Memilih Botol Susu Bayi Tak Boleh Sembarangan, Perhatikan Dua Hal Ini
Cara terbaik memberikan ASI ekslusif kepada bayi, tentunya langsung melalui payudara ibu. Namun, ada kondisi tertentu botol susu digunakan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Cara terbaik memberikan ASI ekslusif kepada bayi, tentunya langsung melalui payudara ibu.
Namun, dalam kondisi atau alasan tertentu terkadang ibu harus menggunakan botol untuk memberikan ASI perah atau pun susu formula.
Misal, ibu sedang sakit, ibu bekerja di luar rumah dan tak bisa membawa bayinya ikut serta. Atau dengan kondisi bayi berkebutuhan khusus, misal bayi lahir prematur dan bayi bibir sumbing.
Namun, memilih botol susu tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah bentuk dot dan bahan pembuatannya.
Hal tersebut yang melatar belakangi Pigeon terus berinovasi lebih dari 60 tahun dan melakukan penelitian mengenai “Perilaku menyusu ASI pada bayi” di Pusat Riset Pigeon ‘Joso Laboratory’ di Jepang.
Mereka bekerjasama dengan para dokter anak dari berbagai universitas terkemuka untuk merancang produk botol dan dot berkualitas sebagai alternatif dan solusi, agar Ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya pada berbagai kondisi.
Baca juga: Pemberian Susu Formula Pada Bayi Membuat Produksi ASI Berkurang, Kok Bisa?
Semua produk botol Pigeon dikembangkan dengan bahan BPA Free dan tinta Food Contact Grade. Termasuk botol motif batik yang diperkenalkan sejak 2014 silam.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, yakni pilih botol susu dengan dot yang dibuat semirip mungkin dengan puting payudara ibu.
"Jadi sesuai digunakan untuk wadah makanan bayi, papar Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division, Pigeon.
Baca juga: Penyebab ASI Berlebih pada Ibu Menyusui
Botol susu motif batik merupakan kontribusi nyata Pigeon dalam melestarikan kebudayaan dan warisan nenek moyang.
Dan di tahun 2020 ini merupakan tahun ke-7, Pigeon kembali memperlihatkan komitmen dan kontribusi dalam melestarikan batik dengan mengembangkan botol motif batik.
Pigeon berkolaborasi dengan desainer batik berbakat Iwet Ramadhan.
Kolaborasi berkelanjutan ini tentunya dikarenakan adanya kesamaan prinsip untuk mengembangkan produk berkualitas dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Meskipun saat pandemi, Pigeon dan Iwet Ramadhan tidak terkendala untuk terus berkarya dengan memperkenalkan botol motif batik yang kali ini terdapat 4 motif yaitu :
- Padma sebagai simbol kesucian dan kemurnian
- Bangau sebagai simbol kebahagiaan
- Kupu-Kupu sebagai simbol cinta abadi
- Awan sebagai simbol kebahagiaan dan harapan
Motif batik unggulan pada botol Pigeon tahun ini, yaitu Teratai (Padma) yang terinspirasi dari proses pertumbuhan tanaman teratai yang hidup di lumpur dalam air dan dapat survive di segala kondisi cuaca maupun keadaan, yang akhirnya dapat menghasilkan bunga teratai yang cantik di permukaan air.
Inspirasi dan filosofi Teratai (Padma) ini dinilai sesuai dengan kondisi saat ini, di mana kita sedang bertahan dari pandemi namun tetap semangat untuk percaya, bahwa pada akhirnya akan ada kehidupan yang indah, layaknya bunga teratai.
Iwet Ramadhan dan Pigeon rencana akan terus menciptakan motif-motif batik yang indah dengan filosofi di dalamnya untuk diperkenalkan oleh orang tua kepada generasi penerus bangsa.
Setiap motif batik pada botol Pigeon dikembangkan tak semata demi hal keindahan saja, tetapi juga memiliki filosofi bagaikan doa terbaik orang tua untuk pertumbuhan buah hatinya.
Sama seperti dedikasi Pigeon kepada para Ibu dan Bayi dengan terus mengembangkan produk berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan pada Ibu dalam mengasuh buah hatinya agar dapat tumbuh dengan baik.
Selain botol motif batik Teratai, tahun ini Pigeon juga meluncurkan Feeding set dan Kain batik tulis motif Phoenix.
Ke depan akan juga diluncurkan kain batik tulis dan pouch batik Teratai hasil karya pembatik ibu-ibu Rusunawa Pulogebang binaan Iwet Ramadhan, sebagai kelanjutan dan konsistensi Pigeon untuk mendukung para pembatik Indonesia, agar tetap dapat berkarya dan melestarikan kebudayaan batik Indonesia.
Kontribusi nyata kepedulian Pigeon pun tak berhenti sampai disini.
Sebagai bentuk kepedulian Pigeon terhadap anak-anak yang kurang beruntung, Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol batik Teratai, kain batik tulis Phoenix dan kain batik tulis serta pouch batik Teratai kepada Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) untuk kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit senilai Rp 165 juta.
Pigeon berharap ke depannya melalui botol bermotif batik ini, Ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya.
Apabila kondisi tertentu Ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung dan sekaligus untuk memperkenalkan budaya Bangsa agar bayi dapat tumbuh sehat dengan menyusui secara alami.
Sedangkan untuk kain Batik dan pouch batik Pigeon ini dapat berkontribusi dalam membantu para pembatik Indonesia tetap dapat berkarya dan melestarikan budaya batik kepada generasi penerus Bangsa.