Profil Ustazah Mamah Dedeh yang Kini Positif Covid-19, Pernah Jadi Korban Hoaks
Berikut ini profil ustazah Mamah Dedeh atau Dedeh Rosidah dikabarkan positif Covid-19.
Penulis: Daryono
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil ustazah Mamah Dedeh atau Dedeh Rosidah dikabarkan positif Covid-19.
Kabar Mamah Dedeh positif Covid-19 disampaikan oleh Ketua RW 11 di kediaman Mamah Dedeh tinggal, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Susanto
“Saya dapat info itu dari saudaranya, katanya mamah positif sekarang di Rumah Sakit Jakarta."
"Enggak lama selang, Mamah Dedeh yang ngebel (menghubungi) saya, hari Jumat tanggal 13 November,” kata Susanto, dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (18/7/2020).
Masih dikutip dari laman yang sama, Susanto mengatakan, saat ini kondisi Mamah Dedeh sudah semakin membaik.
“Pokoknya intinya dia sudah dirawat ditangani, ya sekarang sudah membaik, dan mamah minta doanya supaya bisa dakwah lagi."
"Mamah kan orangnya sama siapa aja ya membaur jadi otomatis saya enggak tahu dari mana dia kenanya,” kata dia.
Baca juga: Mamah Dedeh Positif Covid-19, Bedu dan Abdel Kabarkan Kini Sang Penceramah Sudah Sembuh
Senada dengan Susanto, anak Mamah Dedeh juga menyebut kondisi ibunya membaik.
Mamah Dedeh hingga saat ini masih menjalani perawatan.
Kondisi sang ustazah dikatakan dalam kondisi baik.
"Alhamdulillah mamah kondisinya baik, mohon doanya aja," ungkap sang anak, dikutip dari Kompas.tv, Rabu.
Pernah Jadi Korban Hoaks
Sebelumnya, Mamah Dedeh pernah jadi korban berita bohong atau hoaks.
Hal itu terjadi pada 27 Mei 2020 lalu.
Saat itu, beredar pesan berantai yang menyebut Mamah Dedeh meninggal dunia.
Dikonfirmasi oleh Abdel Achrian, kabar itu kemudian dipastikan adalah hoaks.
Profil Mamah Dedeh
Dikutip dari Tribunnewswiki, Mamah Dedeh adalah seorang pendakwah perempuan atau ustadzah asal Indonesia.
Ustadzah dengan nama asli Dedeh Rosidah ini lahir di Ciamis pada 5 Agustus 1951.
Mamah Dedeh terkenal dengan caranya berdakwah yang ceplas-ceplos ala orang Betawi, penyampaiannya kadang tegas, galak, dan juga mengundang tawa.
Ustadzah ini mulai dikenal sejak berdakwah melalui siaran radio.
Namanya semakin melambung ketika ia mulai intensif berceramah di media televisi.
Jauh sebelum ia terkenal, Mamah Dedeh telah lebih dahulu berceramah dari kampung ke kampung.
Kehidupan Pribadi
Wanita kelahiran Ciamis ini menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota kelahirannya.
Mamah Dedeh besar dalam lingkungan pesantren dengan kehidupan agama yang amat disiplin.
Mamah Dedeh adalah anak dari seorang mubalig bernama Kiai Haji Sujai.
Baca juga: 5 Fakta Mamah Dedeh Positif Covid-19, Sempat Dirawat & ART Juga Terpapar, Berikut Kondisi Terkini
Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Mamah Dedeh melanjutkan pendidikan menengah atasnya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA).
Hal ini adalah keinginan ayahnya sebagai seorang mubalig, padahal Mamah Dedeh memiliki cita-cita sebagai seorang pelukis.
Demi mengikuti keinginan ayahnya, lulus dari PGA Mamah Dedeh melanjutkan pendidikannya ke Institut Agama Islam Syarief Hidayatullah, yang kini telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri.
Di IAIN Syarief Hidayatullah Mamah Dedeh menempuh pendidikan di Fakultas Tarbiyah (pendidikan).
Pada tahun 1970, memasuki kuliah tahun ketiga, Mamah Dedeh menikah dengan kakak kelasnya, Syarifuddin.
Lulus kuliah, Mamah Dedeh tinggal bersama suaminya di rumah mertuanya, kemudian lima tahun kemudian ia pindah ke Depok.
Bersama suaminya, Syarifuddin, Mamah Dedeh telah memiliki empat anak.
Karier Dakwah
Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Mamah Dedeh telah terbiasa berceramah dari satu tempat ke tempat lain.
Kebiasaan berceramah itu tetap Mamah Dedeh lakukan hingga ia menempuh pendidikan di IAIN Syarief Hidayatullah.
Lulus kuliah, ia tinggal di rumah mertuanya di Tanah Abang, Jakarta, selang lima tahun ia dengan suaminya berpindah ke Depok.
Pindah ke Depok tidak membuat Mamah Dedeh sulit beradaptasi dengan lingkungannya, bahkan ia diminta untuk mengisi pengajian di lingkungannya.
Seiring berjalannya waktu, ia juga berceramah dari RW ke RW hingga antar kampung.
Pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb pemilik radio Betawi Bens Radio meminta Mamah Dedeh untuk mengisi program Ngaji setiap hari Jumat.
Mamah Dedeh mendapatkan kesempatan tersebut berkat salah satu anak asuhnya yang bekerja di radio tersebut mengusulkan namanya pada Benyamin Sueb yang sedang mencari penceramah perempuan.
Baca juga: Kabar Duka Kembali Datang dari Mamah Dedeh, Sang Anak Ungkap Kondisi: Semua Kan Kembali ke Allah
Mamah Dedeh kemudian mulai siaran di Bens Radio dengan gaya khasnya yang ceplas-ceplos mirip dengan karakter Bens Radio.
Programnya tersebut lalu mendapat respons yang baik dari para penggemarnya.
Dari sinilah kemudian Mamah Dedeh diminta untuk mengisi program dakwah di stasiun televisi Indosiar bertajuk “Mamah dan Aa” pada tahun 2007.
Sejak tampil di Indosiar, namanya semakin populer dan ia mulai mendapat banyak undangan dari ibu-ibu pengajian hingga pejabat menteri.
Hingga kini, Mamah Dedeh telah berkeliling ke seluruh kota-kota di Indonesia untuk berdakwah.
Selain berceramah lewat visual, audio, tatap muka, ia juga berdakwah lewat buku.
Buku pertama yang ditulis oleh Mamah Dedeh adalah “Curhat ke Mamah Dedeh: Menuju Keluarga Sakinah”.
Mama Dedeh makin eksis di dunia televisi, ia dipercaya untuk mengisi beragram program dengan nama yang berbeda, tetapi tetap dengan nama Mamah.
Program-program tersebut antara lain Mamah dan Aa, Ceramah (ceria Bersama mamah), Mamah On The Street, Mamah dan Aa Beraksi, Hati ke hati bersama Mamah Dedeh.
(Tribunnews.com/Daryono/Nuryanti) (TribunnewsWiki) (TribunJakarta)