Wirda Mansur Sebut sang Ayah Sempat Dakwah di Batam sebelum Terpapar Covid-19: Awalnya Dikira Flu
Sebelum dinyatakan positif, Ustaz Yusuf Mansur sempat menghadiri sebuah acara dakwah di Batam, dan sepulang dari acara tersebut kondisi fisiknya drop.
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Ustaz Yusuf Mansur baru saja mengumumkan bahwa dirinya terpapar Covid-19.
Wirda Mansur selaku putrinya membeberkan kegiatan terakhir ayahnya itu sebelum terpapar Covid-19.
Sebelum dinyatakan positif, Ustaz Yusuf Mansur sempat menghadiri sebuah acara dakwah di Batam, dan sepulang dari acara tersebut kondisi fisiknya langsung drop.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansyur Sebut Pesantren Jadi Tempat Menyenangkan Selama Menjaga Protokol Kesehatan
Baca juga: Doakan Yusuf Mansur yang Positif Covid-19 Seperti Dirinya, Sandiaga Uno: Sama-sama Berjuang Kita
"Jadi memang yang dirasakan papah itu udah semingguan, tanpa tahu kalau itu adalah Covid-19."
"Beliau merasa tidak enak badan ditambah jadwal dakwah dan kurang istirahat, kurang minum," ucap Wirda Mansur dalam jumpa pers virtual, Jumat (11/12/2020).
Setelah sempat merasakan badan demam, Ustaz Yusuf Mansur langsung melakukan isolasi diri, meskipun saat itu belum melaksanakan SWAB test.
Ustaz Yusuf Mansur hanya melakukan rapid test dan hasilnya saat itu adalah non reaktif.
"Kondisi imun seperti sedang menurun terus harus keluar kota, pulangnya gak enak badan, flu, menggigil, greges, linu sana sini."
"Setelah merasakan itu langsung isolasi mandiri di kamar tamu di luar rumah, ayah gak langsung masuk ke rumah," beber Wirda.
"Awalnya cuman dikira flu biasa, dia rapid test, seperti ya kita tahu bahwa rapid test kurang efektif, setelah tahu non reaktif disuruh pulang ke rumah sama mamah agar bisa dikontrol," terangnya.
Merasa kondisi badanya tak kunjung membaik, Yusuf Mansur pun kemudian melakukan SWAB test untuk hasil yang lenoh pasti.
"Akhirnya ayah sama aku di-swab test, karena aku kan banyak juga kegiatan sama papah, sama Fadli asisten pribadk papah. Hasilnya keluar malam dan dinyatakan bahwa papah dan Fadli positif aku negatif," jelas Wirda.
"Tanpa ba-bi-bu ayah langsung isolasi mandiri, alhamdulillah banyak yg support papah bawain buah dan kirimin doa," lanjutnya.
Kabar tersebut sebelumnya dibagikan oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui sosial media Instagram miliknya, ia menyampaikan bahwa saat ini dirinya terpapar Covid-19.
Baca juga: Video Azan Diganti Ajakan Jihad Viral di Medsos, Ustaz Yusuf Mansur Beri Penjelasan yang Bikin Adem
Baca juga: Positif Covid-19, Dua Hari Isolasi Mandiri, Ustaz Yusuf Mansur Masih Demam
Yusuf Mansur umumkan Covid-19
Ustaz Yusuf Mansur mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona (covid-19).
Kabar tersebut disampaikan Yusuf Mansur melalui akun instagram pribadinya @yusufmansurnew pada Kamis (10/12) pagi.
Ustaz Yusuf Mansur tertular covid-19 setelah bepergian bersama seorang bernama Fadhil.
"Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Saya dan Fadhil sementara positif Covid. Bismillaah. Minta didoakan ya, juga buat yang lain," ucap Yusuf dikutip dari akun instagram.
Dalam unggahan foto instagram itu terlilhat dua hasil tes Yusuf yang tertulis positif. Pendiri aplikasi pembayaran Paytren itu menyebut hasil milik dirinya ada di baris kedua.
"Saya yang baris kedua bawah. Makasih atas segala doanya," kata dia.
Yusuf berharap kesehatannya dapat pulih dan ketika melakukan tes swab ulang hasilnya negatif.
"Insyaallah nanti Allah kembalikan lagi imun dan kesehatannya, dan kemudian swab lagi, negatif, aamiin," tuturnya.
