kalau sudah ada pemeriksaan dari HP baru ada kemungkinan kesana," pungkasnya.
Sebagai informasi, perkara dugaan penyebaran berita bohong dalam konten Youtube Erdian Aji Prihartanto bersama dengan Hadi Pranoto mengenai penemuan obat Covid-19 berbuntut panjang. Status perkara itu kini telah naik penyidikan.
Baca: Penuhi Panggilan Polri, Hadi Pranoto Ngaku Masih Sakit dan Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan
Baca: Polisi Bakal Panggil Netizen yang Ikut Berkomentar di Akun YouTube Anji
Diketahui, Anji pun telah memenuhi pemanggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (10/8/2020). Dalam pemeriksaanya ini, Anji dicecar sebanyak 45 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Anji mengaku tidak menyangka kontennya bersama Hadi Pranoto di YouTubenya bisa berdampak besar dan berimplikasi hukum. Padahal mulanya, ia mengaku konten tersebut dimaksudkan bertujuan baik.
"Saya tidak menyangka sih bahwa impactnya ternyata seperti ini. Ya sudah saya hadapi saja," kata Anji di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Anji menjelaskan awal mula kontennya bersama Hadi Pranoto di akun YouTube Duniamanji. Dia menuturkan pertama kali ketertarikannya untuk mewawancarai Hadi lantaran ada media online yang mengangkat sosok sang narasumber.
Ketika itu, Anji tengah berada di acara yang sama dengan Hadi Pranoto di Lampung. Usai acara, ada sejumlah awak media yang diklaim berasal dari media nasional dan media daerah yang tengah mewawancarai Hadi.
"Saya mendengarkan materinya, bahkan tanggal 29 Juli itu. Materi interview itu sudah ditayangkan oleh medianya. Lalu saya melihat, saya juga mencari di google. Maksudnya saya merasa materi wawancara itu bermanfaat untuk dibagikan, memberikan harapan buat saya," jelasnya.
Lagi pula, Anji menyampaikan tak ada transaksi atau pengambilan keuntungan pribadi terkait konten penemuan obat Covid-19 tersebut. Alhasil, Anji membuat konten tersebut bersama Hadi Pranoto di Lampung.
"Jadi buat saya, ngga ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto maupun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu. Karena saya melihat kita semua sudah jenuh, lelah dengan pandemi ini. Lalu tiba-tiba ada harapan buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan," jelasnya.
Hadi Pranoto Belum Siap Diperiksa
Yusri Yunus mengatakan Hadi Pranoto masih belum siap untuk dilakukan pemeriksaan dugaan penyebaran berita bohong terkait penemuan obat Covid-19 di konten YouTube Duniamanji.
"Sementara ini memang bersangkutan masih belum siap untuk diperiksa sehingga kita harus menjadwalkan ulang," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Yusri mengatakan Hadi Pranoto masih belum bersedia untuk diperiksa karena masih tengah dalam kondisi sakit gula darah yang dialaminya. Sebaliknya, pihaknya telah menerima surat resmi dari kuasa hukum Hadi.
"Secara administrasi, pihak pengacara membuat surat resmi kepada penyidik dalam hal ini dengan alasan dan juga surat bukti bahwa dia masih kurang sehat. Karena dia masih harus diperiksa lagi di dokter. Kemarin sudah kita lakukan pemeriksaan di dokkes Polda," jelasnya.
Atas dasar itu, pihaknya masih akan menunggu sampai Hadi Pranoto dalam kondisi sehat dan bisa dilakukan pemeriksaan lagi.
"Kita sedang berkoordinasi dengan tim pengacaranya untuk bisa menjadwalkan ulang pemanggilan pemeriksaan yang bersangkutan di krimsus Polda Metro Jaya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Hadi Pranoto memenuhi pemanggilan polri untuk pemeriksaan dugaan penyebaran berita bohong alias hoax soal penemuan obat Covid-19 di konten YouTube Duniamanji.
Diketahui, Hadi Pranoto tiba bersama tim kuasa hukum di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Usai tiba di lokasi, dirinya langsung mendatangi Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polri.
Menurut Hadi, kedatangannya untuk meminta izin diperiksa saat kondisinya telah membaik. Dia berjanji, Hadi akan bersedia diperiksa usai kesehatannya telah pulih.
"Dari Biddokes saya memang kondisi masih sakit baru keluar dari RS. Karena kecapean juga sampai sekarang masih perawatan. Jadi dari Dokkes minta waktu dan juga koordinasi dengan penyidik dan kalau kondisi sudah membaik saya akan datang lagi ke Polda Metro Jaya," kata Hadi.
Hadi mengatakan pihaknya telah meminta penyidik untuk menjadwalkan ulang mengenai pemeriksaan tersebut. Sebaliknya, ia meminta masyarakat memahami kondisinya tersebut.
"Posisi saya ini sakit. Pemeriksaan akan kita lakukan lagi saat kondisi saya pulih. Saat ini saya masih dalam perawatan dokter," jelasnya.
Di sisi lain, Hadi sempat menyinggung terkait komitmennya terhadap situasi negara di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan akan berjuang bersama-sama untuk kegiatan kemanusiaan untuk membantu pencegahan penularan virus Corona.
"Saya terus berusaha dengan teman-teman melakukan kegiatan kemanusiaaan emergency yang saat ini melanda Indonesia tentang covid. Kita akan terus berjuang dan saya sudah ikrarkan dengan keluarga untuk mewakafkan jiwa dan raga saya untuk kepentingan sosial itu aja," pungkasnya.
Namun demikian, ia mendapatkan pelajaran banyak dalam kasus tersebut. Sebaliknya, ia mengaku siap bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk membantu menjelaskan informasi yang sebenernya terkait obat Covid-19 kepada masyarakat.
"Jadi itu bentuk pembalas kesalahan saya bahwa saya bersedia bekerja sama dengan IDI. Jadi ini bukan titipan-titipan tapi saya memang mendapatkan banyak masukan aja dari berbagai pihak," pungkasnya.