PSBB Kembali Diterapkan, Nikita Mirzani: Cari Uang Susah Pak Anies
Nikita Mirzani (34) meradang ketika membaca berita Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan Psbb
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter dan bintang film Nikita Mirzani (34) meradang ketika membaca berita Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di Ibu Kota pada 14 September 2020 mendatang.
Nikita Mirzani mengungkapkan amarahnya kepada Anies Baswedan lewat media sosial instagramnya, karena merasa tak setuju dengan keputusan PSBB Total di Jakarta.
Nikita Mirzani mengklaim bahwa amarahnya tersebut mewakili perasaan masyarakat menengah kebawah, yang akan terkena dampak dari PSBB total.
Ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020), wanita yang akrab disapa Niki itu menegaskan hanya menyampaikan pendapatnya saja.
Baca: Konten Bareng Lutfi Agizal Banjir Dislike, Nikita Mirzani Tak Masalah: Udah Nasibnya Aja Sial
Baca: Pemprov DKI Diingatkan Agar Lebih Proaktif Jalin Komunikasi Dengan Daerah Penyangga Terkait PSBB
"Itukan menyuarakan suara aja. Kan kitakan sebagai warga negara Indonesia berhak menyuarakan apapun selagi itu masih di jalur yang benar," kata Nikita Mirzani.
Janda tiga anak tersebut mengklaim ucapannya di instagram tidak ada unsur penghinaan sama sekali kepada Anies Baswedan.
"Itukan yang gua rasakan sebagai rakyat Indonesia," ucapnya.
Bagi bintang film 'Comic 8' dan 'Jakarta Undercover' itu, penerapan PSBB total sangatlah tidak efisien untuk saat ini.
"Karena kenapa enggak dari awal. Kalau mau di lockdown ya lockdown aja sekalian gitu. Bila perlu jangan ada pendatang tapikan tidak dilakukan," jelasnya.
Menurut Niki, pandemi covid-19 kedepannya tidak akan habis dibicarakan sampai beberapa bulan dan tahun kedepan, karena virus tersebut akan selalu ada.
"Karena semua itu balik ke kesadaran dari diri masing-masing aja sih," ungkapnya
Amarah janda Dipo Latief tersebut karena ia menganggap, jika PSBB total di Jakarta maka masyarakat akan kembali terpuruk karena kesusahan mendapatkan kerja.
"Ya cari uang itu susah banget sih emang. Bayangin sekarang kalau mau bawa penumpang kan harus bawa kayak kaca gitu terus orang juga agak takut karena harus ber interaksi sama orang. Ya kasian sih," katanya.
"Jadi yang gua kasianin tuh bukan orang-orang yang ekonominya diatas walaupun bisnis akan jadi hancur banget, orang kaya juga bisa jadi enggak punya uang kalau gini. Bisnisnya bisa enggak berjalan. Apalagi yang susah gitu ajasih," tambahnya.
Nikita Mirzani merasa selama enam bulan ini, Pemerintah khususnya DKI Jakarta bisa menemukan solusi yang baik untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di Ibu Kota.
"Gua pikir ada solusi baik biar tidak lockdown, enggak enggak ada solusinya. Gua juga enggak peduli sih mau ditanggepin mau enggak, tapi gua hanya menyuarakan pendapat gua aja," ujar Nikita Mirzani.