Saat ini, ustaz Yusuf Mansur menjalani isolasi mandiri, namun tetap di rumahnya, terpisah bangunan dengan anggota keluarganya yang lain.
Sejumlah tokoh, kerabat hingga pengikut Yusuf Mansur menyampaikan doa agar ustaz diberikan kesembuhan.
Salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Doa terbaik dari kami ustaz tercinta. Semoga segera pulih, sehat walafiat dan beraktifitas lagi," tulis Ridwan Kamil.
Protokol kesehatan jadi ibadah baru
Ustaz Yusuf Mansur belum lama ini mengatakan, protokol kesehatan jadi ibadah baru saat pandemi Covid-19.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, menjalankan protokol kesehatan menjadi ibadah baru di masa pandemi Covid-19, karena dapat menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
"Memang kita perlu kampanyekan ada ibadah yang sebelumnya tidak pernah ada sebelum pandemi, yaitu ibadah menjaga keselamatan orang lain dengan cara mematuhi protokol kesehatan," katanya dalam talkshow virtual "Sosialisasi Pesantren Daarul Quran: Iman, Aman, Imun" yang diselenggarakan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Dengan menjalankan protokol kesehatan itu, Ustaz Yusuf Mansur ,kita sedang beribadah
Ustadz Yusuf Mansur mengatakan menggunakan masker dengan benar itu menjadi ibadah paling tinggi di ajaran Islam maupun agama lainnya di masa pandemi seperti saat ini.
Karena dengan menggunakan masker berarti sedang menjaga keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
Bukankah Islam juga menjadi agama yang mulia karena misinya untuk menyelamatkan orang lain.
Selain itu, ketika seseorang mengikuti aturan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, tidak berkerumun, dan mencuci tangan itu artinya mereka juga sedang beribadah.
"Karena sebelumnya tidak ada, sekarang ada, artinya Allah SWT menambah jenis ibadah kita untuk menutup segala kekotoran, kebusukan, kekurangan, kejahatan dan kemaksiatan kita."
"Sehingga, mudah-mudahan dengan kita memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tanpa sadar kita malah dapat banyak amal saleh dan pahala untuk menutup hal buruk tadi," ujar Ustadz Yusuf Mansur.
Ia mengimbau para santri dan masyarakat lainnya untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di masa pandemi Covid-19, dengan cara patuh menjalankan protokol kesehatan.
"Di sana Islam bisa berperan. Percuma kita lakukan banyak hal, tapi malah mendatangkan bahaya untuk kita sendiri dan orang lain," ucapnya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr Sonny B Harmadi pada kesempatan yang sama mengatakan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabut itu ada berdasarkan pengalaman menghadapi wabah dan pandemi di masa lalu, didasarkan riset dan kajian juga.
Jadi, menurut dia, pada negara yang masyarakatnya menggunakan masker secara ketat, dalam tiga minggu kasus positif Covid-19 turun drastis, tersisa 20-25 persen saja kasus hariannya.
Sonny mengatakan melakukan jaga jarak juga sudah diteliti secara ilmiah bermanfaat dalam mencegah penularan virus yang menyebar dari droplet dan aerosol.
"Contohnya orang berbicara akan menyebarkan aerosol. Jadi jaga jarak dua meter bisa membuat kita menjadi lebih aman," tuturnya.
Sedangkan untuk mencuci tangan dengan sabun, katanya, juga sudah diteliti secara ilmiah manfaatnya, dapat membunuh virus dan bakteri yang menempel di badan seseorang.
Ia mencontohkan masyarakat Jepang yang sudah memiliki kesadaran memakai masker ketika sedang kurang enak badan.
Mereka tidak mau menulari orang lain virus atau penyakit yang sedang ada dalam tubuhnya.
"Selain itu juga sadar bahwa dalam kondisi imun yang sedang menurun harus mencegah agar tidak ada virus atau bakteri lain yang justru masuk ke tubuhnya. Jadi itu juga bentuk kepedulian sosial. Selain melindungi diri sendiri, juga sadar untuk melindungi orang lain," kata Dr Sonny. #satgascovid19 #cucitangan #pakaimasker #jagajarak
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Putri Ustaz Yusuf Mansur Beberkan Kronologi Ayahnya Terpapar Covid-19, Berawal dari Demam Tinggi